A T H A R || 6

459 25 0
                                    

"Sedang di versi terbaik mencintainya, hingga bersujud untuk memintanya'
-
-
-
Sebelum baca, jangan lupa pencet bintang di pojok kiri bawah, yaa!! Komen sebanyak-banyaknya dan jangan lupa follow!!

[ H A P P Y  R E A D I N G ]

Ig: athrlutful__

¶¶¶

"Kalau begitu, kamu harus menikah dengan Biya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau begitu, kamu harus menikah dengan Biya"

Deg

"M-menikah?" Athar mengedipkan matanya berkali-kali mencoba mencerna ucapan Asya. Menikah? Dengan Biya? Siapa itu? Athar bahkan sama sekali tidak berfikir akan menikah dengan perempuan kecuali Klara. Walaupun, hal itu sangat mustahil akan terjadi.

Mendengar namanya di sebut, Biya tak kalah terkejut. Zavi sudah sempat memberitahu Biya soal ini. Tapi, ia pikir ucapan Zavi tempo hari hanya candaan semata. Namun ternyata, Zavi benar-benar menepati ucapannya.

"Iya, kamu akan menikah" Jawab Asya lagi.

Athar menggeleng tak setuju, "Athar nggak mau, Buyyah. Athar nggak mau nikah muda. Lagian, siapa Biya? Athar tidak kenal" Tolak Athar tak setuju.

Tidak menjawab pertanyaan putranya, Asya malah menatap perempuan yang sedari tadi menunduk. Dengan sedikit senyum tipis, Asya mulai kembali berucap, "Biya, bagaimana? Kamu mau kan menikah dengan putra saya? Athar."

Athar mengikuti pandangan Asya. Mata nya terhenti pada seorang perempuan yang berada tak jauh dari meja makan, dengan gamis lebar dan hijab lebar, tengah menunduk dalam. Sehingga, Athar tak bisa melihat wajah perempuan yang bernama 'Biya' itu.

Alangkah terkejutnya Athar saat perempuan itu menganggukkan kepalanya dua kali, membuat mata Athar melebar dengan tatapan tajam.

"Buyyah! Athar nggak mau menikah sama dia, Athar nggak cinta!" Marah Athar bangkit dari duduknya.

Zavi berusaha menenangkan sang anak, sembari mengusap punggung Athar.

"Athar, yang sopan sama Buyyah mu. Sekarang duduk, bicarakan baik-baik. Mama nggak mau kamu bersikap kurang ajar pada Buyyah mu" Tegur Zavi.

Walaupun kesal, Athar tetap mengikuti perintah Zavi. Ia kembali duduk di kursinya dengan nafas tak beraturan. Sesekali pandangan nya beralih pada perempuan yang masih saja menunduk.

"Ck! Perempuan sialan" Umpat Athar sangat pelan.

"Athar, pernikahan kamu akan di langsungkan 3 hari lagi. Kalau soal cinta, semuanya akan tumbuh jika sudah terbiasa. Buyyah yakin, suatu saat kamu akan cinta pada Biya." Ujar Asya mencoba memberikan pemahaman.

ATHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang