Sebulan telah berlalu sejak pertemuan terakhir klan Kruse, dan kini mereka kembali berkumpul, memandangi desa Kirin yang terbentang tenang di bawah sinar matahari. Enam sosok berdiri di tepi hutan, pandangan mereka tajam dan penuh perhitungan.
"Besok adalah hari yang telah kita tunggu," ujar anggota pertama, suaranya penuh dengan antisipasi. "Pembantaian yang akan kita lakukan tidak hanya akan mengukir sejarah tetapi juga menentukan masa depan kita."
Anggota kedua mengangkat bahu, tatapannya dingin dan tanpa emosi. "Kita harus bergerak dengan hati-hati. Desa Kirin mungkin tampak tidak bersiap, tapi kita tidak boleh meremehkan mereka."
Pemuda dengan bekas luka di pipinya, anggota ketiga, mengepalkan tinjunya lebih keras. "Rita Kirin tidak akan tahu apa yang menimpanya. Kita akan memastikan bahwa dia tidak akan menghalangi jalan kita lagi."
"Kita harus memastikan bahwa tidak ada yang selamat," sambung anggota keempat dengan suara serak. "Darah mereka adalah kunci untuk membangunkan kekuatan yang kita dambakan."
Sosok kelima, yang selalu tersembunyi dalam bayangan, hanya memberikan isyarat singkat dengan kepalanya, seolah-olah sudah siap untuk tindakan yang akan datang.
Dan yang keenam, yang selalu diam, kini berbicara dengan suara rendah namun pasti. "Jangan lupakan apa yang kita perjuangkan. Kekuatan ini bukan hanya untuk kita, tapi untuk seluruh klan Kruse."
Mereka berenam menatap desa itu dengan tekad yang baru diperbaharui. Mereka telah menunggu terlalu lama untuk ini—untuk malam bulan merah dan kesempatan untuk mengubah takdir mereka.
Sementara itu, di antara bayangan pohon-pohon, sosok pengamat diam itu masih ada, mengawasi setiap gerakan mereka dengan mata yang tak pernah berkedip. Dia adalah penjaga rahasia desa Kirin, dan dia akan melakukan apa saja untuk melindungi desa dari ancaman yang mendekat.
Matahari terus bergerak di langit, dan bayang-bayang menjadi lebih panjang. Klan Kruse mungkin memiliki rencana mereka, tapi desa Kirin tidak akan menyerah begitu saja. Pertempuran demi nasib mereka semua akan segera dimulai.
![](https://img.wattpad.com/cover/366460828-288-k282427.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
"Tensei no Monogatari" - 転生の物語
Fantasiahiroshi Selalu dibuli oleh teman nya, Lalu ia bersedih dan Duduk di tepi sungai di kota nya,Lalu memandangi langit sore dengan wajah sedih,ia memutuskan untuk bunuh diri dengan Melompat dari jembatan kereta, Tapi sebelum Ia lompat dia Sudah menulis...