Our Teacher was A Demon-King [ Rimuru-Tempest x Blue-Archive ]

Chapter Lemon 1

Our Teacher was a Demon King Rewrite [ Rimuru-Tempest x Blue-Archive x Honkai-Impact-3rd ]

Warning : [ Female-Rimuru ][ Meta-Human-Rimuru ][ Demon-King-Rimuru ][ Dimension-Travel-Rimuru ][ Alternative-Universe-Blue-Archive ][ Yuri-Romance ][ Yuri-Harem ][ Overpower-Rimuru ][ Cyber-AU ]

Ship : [ Rimuru as Hoshino Kanata ][ Rimuru x Blue-Archive-Waifu ][ Rimuru x Bronya ][ Rimuru x Veliona ][ Bronya x Seele ][ Rimuru x Seele ].

Chapter Lemon 1 : After the Night [ NTR Series 18+ ].

Pov Kanata

Kalian mungkin bertanya-tanya apa yang terjadi tadi malam kepada saya, namun saya akan memisahkan kisah itu dilain waktu, saya tidak ingin menyinggungnya untuk saat ini.

Dan ini bukan kisah NTR saya dan Bronya dari Seele atau apapun, ini hanya sedikit lebih komplikasi dan rumit untuk dijelaskan, jadi mari lupakan apa yang terjadi dan bersikap normal seperti tidak ada masalah apapun.

Benar, mari mulai dengan komitmen seperti itu sebelum kita memulainya... dan kalian para pembaca, jangan salah paham dengan apapun... saya merasa bahagia dengan apa yang terjadi semalam, dan saya akan membagi kisah menarik itu untuk kalian nanti...

Kalian tau bukan, kisah nakal dan panas harus menunggu... dan saya yakin kalian akan memprotes author karena itu, tapi itu bukan urusan saya... karena kesenangan adalah milik saya sendiri...

Fufufu...

.

.

Saat saya bangun pagi ini, saya menemukan diri saya berada didalam kamar yang sebelumnya tidak pernah saya masuki sebelumnya, dan disisi saya terbaring gadis berambut abu-abu cerah bergelombang yang dibalut dengan selimut terlelap disamping saya.

Melihat sosoknya yang tertidur lelap, saya merasa tenang, namun dibalik selimut itu, pemandangan tubuhnya yang telanjang bulat menghapus ketenangan saya, kilas balik apa yang terjadi tadi malam membawa saya pada rasa malu yang luar biasa.

' Apa yang saya lakukan... ' saya tidak bisa membedakan mana yang mimpi dan mana yang kenyataan, keduanya terasa nyata disaat yang sama.

Saat saya membuka selimut yang menyelimuti saya, saya menemukan diri saya juga telanjang, dan batang daging tebal dan besar diselangkangan saya masih ada disana, dan aroma amis unik itu tercium disemua tempat disekitar tempat tidur kami.

' Kami benar-benar melewati batas kami... ' menghela nafas lelah, saya ingin membuat semua ini menjadi ilusi belaka saja, semuanya terasa salah untuk saya.

" Hmm... Kanata ? " Bronya menggumam pelan saat dia perlahan bangun, saat dia membuka matanya, mata abu-abu keperakan menatap saya dengan sedikit kegugupan terlukis diwajahnya.

" *yawn* Pa-pagi Kanata... "

" Pa-pagi, Bronya... " Bronya bangun dari tempat tidur, dan saya bisa melihat tubuh telanjangnya sepenuhnya, dan sisa-sisa air mani jatuh dari lubang vagina-nya, pemandangan itu membuat saya merasa panas.

" Ara~~ sepertinya ada yang sudah bersemangat dipagi seperti ini... " mata Bronya tertuju pada benda tegang diantara selangkangan saya, dimana saya terangsang karena pemandangan panas Bronya.

" Ya ampun, ini salahmu tau... " saya mendorong Bronya berbaring diatas tempat tidur kembali dengan posisi terbalik, saya mengangkat pinggulnya dan memposisikan diri saya diantara pintu vagina gadis itu.

" Kamu harus bertanggung jawab untuk itu... " saya langsung mendorong masuk seluruh panjang saya masuk kedalam lubang nakal Bronya, dimana gadis itu mengerang kegirangan saat saya menembus lubang nakalnya.