CAFE LOVE || YEONJI [✓]

🎙️(5)

*ੈ✩‧₊˚༺ YEONJI ༻*ੈ✩‧₊˚
ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ

"Huh capek," sungut Yeji manyun sambil membuka pintu kamarnya.

Dirumah, seluruh keluarga sudah tidur. Bahkan Hyunjin juga sudah tidur, kelelahan habis bermain game bersama teman-temannya. Yeji sendiri baru pulang dari bermain bersama Karina dan Chaewon. Untung ia membawa kunci rumah sendiri.

"Mandi dulu baru nyantai," ucapnya saat tubuhnya hendak rebahan di kasur.

Ia segera masuk kamar mandi dan mandi malam. Setelah selesai, jam menunjukkan pukul duabelas malam, sudah cukup malam jika dibandingkan sehari-hari Yeji tidur.

"Yahh udah malem aja.. tapi gue mau ngecek handphone dulu lah," ucapnya sambil menjatuhkan dirinya di atas kasurnya dan mengambil handphone nya.

Ia mulai mencari yang terbaru tentang idol grup kesukaannya.

"Yah tadi gue nyesel telat dateng, jadi duduk belakang deh. Gak keliatan, cowok gue,"

Yeji membaca beberapa postingan Sky mengenai acara The Star tadi.

"Huh kasian, untung gue dapet barisan depan, hihihi," ucapnya jahil.

Sepulang dari kafe bersama Giselle dan Lia, Yeji mengajak Karina dan Chaewon untuk menonton acara The Star tadi. Mereka datang lebih awal sehingga mendapatkan barisan pertama.

"Katanya dia mau coba buat gak pake topeng lagi yaa? Ihh keren banget pasti," ucap Yeji geram sendiri.

"Tatapan Daniel itu tajem tapi tulus keren banget lagi, apalagi ditambah sama topeng rubahnya yang imut. Ih lucu jadinyaa," ucap Yeji geram.

"Eh tunggu tatapannya mirip kayak temannya Jaehyun di kafe tadi! Siapa namanya ya?" tanya Yeji pada dirinya sendiri.

"Gue denger sih Jaehyun manggilnya 'Jun' apa yaa? Yeonjun? Iya gak sih? Kok tatapan mereka sama yaa?"

"Yeji! Tidur gak lo!" teriak Hyunjin dari depan kamar. Memang ia tak teriak besar, namun cukup terdengar dengan Yeji.

"Iya iya gue tidur," Yeji menarik selimutnya dan mematikan lampu kamar nya.

"Mimpi indah, Daniel," ucapnya sambil memeluk boneka rubah yang sama seperti milik Daniel.

•

•

•

"Masih lama lo?"

"Motor gue mogok, gimana nih?"

"Yah lo dimana?"

"Masih jauh. Gue naik bus ajalah,"

"Lha motor lo?"

"Gue taro di bengkel dulu,"

"Oh yaudah. Cepetan kesini lo, bentar lagi pak Minghao masuk,"

"Oke, absenin gue bentar nanti,"

"Siap!"

"Dah itu bus nya dateng, gue matiin dulu,"

"Iy—

"Ck udh dimatiin aja nih bocah," sungut Dino kesal.

"Gimana?" tanya Changbin.

"Dia naik bus aja," jawab Dino yang masih sedikit kesal.

"Oh yaudah. Baru aja mau jemput," Changbin kembali duduk lagi dan menyimpan kunci motornya.