Our Teacher was A Demon-King [ Rimuru-Tempest x Blue-Archive ]

Sidestory Chapter 2,2 : Trinity

Our Teacher was a Demon King Rewrite [ Rimuru-Tempest x Blue-Archive x Honkai-Impact-3rd ]

Warning : [ Female-Rimuru ][ Meta-Human-Rimuru ][ Demon-King-Rimuru ][ Dimension-Travel-Rimuru ][ Alternative-Universe-Blue-Archive ][ Yuri-Romance ][ Yuri-Harem ][ Overpower-Rimuru ][ Cyber-AU ]

Ship : [ Rimuru as Hoshino Kanata ][ Rimuru x Blue-Archive-Waifu ][ Rimuru x Bronya ][ Rimuru x Veliona ][ Bronya x Seele ][ Rimuru x Seele ].

Side-Story 2,2 : Trinity Sanctuary-Incident Part 2.

Pov Kanata

Sepertinya malam ini saya tidak bisa pulang untuk memastikan keadaan Bronya, tapi untuk berjaga-jaga, saya akan menghubungi Bronya untuk mendengar hasil pemeriksaannya pagi ini.

' Halo, Kanata... apakah kamu sudah selesai dengan incident di Trinity ? '

" Maaf, tapi situasinya menjadi lebih rumit, sepertinya saya baru bisa kembali sekitar dua hari lagi... disini semuanya sangat kacau untuk dijelaskan... "

' *sigh* kamu benar-benar selalu terlimbat dalam masalah yang serius... baiklah saya mengerti, saya akan mengurus sisa-sisa pekerjaan di Schale selama kamu pergi... '

" Terima kasih, lalu... bagaimana kondisi kesehatanmu ? apakah semuanya baik-baik saja ? apakah sesuatu terjadi pada tubuhmu ? "

' .... '

" Bronya ? " sikap diam Bronya membuat saya lebih khawatir, saya harap dia baik-baik saja.

' Saya sehat-sehat saja, namun ada satu hal yang ingin saya bicarakan denganmu nanti... '

" sesuatu untuk dibicarakan ? kamu bisa mengatakannya sekarang jika itu penting... "

' Tidak, saya akan menunggu sampai kamu kembali... jangan mencoba untuk melihat masa depan atau masa lalu untuk membaca rahasia saya... saya ingin kamu mendengarnya saat pekerjaanmu selesai... '

" Okay, saya berjanji akan menunggu sampai saya kembali... apapun itu, saya harap itu bukan sesuatu yang serius... "

' Fufufu~~ itu sedikit serius, tapi tenang saja... itu bukanlah hal yang buruk~~~ '

" Saya harap begitu... maaf, tapi saya harus pergi sekarang, selamat malam Bronya, saya mencintaimu... "

' Saya juga mencintaimu sayang, selamat malam... ' menutup panggilan telephone kami, saya menatap langit malam sejenak, saya penasaran apa yang ingin Bronya sampaikan kepada saya, dan anehnya saya merasa kalau itu adalah sesuatu yang besar.

.

Setelah selesai menghubungi Bronya, saya kembali ke gedung utama Trinity, dimana Nagisa dan Sakurako sudah menunggu saya, disana juga ada barisan penjaga bersenjata yang menjaga Nagisa.

" Maaf membuat kalian menunggu... "

" Tidak apa-apa sensei, siapa yang anda hubungi ? " tanya Sakurako.

" Saya baru saja menghubungi secretary saya, untuk sementara waktu saya akan tetap di Trinity sampai incident ini selesai... jadi dia akan mengurus pekerjaan saya di SCHALE sampai semua ini selesai... " saya harus tetap menjaga hubungan saya dan Bronya tetap rahasia, itu adalah kesepakatan saya dengan Bronya dan Rin untuk merahasiakan hubungan kami.

" Senang mendengarnya, jadi apakah kita bisa berangkat sekarang ? "

" tentu saja, tolong tunggu sebentar... " saya kemudian membuka penyimpanan digital-watch milik saya, saya mengeluarkan sebuah cube hitam dan melemparnya ketanah didepan saya.

Cube itu kemudian terbuka dan membesar, setiap bagiannya kemudian terpecah dan menyusun object sebuah mobil hitam yang terlihat cukup mewah namun sederhana.