11

748 119 8
                                    

tw: mild sh





























THE FIRST'S POV

Lampu belajar masih menyala, tidak terlalu gelap-tidak terlalu terang. Besok ada dua ulangan, katanya nilai ulangan ini akan menjadi nilai tambahan saat ujian. Pertama Matematika Wajib dan kedua Kimia.

Sedikit pesimis ketika harus mengerjakan soal ulangan Kimia karena entah mengapa aku selalu dapat nilai yang tidak terlalu besar, sebanyak apapun aku belajar. Andai saja soalnya cuma membahas bagaimana cara menangani luka bakar.

Ngomong-ngomong soal nilai tambahan, bukan itu sebenarnya yang aku cari.

Ulangan ini menjadi pertimbangan untuk masuk seleksi kandidat perwakilan olimpiade sekolah. Olimpiade akan dimulai dalam tiga bulan lagi, sehingga sekolah mau tidak mau harus menyeleksi setiap anak. Mangkannya aku benar-benar bersusah payah belajar, apalagi biasanya sekolah-sekolah tak memperbolehkan yang hampir kelas 12 untuk ikut, karena mereka harus fokus ujian kelulusan.

Untuk belajar, aku gunain study timer, karena orang bilang belajar paling efektif cuma 30 menit dan istirahat sebentar sebelum melanjutkannya kembali. Cuma aku merasa... kurang puas.

Jam weker menunjukan pukul dua pagi lewat lima belas menit. Coklat panasku bahkan sudah mendingin, aku masih mencari jawaban soal ini sejak 20 menit yang lalu. Aku menguatkan hatiku optimis, dengan begitu, aku lebih sedikit merasa—minder.

Ku nyalakan musik dengan alunan tenang. Headphone sudah terpasang dan aku siap mengerjakan kembali. Tapi baru saja 10 menit berlangsung, sebuah notifikasi masuk ke dalam ponselku.

Sho : Tidur.

"Sho?"


Aku menutup ponselku dan menyalakan mode do not disturb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku menutup ponselku dan menyalakan mode do not disturb. Sho sebaiknya kamu jangan terlalu membantu. Meski sulit, aku harus kerjakan sendiri, bergantung pada orang lain itu tidak baik. Aku mulai mencari soal-soal baru, mencoret-coret dikertas buram. Berusaha untuk mencari jawaban yang tepat.

Lagian, bukannya jam tidur Sho sudah membaik? Kok masih bangun aja.

Sho is calling...

Ku abaikan panggilan telepon dari Sho dan melanjutkan sesi belajarku


1 jam...




2 jam...





Aku menarik rambutku frustasi.

"Kenapa nggak bisa-bisa sih?"

PROTECT [WEE!!! X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang