1. Pertemuan

2.1K 241 5
                                    

_PKIM_

Tap tap tap!

"Waduhh kabur kemana lagi nih gua?" Monolog Farzee dengan napas yang terengah, dia celingak-celinguk mencari tempat yang aman untuk bersembunyi.

"WOI SINI KAMU!" Farzee menoleh, melihat seseorang yang mengejarnya kini sudah kembali terlihat. "KABURRR!" Pekik Farzee dan kembali berlari dengan cepat bak memakai sepatu super warna kuning yang dia kenakan saat ini. Ya memang sepatu yang dia kenakan ini warna kuning, tapi tidak sepatu super sungguhan.

Sesekali Farzee menoleh ke belakang melihat apa yang mengejarnya masih terlihat. Mata Farzee menangkap Indoapril yang nampak sepi, sebuah ide langsung muncul dikepalanya. Tanpa pikir panjang dia masuk ke sana dan bersembunyi di balik rak, agar yang mengejarnya tidak melihat.

"Selamat datang di Indoapril," ucap pegawai lelaki yang bertugas menjaga kasir.

"Iya mas makasih," balas Farzee kemudian pergi ke salah satu rak. Mas kasir itu sebenarnya bingung, karena pengunjung terlihat sangat terburu-buru, tapi dia membiarkan saja, dia pikir mungkin lagi haus banget.

"Semoga ga ketauhan deh," ucap Farzee penuh harap sambil berjongkok. Dia sesekali mengintip dari balik rak, yang menghadap ke kaca depan indoapril. Bisa dia lihat kalau orang yang mengejarnya telah berlari jauh melewati Indoapril, berarti dia selamat sekarang. Farzee menghela napas lega. Dia juga mengusap keringatnya yang mengalir di dahi.

"Ga lagi deh gua ambil mangga di sana," kata Farzee sambil melihat kresek berisi tiga buah mangga yang dia pegang.

Ya penyebab dia dikejar-kejar adalah akibat dirinya yang mengambil buah mangga milik... gatau milik siapa. Saat pulang jogging Farzee tergiur melihat mangga yang besar-besar dan sudah matang di pohon pendek. Tanpa pikir panjang dan setelah melihat situasi yang nampak aman, dia menjalankan aksinya dengan mengambil mangga itu. Bak seperti direstui oleh kondisi, ada kresek di tanah, Farzee mengambilnya untuk wadah mangga itu. Namun, saat mangga ketiga, dia terkejut saat mendengar teriakan emak-emak yang sepertinya itu adalah pemiliknya. Farzee pun langsung ngacir kabur. Alhasil dia dikejar emak-emak dengan membawa sapu lidi.

Farzee bangkit dari jongkoknya, lalu pergi ke kulkas untuk mengambil minuman dingin rasa pisang susu di sana. Setelah itu pergi ke kasir. Terlihat ada beberapa yang antri di kasir. Namun, gerakan kakinya seperti jadi slowmo setelah melihat seorang perempuan keluar dari gudang. Mata Farzee berbinar melihatnya. "Cantik banget," ucap Farzee yang terpesona.

Perempuan dengan rambut terurai panjang berwarna agak kecoklatan. Body yang sexy, pipi yang gembul, bulu mata lentik, bibir yang montok, Farzee sampai menggigit bibirnya sendiri saat terbayang jika dirinya berciuman dengannya. "Astaga Ze, otak lu kotor banget," monolognya sambil memukul pelan kepalanya. Perempuan itu menempatkan diri di balik kasir sebelah dengan mas-mas kasir, yang membuat Farzee langsung bergegas minta dilayani. Farzee datang dengan senyum lebar yang menyertai.

"Ada tambahan kak?" tanya Perempuan itu dengan suara yang lembut, bahkan alunan lagupun kalah! Farzee tak ada menjawab, dia masih berada di dunianya sendiri. Mengaggumi sosok perempuan di depannya. "Kak?" panggil perempuan itu lagi.

Farzee tersentak dan mengerjabkan mata beberapa kali gugup. "Ya?"

"Ada tambahan lagi?"

"Eee... ada kak, saya mau tambahan... nama kakak siapa ya?" Modus Farzee.

"Saya?"

"Iyalah kakak, masa mas-mas itu," jawab Farzee. Mas kasir yang di sebelah sontak melirik saat merasa terseret dalam pembicaraan.

"Nama saya, Gracia."

"Gracia? Waww sangat cantik, seperti orangnya," puji Farzee. Gracia hanya menanggapi dengan senyuman canggung sembari menscan harga belanjaan Farzee.

"Total semua delapan ribu kak." Farzee membuka dompetnya yang nampak tebal dengan uang seribuan. Dia menyerahkan uang seribuan berjumlah delapan pada Gracia. Mas-mas kasir yang di sebelah melirik dan menahan tawa.

"Jangan diketawain, ini tadi gua ga sempet bawa uang banyak," kata Farzee yang sadar akan tindakan mas-mas kasir. Namun, Farzee tak terlalu mengambil hati, karna dia orang yang cukup enjoy aja sih.

"Uangnya pas ya kak?"

"Iya mbak Gracia. Btw nama saya Farzee, jadi mbak bisa panggil saya Farzee aja, atau panggil sayang juga boleh," kata Farzee dengan senyum andalannya, modus!

"Kita baru ketemu loh," kata Gracia. Dia sedikit heran, karena ini adalah pertemuan pertama mereka, tapi Farzee bisa bersikap seperti itu.

"Ya emang kenapa? Kamu mau kita ketemu setiap hari gitu? Acc cantik, nanti aku ke sini lagi," kata Farzee dengan senang hati. "Aku pamit dulu ya, jangan kangen aku. Oh ya dan kamu siapin diri ya, karna aku pastiin kamu akan jadi pacarku nanti," lanjutnya dengan Pede.

Farzee keluar dari Indoapril sambil melompat-lompat kecil merasakan kebahagiaan. Dalam hati dia berniat akan menjadikan Gracia kekasihnya. Tak peduli walaupun ini pertemuan pertama mereka, Karena cinta tak tau akan jatuh kepada siapa.

"Kamu kenal sama dia?" tanya mas kasir pada Gracia.

"Nggak Sen, kan kamu lihat sendiri kita baru kenalan tadi," jawab Gracia pada rekan kerjanya yang bernama Sean.

"Kayaknya dia suka kamu."

"Ga mungkin, dia kayaknya cuma iseng. Lagi pula udah biasa juga."

"Gre... aku cemburu," ungkap Sean. Dia adalah lelaki yang sudah lama mempunyai rasa pada gracia, tapi Gracia sama sekali tidak merespon. Gracia sangatlah sulit didekati, sampai sekarang belum ada yang bisa kembali membuat Gracia jatuh hati setelah kejadian dalam percintaan yang dia alami dulu, yaitu perselingkuhan.

















New story!

Cerita ini pernah gw up di akun lain dengan nama yang berbeda. Tapi sekarang gw pindah ke sini.

Smoga kalian suka, maap buat typo.

Penjaga Kasir Itu Milikku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang