Cahaya itu berubah wujud menjadi tiga sosok manusia, jevano yang awal nya kaget kini mala tersenyum ke arah mereka, member dan yg lainnya hanya bisa memancarkan ekspresi kebingungan, saat melihat ada tiga wanita yang berdiri di hadapan mereka secara tiba-tiba.
"Kalian" ujar jevano
"Iya, ini kami jevano" ujar ketiga wanita itu
Tiga wanita yang ada di hadapan semua orang itu tak lain tak bukan adalah ratu ular, nenek pembawa kayu bakar, dan wanita berkain merah, mereka bertiga tersenyum ke arah jevano.
"Lo kenal mereka?" tanya marvin
"Mereka yang udah nolongin kita, tanpa bantuan mereka mungkin kita udah jadi mayat di sini"
"Maksud lo?" tanya rayan yang emang gak ngerti apa maksud dari perkataan jevano barusan
"Kekuatan yang ada pada kita itu semua pemberian dari mereka" jawab jevano
Mereka yang bingung hanya bisa mengangguk-angguk kan kepalanya paham.
Jevano berjalan satu langkah keluar dari barisan para member, lalu dengan gerakan lambat ia pun melepaskan cincin yang ada pada jari nya itu, kemudian ia pun mengangkat tangan nya menyodorkan telapak tangan yang berisi cincin di hadapan mereka, dengan senyum yang terukir di bibirnya ia pun berucap.
"Ku kembalikan apa yang telah kalian titip kan kepada ku" kata nya
Tiga wanita itu hanya tersenyum menanggapi perkataan dari jevano.
Setelah itu ratu ular pun berkata "Ambil itu, dan anggap saja itu hadiah dari kami"
"Cincin itu akan menolong kalian saat kalian merasa kesulitan, jadi pergunakan la cincin itu dengan baik. Tapi, ingat, jangan sampai cincin itu jatuh ke tangan orang yang salah dan jangan juga di salah gunakan, atau kalian akan menerima akibatnya" lanjut nenek pembawa kayu bakar
Jevano beserta para member pun menganggukkan kepala mereka "kami janji, kami akan jaga cincin ini baik-baik"
"Baik la, kalau begitu kami pamit" kata wanita berkain merah
Jevano tersenyum lalu mengangguk kan kepalanya, setelah itu ratu ular, nenek pembawa kayu bakar, dan wanita berkain merah itu pun, kembali berubah menjadi tiga warna yang terang, lalu cahaya itu pun menghilang dari hadapan semua orang.
Jevano membalikkan tubuhnya kembali menghadap ke arah semua orang sembari tersenyum, tapi senyuman itu tak bertahan lama saat ia mengingat sesuatu, ia pun langsung menatap ke arah pak villa yang sedang berdiri tak jauh dari member.
Dengan gerakan sedang ia pun berjalan menghampiri pak villa, member beserta semua orang menatap jevano bingung, kenapa jevano mala menghampiri pak villa pikir member.
"Siapa bapak sebenarnya?" tanya nya dengan rasa penasaran wajah nya terpampang jelas ekspresi ke ingin tau an
Melihat pak villa hanya diam sembari menundukkan kepalanya, jevano kembali terucap "Kenapa bapak tiba-tiba bisa ada di sini? Padahal tempat ini jauh dari villa. Dan juga, dari mana bapak tau kalau putri bapak menjadi salah satu tahanan penyihir itu?" ujar nya dengan nada penasaran "Dan satu hal lagi, kenapa bapak juga punya kekuatan yang sama persis seperti kami?" lanjut jevano
Bukan hanya jevano tapi para member juga sama halnya, mereka juga penasaran dengan kedatangan pak villa secara tiba-tiba, siapa sebenarnya pak villa pikir member.
"Sebenarnya saya adalah orang pintar di pulau ini"
"Orang pintar?" kaget member
Pak villa itu mengangguk kan kepalanya "Dan saya juga tau kalo putri saya di culik oleh kedua penyihir itu, tapi..." ucapan nya tergantung
KAMU SEDANG MEMBACA
7 anak indigo
Horror"Hallo bestie"- harzel "Dih stres bestian kok sama setan"- jikra "Dari pada elo! Sama alien"- Chandra "Udah sama-sama stres juga ngapain ribut" - rayan "Gua tim ketawa aja deh"- marvin "Dari pada gue ngeliatin kalian mending gue apelin anak yang pun...