A T H A R || 5

430 28 0
                                    

"Sedang di versi terbaik mencintainya, hingga bersujud untuk memintanya'
-
-
-
Sebelum baca, jangan lupa pencet bintang di pojok kiri bawah, yaa!! Komen sebanyak-banyaknya, dan jangan lupa follow!!

[ H A P P Y  R E A D I N G ]

Ig: athrlutful__

¶¶¶

Sesuai dengan permintaan Asya, hari ini, mau tidak mau, Athar harus datang ke Bandung untuk menemui Asya dan Zavi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai dengan permintaan Asya, hari ini, mau tidak mau, Athar harus datang ke Bandung untuk menemui Asya dan Zavi. Sekitar sepuluh menit lagi, Athar akan segera sampai di Pesantren Atqhoir. Sejujurnya, Athar sendiri tidak tahu apa yang akan dilakukan Asya jika sudah bertemu dengannya. Athar hanya berdoa, semoga Asya tidak benar-benar menyuruhnya untuk pindah tinggal bersama nya lagi di pesantren.

Tak terasa, motor sport milik Athar mulai masuk ke pekarangan pesantren. Untung saja gerbang pesantren lagi di buka, jadi, Athar tak perlu repot-repot menyapa satpam yang biasanya berjaga di sana.

Seluruh santri yang tengah melakukan kegiatan bersih-bersih, sontak menoleh ke arah gerbang, melihat siapa yang baru saja memasuki area pesantren. Sebagian dari santriwati memekik histeris saat melihat siapa yang baru saja datang. Walaupun wajah Athar masih ditutupi oleh helm full face miliknya, tapi mereka semua sudah bisa menebak siapa yang sedang datang ke Pesantren Atqhoir.

Athar memarkirkan motornya di parkiran. Tangganya bergerak melepas helm full face. Menampilkan wajah tampan hasil buatan Asya dan Zavi pada seluruh santriwan-santriwati Pesantren Atqhoir.

Seluruh santri putra segera mengerubungi Athar guna menyalami cucu pemilik pesantren. Athar yang melihat itu, hanya bisa pasrah. Sudah biasa hal seperti ini di lakukan di lingkungan pesantren.

"Buyyah ada dimana?" Tanya Athar pada salah satu santri putra disana.

Raka menunduk sopan, "Sepertinya Gus Asya ada di ndalem, Gus" Kata Raka mendapat anggukan dari Athar.

Setelah selesai dengan acara salim-salim, Athar segera melangkahkan kakinya menuju ndalem. Langkahnya terhenti begitu sampai di teras ndalem. Tiba-tiba, ia merasa sangat takut untuk bertemu dengan Asya dan Zavi.

"Buyyah dan Mama pasti kecewa banget sama gue" Monolog Athar pada dirinya sendiri.

Athar menarik nafas dalam-dalam, sebelum akhirnya kembali melangkahkan kakinya. Tepat di depan pintu, Athar mengangkat tangan kanannya, mengetuk pintu berwarna coklat itu dua kali.

Tok

Tok

"Assalamu'alaikum" Ucap Athar mengucapkan salam.

ATHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang