Chapter 6

364 27 4
                                    

6 tahun kemudian

"Papiiii Lalitha mau es krim" seorang gadis kecil berambut merah bernama Lalitha lari menghampiri Orter yang sedang berbicara dengan rekan kerjanya. Orter pun melihat putrinya menghampirinya langsung menggendongnya dan mencium pipi gadis tersebut.

"Haloo om Kaldo" gadis itu memberikan senyuman terbaiknya untuk Kaldo yang merupakan rekan kerja Orter melihat senyum putrinya Orter, Kaldo merasa gemas langsung mencubit pipi Lalitha tapi ditepis sama papinya. "Jangan nyentuh putriku sembarangan" Kaldo hanya tersenyum maklum karena Orter tipe ayah protective ke anaknya

"Dimana Lucas?" Orter yang bingung melihat Lalitha hanya sendirian tanpa saudara kembarnya itu. "Aku tidak tau, aku tinggalin aja soalnya dia jalannya lambat papii, mungkin dia akan sampai sini" Orter sudah menduganya putrinya pasti meninggalkan putranya itu dia langsung mencium kepala putrinya.

Dari kejauhan dia melihat anak laki-laki yang berambut biru sedang  digendong oleh istri?/suaminya yang paling dia cintai sekarang. "Lalitha udah papa bilang jangan tinggalin Lucas!" Gadis itu malah memeluk leher papinya meminta perlindungan dari amukan papanya.

Kaldo bilek (-‿-) "gini nih gak dianggap"

"Orter gue duluan yah, gue masih ada urusan lain, bye Dot dadah Lalitha cantik dadah Lucas" Orter dan Dot hanya mengangguk dan anak-anaknya memberikan lambaian tangan untuk Kaldo.

"Lalitha anak papi yang cantik jangan diulangin lagi yah?" Lalitha hanya mengangguk. Dot hanya menggeleng kepalanya karena melihat tingkah putrinya, memang putrinya yang satu ini lengket banget dengan papinya.

Orter melihat Lucas yang hanya diam, langsung mencium kepala putranya. "Mau ikut papi sama Lalitha beli es krim prince?" Lucas langsung mengangguk dan tersenyum manis. Dot yang melihat itu sangat bahagia dia tidak menyangka dia akan memiliki keluarga yang bahagia ini.

"Sayang kenapa kamu diam saja?" Orter langsung memeluk pinggang Dot dan memberikan kecupan dibibir Dot, Lucas yang melihat itu langsung memukul papinya dan memeluk papanya. "Papa punya Lucas bukan punya papi wlee" Dot tertawa melihat tingkah putranya dan suaminya.

Orter dan Dot sudah menikah waktu si kembar lahir, yah walaupun pernikahan mereka sudah 4 tahun tapi Orter belum siap tambah anak walaupun sebenarnya Dot sudah siap tambah anak tapi Orter tetap menolaknya dan menurut Orter anak 2 sudah cukup.

"Ayo kita beli es krimm papii" akhirnya mereka berempat jalan keluar dari gedung rumah sakit dan jalan menuju toko es krim yang dekat taman di sana.

"Kalian mau es krim apa?" Lalitha menunjukan es krim rasa vanilla dan Lucas rasa coklat, "apa kamu tidak mau sayang?" Dot hanya menggeleng. Dan sekarang anak-anaknya sedang bermain di taman dan meninggalkan papi dan papanya berdua.

"Apa kamu senang pindah kesini?" Dot langsung memeluk suaminya dan tersenyum. "Aku senang asal bersamamu dan anak-anak kita" Orter pun langsung mencium Dot. Tanpa disadari ternyata dari jauh anaknya bertemu orang asing.

"Maafkan kami om kami tidak sengaja" Lalitha memasang muka melas kepada orang asing itu sedangkan Lucas sepertinya ketakutan sambil menggandeng Lalitha. Pria yang tidak sengaja mereka lemparkan es krim hanya tersenyum. "Tidak apa-apa jangan diulangi lagi yah jangan takut sama om, om tidak akan aneh-aneh" Lance pun langsung mengelus kepala Lalitha dan Lucas, dia merasa sangat dekat dengan anak-anak ini.

Mereka pun berterimakasih dan meninggalkan Lance disana sedangkan Lance sedang galau karena setelah melihat mereka dia menjadi ingat Dot dan dirinya, karena fisiknya mirip sekali dengannya.

"Pasti anakku sudah sebesar mereka" Lance pun melanjutkan perjalanannya menuju kantornya.

Lance tuh udah balik dari Amerika waktu setahun yang lalu sedangkan Dot sama Orter dulu tinggalnya di desa tapi karena Orter dapat kerjaan di kota yang dulu Dot tempati dulu akhirnya mereka pindah dan baru pindah seminggu yang lalu dan mereka tinggal di rumah yang Orter beli untuk mereka dan dekat dengan tempat kerjanya.

Dot melihat anak-anaknya berlari ke mereka dan dia siap-siap akan marah karena melihat baju anak-anaknya sudah kotor penuh es krim sedangkan Orter sudah siap mendengarkan omelan Dot dan rengekan anak-anaknya.

"Lalitha Lucas kok bisa baju kalian kotor gitu, kalian tuh jangan mainin makanan, kalian nakal sekali sih!" Sedangkan anak-anaknya sedang memeluk kaki papinya minta perlindungan sedangkan Orter hanya tersenyum maklum.

Akhirnya merekapun balik ke rumah untuk menganti baju anak-anaknya. "Papa tadi aku gak sengaja kotorin baju om-om rambut biru di taman tadi" Dot yang sedang menguncir rambut putrinya langsung berhenti kegiatannya.

"Apa om itu memarahi kalian?" Lucas menggeleng kepalanya dan Dot tersenyum entah dia merasa gemas melihat tingkah putranya. "Kalian harus lebih berhati-hati lagi yah, kalau ternyata om itu jahat gimana?" Orter tiba-tiba nimbrung dan menakuti anak-anaknya yang membuat mereka berdua memeluk papanya sedangkan Orter ketawa melihat mereka.

Orter pun langsung memeluk mereka juga dan mereka semua tertawa. "Terima kasih telah hadir dihidupku sayang" Dot menoleh menatap Orter dan menciumnya. "Harusnya aku yang berterima kasih" dan akhirnya mereka berciuman tanpa memperdulikan anak-anaknya yang sedang sibuk pelukin mereka.

TBC

Sebenarnya bingung mau kasih nama anaknya siapa yaudah makanya asal milih aja hehe

Jangan lupa vote yahh

love lies (LanceDot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang