56 : POUVOIR

200 23 0
                                    

Duncan de Linbergh sedang berada di ruang kerja nya sembari merokok karena suasana hati nya sedikit bagus hari ini, ditambah cuaca cerah di tengah-tengah musim dingin yang akan tiba masuk melewati jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duncan de Linbergh sedang berada di ruang kerja nya sembari merokok karena suasana hati nya sedikit bagus hari ini, ditambah cuaca cerah di tengah-tengah musim dingin yang akan tiba masuk melewati jendela.

"Aku sudah menyusun strategi pertahanan yang kuat, membangun benteng-benteng kokoh, dan memperkuat patroli perbatasan lalu juga menjalin hubungan baik dengan suku-suku dan kerajaan tetangga, untuk memperkuat aliansi dan menjaga perdamaian di wilayahnya― lantas mengapa His Majesty tidak memberikan ku gelar Duke?" Duncan mengeluh tentang dirinya yang sudah berkontribusi besar pada kerajaan namun tidak mendapatkan hadiah yang pantas.

"Your Grace, untuk pajak perwilayahan bukankah Lord Apollo Paris yang mengurus itu? Apa gunanya dia menjadi seorang Count jika pajak saja diserahkan kepada kami?" staf administratif atau sekretaris milik House Linbergh itu merasa setres akibat pekerjaannya.

"Aku sudah menegur nya berkali-kali. Kudengar ia sakit keras. Bahkan Count Paris tidak memiliki putra atau putri sah sebab seluruh keturunan nya tidak sah―" seketika sebuah ide terlintas di pikiran Duncan, "Apa kah Linbergh bisa mengambil alih?" Duncan tersenyum licik.

"Maka harta mereka mungkin menjadi subjek untuk diambil alih oleh otoritas pemerintah atau pihak yang berkepentingan, tergantung pada hukum dan kebijakan yang berlaku di negara atau wilayah tersebut, atau kerabat yang lain bisa mengambil nya. Kurasa itu adalah hal yang sulit Your Grace."

"Negara dan wilayah? Aku dan dia sama-sama berasal dari Tirion Kingdom bukan? Tidak ada hal yang sulit untuk mencapai tujuan, Mr. Rhysand― tetapi apakah kau mengingat ini? Selain itu, jika seorang bangsawan terlibat dalam pelanggaran hukum atau keuangan yang serius, harta mereka juga dapat dirampas oleh pemerintah atau pihak lain sebagai bentuk hukuman atau penyelesaian utang."

Sekretaris bernama Rhysand itu terdiam sejenak untuk memikirkan alur pembicaraan yang akan datang.

"Tapi bukankah dia masih kerabat mu, Your Grace?"

"Maka dari itu! Lord Apollo Paris adalah saudara dari mendiang istri ku, Lottie de Linbergh. Bukankah hal tersebut dapat mempermudah? Keluarga ku akan menjadi lebih kaya dan terhormat karena kekuasaan pada wilayah bertambah besar. Namun tetap tidak sepadan dengan seorang Duke." Duncan memutar bola mata nya malas jika mengingat Duke, "Aku juga bisa menjadi seorang Duke!"

"Lord Lauren akan terlibat bukan? Secara ia memiliki hak atas kekuasaan tersebut."

"Benar, hanya ia keturunan yang sah melalui House Paris."

Duncan bangkit dari kursi nya mengakhiri obrolan sekaligus melangkahkan kaki menuju ruangan lain.

Salah satu ruangan yang berdebu dan juga suram.

Dua pelayan wanita mulai pembuka jendela ruangan itu kemudian meninggalkan Duncan sendirian atas perintah nya.

"Sudah lama tidak bertemu." Duncan menatap lukisan besar yang tak lain adalah Caesar de Linbergh bersama istri dan anak nya.

ENOUMENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang