A T H A R || 1

661 28 0
                                    

'Sedang di versi terbaik mencintainya, hingga bersujud untuk memintanya.'
-
-
-
Sebelum baca, jangan lupa pencet bintang di pojok kiri bawah, ya! Komen sebanyak-banyaknya, dan jangan lupa follow!!

[ H A P P Y R E A D I N G ]

Ig: athrlutful__

¶¶¶

"Athar, kamu mau kemana lagi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Athar, kamu mau kemana lagi?"

Athar menghentikan kakinya saat suara wanita yang sangat ia kenali masuk ke dalam gendang telinganya. Athar sedikit melemparkan senyum tipis nya pada wanita yang sangat ia sayangi ini.

"Athar mau kerumah teman sebentar, Oma" Ujar Athar pada Reina.

Tangan Reina bergerak menunjuk ke arah jam dinding. "Ini sudah hampir jam dua belas malam, kamu mau ngapain lagi?" Tanya Reina yang nampak tak setuju.

Selama tinggal bersama Reina, Athar selalu menurut pada Reina. Walaupun, tak jarang juga Athar sedikit membatah Sang Oma. Sebenarnya, Athar sempat memberitahu Reina bahwa ia memiliki kekasih. Alhasil, Reina dan Abbas marah besar padanya. Termaksud Asya dan Zavi. Mereka sudah memperingatkan Athar untuk memutuskan hubungannya dengan kekasihnya. Mereka pikir, Athar telah melakukannya, padahal kenyataannya, Athar masih berhubungan dengan sang kekasih.

Asya juga sudah menegaskan bahwa sekali lagi Athar ketahuan memiliki kekasih, Athar akan segera di pindahkan dan kembali tinggal bersama Asya dan Zavi di lingkungan pesantren.

"Teman Athar minta tolong untuk belikan sesuatu" Jawab Athar tidak berbohong.

"Kenapa dia nggak beli sendiri aja?"

"Oma, teman Athar nggak punya kendaraan. Kalau mau pesan online, dia juga nggak punya cukup uang. Jadi, dia minta tolong Athar untuk membelikan makanan" Kali ini, Athar sedikit berbohong tentang 'Teman' yang ia maksud itu.

Reina menyipitkan matanya mencoba mencari kebohongan pada cucu kesayangannya ini.

Reina menarik nafas panjang, "Ya sudah, tapi ingat, habis kamu antar makanan untuk teman kamu, kamu harus pulang. Ngerti?!" Pungkas Reina membuat Athar tersenyum senang.

Tak mau sang kekasih menunggu terlalu lama, Athar segera berpamitan pada Reina, dan segera pergi mencari Martabak manis pesanan sang kekasih.

Udara malam terasa begitu menusuk di tubuh Athar yang hanya menggunakan kaos, tanpa jaket ataupun hoodie. Laki-laki dengan motor Sport miliknya dan helm full face yang menutupi wajah tampannya, berjalan seorang diri mengendarai motornya membelah jalanan Ibu Kota.

ATHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang