Apart

649 51 4
                                    

Happy Reading...........

*
*
*
*
*

Paginya doyoon bangun lebih awal, ia merasa badannya lebih baik dri kemarin walaupun masih sedikit pusing dan beberapa bagian tubuhnya masih sakit akibat luka lebam dua hari yang lalu. Kemarin kondisinya benar" kurang vit dan ia tetap memaksa untuk datang ke sekolah berakhir demam tinggi lalu pingsan.

"Hah...." Ia menghela nafas panjang...ia menerawang jauh bagaimana kedepannya saat ia tidak sengaja berpapasan dengan Jooha.

"Apa yang harus kulakukan jika itu sampai terjadi, bagaimana aku bisa menghadapinya". ujarnya sambil menutup wajahnya. Ia belum sadar adanya orang lain didalam kamarnya sampai ia tak sengaja menoleh kearah sofa....ia terkejut

"Taeyi? dia disini?".

Melihat itu ia bergegas bangun dari tempat tidur dan menghampiri sahabatnya.

"Taeyi-ah..... bangun". Ia membangunkan taeyi sambil menggoyangkan badan sahabatnya itu. "Ya!!...bangunlah kenapa kau tidur disini".

Taeyi yang merasa terusik pun perlahan bangun dari tidur indahnya.

"Bisakah kau membiarkan ku tidur lebih lama?... kau mengigau sambil menahan tangan ku dan tidak mengijinkan ku pergi, berakhir aku menjagamu dan tertidur saat sudah larut".

"Ah, maaf  aku terlalu merepotkan....". Ia meringis dalam hati tak menyangka bahwa ia menahan sahabatnya untuk tetap tinggal.

"Sudahlah lagipula hari ini hari libur, jdi kau bisa beristirahat full selama dua hari kedepan".

"Emm kau benar.... baiklah kau bisa pulang dan aku akan melanjutkan tidurku".

Saat DoYoon berjalan menuju ranjang taeyi menahan tangannya

"Kau tidak boleh tidur lagi Seo DoYoon, ini sudah pagi dan kau harus sarapan lalu meminum obat mu".

"YA! apa-apaan, aku sudah sembuh jdi tidak usah minum obat lagi....itu pahit aku tidak mau".

Inilah yang taeyi tidak suka dari sahabatnya itu, saat tidak berdaya saja ia mau menurut....setelah merasa dirinya sembuh bahkan belum sembuh sepenuhnya ia tak akan mau meminum obatnya lagi dan itu akan membuat proses pemulihannya lebih lama dari biasanya.

"Hah". Taeyi menghembuskan nafas lelahnya padahal ini masih pagi dan dirinya sudah lelah....sungguh menghadapi sahabatnya yang sedang sakit memang melelahkan.

" Sepahit apapun kau harus tetap meminumnya agar kau cepat pulih, apa aku harus memaksamu menggunakan kekuatanku agar kau mau meminum obatmu??".

"YA!! ITU CURANG!!.....tidak tidak itu tidak adil, kau tau kau lebih tinggi dari ku dan lihat otot mu itu dan sudah dipastikan aku akan kalah dri mu Han Taeyi!!!"

"Kau tau itu, maka jangan memancingku doyooniee"

Sedangkan DoYoon hanya memandang aneh sahabatnya itu. "Apa-apaan panggilan itu". Ii ia bergidik geli mendengarnya dan memilih untuk mandi saja.

"Kau mau mandi? Setidaknya gunakan air hangat" DoYoon tak menghiraukan perkataan sahabat laknatnya itu, memilih untuk mengabaikannya.

"Ya!! Kau mendengar ku??! INGAT PAKAI AIR HANGAT JIKA TIDAK KAU AKAN SAKIT LAGI!!! YAKKKK SEO DOYOON KAU MENDENGARKU???!!!"

"YAKK HAN TAEYI!!!!  AKU TIDAK TULI DAN MASIH BISA MENDENGAR!!!!  JANGAN BERTERIAK TELINGAKU SAKIT MENDENGARNYA!!!!"

Yak Seo DoYoon apa kau tidak sadar kalau kau juga berteriak?? Huh....Sungguh perdebatan di pagi hari yang tak bisa dihindari jika mereka disatukan dalam satu ruangan dalam waktu yang lama tpi mereka akan akur disaat-saat tertentu. Ingat disaat-saat tertentu saja :)

Okey skip-

Setelah keributan dipagi hari, mereka memutuskan untuk membeli sarapan dan makan bersama, ya walaupun ada sedikit perdebatan tpi itu tidak mempengaruhi mereka sebaliknya mereka nyaman satu sama lain.

Setelah sarapan dan memastikan DoYoon meminum obatnya, taeyi memutuskan untuk pulang.

"Terimakasih sudah menjagaku semalam, maaf aku selalu merepotkan mu" katanya sambil tersenyum tulus.

"Wah....aku tidak percaya kata itu keluar dari mulutmu"

"Kenapa? Bukankah memang selalu seperti ini?"

"Hahahah aku hanya bercanda, lagipula kau tidak terlalu merepotkan bagiku....itu juga kewajiban ku untuk selalu melindungi mu sampai kau menemukan orang yang tepat seperti kata ibu mu....jdi kau tidak perlu berpikir terlalu jauh
Aku pergi dulu, jaga dirimu baik" dan istirahat lah yang cukup...besok aku akan mengunjungi mu lagi untuk memeriksa keadaan mu, ingat minum obat mu lagi nnti...sampai jumpa"

" Hmm baiklah tuan muda".

Setelah memastikan taeyi sudah hilang dari pandangannya, DoYoon masuk dan menutup pintu. Ia menuju kamarnya dengan santai ya walaupun kepalanya masih agak pusing, saat sampai di kamarnya ia langsung merebahkan dirinya di kasur.

"Hahh sekarang aku harus melakukan apa".
krna sungguh ia paling benci sendirian di apartemen tanpa ada yang menemani. Apa ia harus menghubungi SeHeon untuk menemani nya? Ah tidak tidak jangan mengganggu waktu liburnya, ia pasti sibuk dengan les dan latihan yang membuatnya pusing hanya  dengan mendengarkan ceritanya.....Lama memikirkan itu sampai tak sadar ia pun tertidur hingga menjelang sore.

"Hmmmm jam berapa sekarang?" Ia melirik jam dan terkejut ternyata sudah jm 6 sore sudah berapa lama ia tertidur. Tak ambil pusing ia segera bangun dari tempat tidurnya dan memutuskan untuk mandi, ia paling tidak bisa melewatkan mandi sore krna ia merasa badannya gatal jika tidak mandi di sore hari.

Setelah mandi ia menatap dirinya di cermin dan melihat beberapa bekas luka diwajahnya mulai memudar, jangan lupakan bekas ikatan Jooha ditangannya dan juga beberapa Kiss Mark dileher dan dada. Ia meringis melihat tubuhnya yang sekarang dihiasi dengan lebam walaupun beberapa mulai memudar itu tidak berpengaruh untuknya rasanya masih sama, sakit itulah yang ia rasakan.

"Kenapa kau tega melakukan ini padaku hyung, aku tau kau orng baik tpi kenapa....kenapa semua ini terjadi padaku". Lirihnya
DoYoon tak bisa menahannya, ia mulai menangis tanpa suara dan memeluk dirinya sendiri.

Kehadiran sahabatnya sementara membuatnya lupa akan masalah yang ia hadapi, dan setelah sahabatnya pulang ia kembali teringat kejadian yang membuatnya sakit dan tertekan itulah sebabnya ia paling benci sendirian. Tpi apalah daya ia hanya bisa menangis sungguh beberapa hari ini adalah hari terberat baginya dan ia tidak bisa menceritakan semuanya dengan gamblang kepada siapapun termasuk ibunya. Hah mengingat itu membuatnya tambah menangis, seharusnya saat ini ibunya ada disisinya menemaninya dan bertanya padanya apa yang terjadi. Namun hal itu tak akan pernah terjadi karena ibunya sibuk bekerja diluar negeri dan menitipkannya kepada sahabatnya, lalu ayah?  Tak ada yang bisa ia harapkan, ibu dan ayahnya berpisah karena ibunya sudah tidak tahan dengan kelakuan ayahnya yang keras dan selalu membentaknya dan bahkan tak segan-segan memukulnya saat ia tak sengaja membuat kesalahan sekecil apapun, hal itu membuatnya trauma. Maka dari itu ibunya memutuskan untuk bercerai dan hak asuhnya jatuh ke tangan ibunya.

Karena lelah DoYoon terlelap dengan keadaan yang tidak baik-baik saja, mata merah dan bengkak jangan lupakan bekas air mata yang masih melekat diwajahnya.

DoYoon yang malang semoga kelak kau mendapatkan orang yang bisa menjagamu dengan baik seperti kata taeyi padamu.

Dan sepertinya ia lupa pesan sahabatnya tdi siang untuk meminum obatnya. Doakan saja semoga saat ia terbangun besok demamnya sudah turun jika tidak Han taeyi pasti akan marah besar.









Oky segitu dulu by




Joo Ha x Do Yoon (Jezz for Two)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang