🎙️(15)

55 15 1
                                    

*ੈ✩‧₊˚༺ YEONJI ༻*ੈ✩‧₊˚
ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ

"Dia sakit. Sekarang lagi Istirahat di asramanya. Kata temannya kemarin dia kehujanan, tapi gak pake jaket. Trus pulangnya langsung mandi lagi," jelas Jaehyun yang membuat wajah Yeji berubah menjadi panik.

Tanpa sepatah kata, Yeji meninggalkan kafe dengan perasaan khawatir dan bersalah.

"Eh eh Ji, gak jadi mesen lo?!" teriak Jaehyun namun tak mendapatkan balasan.

"Huh aneh," ucap Jaehyun sebelum melayani pelanggan lain.

Sementara itu, Yeji berjalan menuju ke supermarket terdekat. Disana ia membeli beberapa peralatan dan barang yang dibutuhkan oleh Yeonjun.

Ia membeli kantung air panas, termos dan semacam bubur. Tak lupa ia meminta untuk mengisikan termos dengan air panas. Ia tak sempat jika harus pulang kerumah terlebih dahulu.

Setelah itu ia segera menunggu di halte bus. Namun seketika ia menjadi ragu.

"Ini gue mau kemana coba? Ke asramanya? Laki-laki semua! Lagian gue gak tau tempatnya kan?" ucapnya kebingungan. Baru saja ia hendak berbalik mengurungkan niatnya untuk mengunjungi Yeonjun, bus berhenti di depannya.

Tanpa berpikir panjang, ia segera menaiki bus itu. Bagaimana pun Yeonjun adalah pacarnya, tak mungkin ia membiarkan ia sakit? Itupun karena Yeonjun menggunakan jaketnya untuk Yeji sendiri. Yeji tak sejahat itu meskipun pada temannya.

Sesampainya di sana, ia melihat gedung asrama yang cukup sepi. Ia hanya berdoa jika teman-teman satu asrama dengan Yeonjun sedang gak berada di kamar.

Karena ini hari minggu, tak ada yang menjaga didepan asrama. Khusus hari minggu, asrama dibuka untuk umum. Seluruh keluarga maupun pacar diperbolehkan untuk mengunjungi asrama.

Yeji segera masuk dan mencari kamar bertulis nomor 058. Sebelumnya Yeonjun pernah bercerita tentang asramanya. Ia akhirnya menemukan kamar itu dan berdiri didepannya. Ia bingung harus membukanya langsung atau mengetuk terlebih dahulu.

Trengg!

Karena mendengar suara pecahan kaca, Yeji terlalu khawatir dan membuka pintu dengan tiba-tiba. Ia melihat Yeonjun yang sedang berbaring di kasur nya. Tangannya hendak meraih gelas di atas meja, namun tak sampai. Hingga gelas itu malah terjatuh dan pecahannya berserakan.

"Yeji?" tanya Yeonjun dengan suara serak.

Yeji tak berbicara banyak. Ia langsung masuk dan menutup pintu. Ia segera merapikan pecahan itu dan akhirnya duduk disamping Yeonjun dan menuangkan air minum yang baru.

"Ini," ucapnya sambil memberikan segelas air putih hangat untuk Yeonjun. Yeonjun menerima nya dan meminumnya sampai habis.

Setelah selesai, Yeji membantu nya untuk meletakkan di atas meja. Yeji mengeluarkan semua barang yang ia bawa tadi. Dan ia membuatkan bubur instan untuk Yeonjun dengan air termos yang sebelumnya telah ia beli.

"Lo kok kesini?" tanya Yeonjun.

"Gue khawatir. Lo sakit karena gue, gak mungkin gue biarin aja," ucap Yeji sambil mengaduk buburnya yang sudah jadi.

"Makasih," ucap Yeonjun sambil tersenyum.

"Ayo makan," ucap Yeji sambil menyuapkan bubur itu ke Yeonjun.

Yeonjun mulai memakan bubur itu dengan bantuan Yeji. Awalnya ia ingin memegang nya sendiri tapi Yeji melarangnya. Setelah menghabiskan bubur, Yeji menyuruh Yeonjun untuk meminum obat.

Setelah selesai, Yeji ingin membersihkan sampah plastik bekas bubur instan itu. Baru saja hendak mengambil sampah yang terjatuh, tangannya malah terkena pecahan kaca sebelumnya yang tertinggal.

CAFE LOVE || YEONJI [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang