15. Sah!

1K 159 5
                                    

_PKIM_

Farzee sudah kembali ke rumah. Dia juga menempati janjinya pada Gracia untuk bertemu kedua orang tua Graca. Farzee sudah membicarakan niat baiknya kepada orang tuanya dan juga orang tua Gracia. Kedua orang tua itu pun setuju dengan keinginan Farzee maupun Gracia untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Jadi tanpa menunggu waktu lama, mereka langsung menentukan waktu dan tempat yang pas.

Pernikahan Gracia dan Farzee diadakan di luar negri. Tak banyak yang menjadi tamu undangan, hanya kerabat, saudara, keluarga dan beberapa teman dekat dari Gracia ataupun Farzee. Semua berjalan dengan lancar, hingga mereka berdua telah resmi menjadi pasangan seumur hidup kelak. Kini Farzee dan Gracia duduk di kursi khusus pengantin sambil memperhatikan tamu undangan. Farzee tak henti-hentinya mengusap jari manis Gracia yang sekarang telah tersemat cincin yang sama dengannya.

Pengantin baru ini nampak malu-malu di hadapan banyak orang. Siapa yang menyangka kalau mereka berdua pada akhirnya menikah? Semua tak terduga.

"Seneng ga?" tanya Farzee dengan senyum menggoda. Gracia membalas dengan tepukan pelan dilengan Farzee malu-malu. Farzee terkekeh dengan tingkah perempuan yang kini telah menjadi istrinya. Dia dengan iseng mendekatkan bibirnya ketelinga Gracia dan berkata, "Aku ga sabar malam pertama nanti."

Gracia yang mendengarnya reflek mencubit pinggang Farzee. "Dasar mesum!" ucap Gracia.

"Ga papa. Kan sama istri sendiri," balas Farzee sambil menaik turunkan alisnya.

"Wedehh, pengantin baru nih!" Teman-teman Farzee kini mendekat ke arah pengantin baru. Mereka tak menyangka diantara mereka, Farzeelah yang menikah lebih dulu. Padahal kemarin yang tidak punya pasangan adalah Farzee.

"Yoi dong. Buru nyusul Gi," kata Farzee pada Gian yang datang bersama Riana.

"Bentar dong, kita mah masih menikmati masa-masa pacaran, ya kan yang?" Riana mengangguk menjawabi pacarnya.

"Dih, mendingan langsung nikah kayak gua," kata Farzee.

"Lu mah ga ada kabar-kabar tiba-tiba nyebar undangan. Kita kan jadi kaget dan ga siap karna belum nyiapin kado yang cocok buat lu, Zee," sahut Donal.

"Bodoamat. Biar kalian juga ga ngejek gua lagi karna jomblo. Liat nih sekarang." Farzee mengangkat tangan Gracia memperlihatkan cincin yang tersemat jari manis di sana. "Istri gua ni boss," songong Farzee.

Teman-teman Farzee hanya menatap kesal pada temannya, ingin menjambak rambut keramat yang masih tertata rapi dalam kondisi apapun itu. Teman-teman Farzee ikut merasakan kebahagiaan Farzee dan Gracia saat ini, meskipun Farzer bersikap menyebalkan. Mereka melakukan foto bersama untuk kenang-kenangan.

"Habis ini lu yang nikah ya Dhe?" Kata Farzee.

"Iya aman. Abis ini gue bakal nikah. Ga butuh waktu lama kok, orang Mina aja udah hamil anak gua," kata Dheon dengan santainya.

"HA?!" Mereka terkejut mendengar pengakuan dari Dheon.

_PKIM_

"Ahh.. Zee~"

Suara desahan Gracia membuat suhu ruangan menjadi semakin panas. Bahkan AC yang menyala kini seakan rusak, kalah dengan rasa panasnya kegiatan yang tengah Farzee dan istrinya lakukan sekarang. Yap malam pertama. Mereka tidak bisa lagi menunggu malam pertama mereka. Sama-sama mendambakan kenaikmatan pertama kali dalam hidup. Apa itu kenikmatan duniawi yang sesungguhnya.

"Tenang sayang, ini baru permulaan," kata Farzee. Dia mengecupi leher putih Graci, meninggalkan bekas kemerahan di sana. Dia seakan tak membiarkan space kosong di sana. Ciumannya lama-lama terus turun hingga ke tulang selangka Gracia. Tangan Farzee yang jahil, mulai menyingkirkan bra merah marun, hingga melon yang nampak gempal itu terlepas dari bungkusnya, memantul bak bola. Farzee nampak berbinar melihat pemandangan di depannya. "Indah sekali," gumamnya dengan tatapan kagum.

Sedangkan Gracia yang ditatap merasa malu. Sontak dia menutup melonnya, wajahnya memerah antara malu dan gairah yang semakin membara. "Jangan ditutup dong, ini bagus tau." Farzee dengan berani memegang melon itu yang sangat pas ditangannya. Dengan nakal dia meremasnya pelan, memberi pijatan-pijatan lembut di sana, hingga Gracia kembali mengeluarkan desahan gelinya.

"Eeuhgnghhh~"

melahap habis melon itu dan menyedotnya seperti bayi yang kehausan. Jika saja keluar susu pasti Farzee sudah melebihi bayi. Gracia yang tak tahan dengan itu dan ingin merasakan lebih, dia menekan kepala Farzee lebih menenggelamkannya lagi.

"Terush sayanghh~"

Tanpa menjawabpun, Farzee melakukan tugasnya dengan baik. Cukup lama Farzee bermain-main, kini sampailah mereka ke permainan inti. Kenikmatan mereka rasakan masing-masing. Desahan saling gersahutan. Apalagi Gracia yang nampak heboh, merasakan setiap klimaks yang menghampiri. Dia merasakan puas. Gracia hampir dibuat pingsan oleh Farzee, jika saja Gracia tidak memohon untuk berhenti karena lelah.

Farzee menjajarkan tubuhnya, menarik tubuh Gracia yang sama-sama telanjang untuk dia peluk. Gracia yang sudah tak bertenaga hanya menurut saja dan memejamkan mata. Dia sangat lelah dengan aktivitas panas ditengah malam ini. Farzee yang memperhatikan wajah lelah istrinya, sontak tersenyum. Dia meninggalkan kecupan dikening dengan sayang.

"Makasihh Gre." Setelah itu dia ikut menyusul Gracia tidur dengan perasaan yang masih saja berdebar.















Akhirnya sah.

Dah maap buat typo.

Penjaga Kasir Itu Milikku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang