A T H A R || 3

449 22 0
                                    

'Sedang di versi terbaik mencintainya, hingga bersujud untuk memintanya'
-
-
-
Sebelum baca, jangan lupa pencet bintang di pojok kiri bawah, yaa!! Komen sebanyak-banyaknya dan jangan lupa follow!!

[ H A P P Y  R E A D I N G ]

Ig: athrlutful__

¶¶¶

"Sayang, aku pengen dong main kerumah Oma kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, aku pengen dong main kerumah Oma kamu. Aku pengen kenalan sama mereka" Seru Klara bergelayut manja di lengan kekar Athar.

Mendengar permintaan sang kekasih, Athar nampak terdiam sebentar. Binggung. Athar binggung harus menjawab apa. Oma dan Opa nya tidak menyukai Klara, dan Klara tidak mengetahui itu.

Melihat Athar yang hanya terdiam saja, membuat Klara mengerucutkan bibirnya kesal, "Athar, kok kamu diam aja, sih?!" Kesal Klara membuyarkan lamunan Athar.

Athar tersenyum manis, "Iya, nanti kita main kerumah Oma, ya?" Putus Athar setelah memikirkan nya sebentar.

Mendengar perkataan Athar, membuat Klara tersenyum senang. Sudah lama sekali Klara ingin mengakrabkan diri dengan keluarga Athar, terlebih pada kedua orang tua Athar---Asya dan Zavi. Tapi karena mereka berdua tidak berada di Jakarta, mau tak mau Klara mengurungkan niatnya.

Dalam hati, Athar terus berdoa semoga Oma dan Opa nya sedang tidak berada di rumah. Karena jujur saja, Athar tidak mungkin membawa Klara untuk menemui Oma dan Opa nya. Abbas dan Reina akan marah besar, dan pasti akan memberitahu Asya soal ini.

Athar belum siap jika harus pisah dari Klara dan anggota Gatariksa. Hidup di pesantren membuatnya sedikit tertekan. Bagaimana tidak? Ia harus selalu bangun di jam 2 dini hari, untuk melaksanakan sholat tahajud. Setelah itu tidak boleh tidur lagi hingga sholat subuh tiba. Selesai sholat subuh, ia juga masih tidak bisa tidur karena harus bersekolah. Tak hanya itu, Athar tidak boleh berpacaran di lingkungan pesantren. Bukan hanya berpacaran, bahkan Athar tidak boleh berbicara berduaan atau harus menjaga pandangannya, tutur katanya, hatinya, dan dirinya dari para santriwati di sana.

Pernah satu kali, Athar jatuh hati pada seorang santriwati. Ia mencoba menyampaikan perasaannya, dan mengajak santriwati itu untuk berpacaran. Bukannya mendapat balasan cinta, santriwati itu justru melaporkan kelakuan Athar pada Asya. Alhasil Athar di marahin habis-habisan oleh Asya.

Sebenarnya, Athar tahu hukumnya orang yang berpacaran. Tapi, Athar hanya anak muda yang ingin merasakan kebebasan seperti anak-anak di luar pesantren. Menurut Athar, mereka saja boleh, mengapa dirinya tidak? Hal itu lah yang mendorong dirinya untuk tinggal bersama Abbas dan Reina di Jakarta. Hanya untuk mendapatkan kebebasan semata, dan kebahagiaan yang sementara di dunia ini.

ATHARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang