_PKIM_
Meskipun Farzee dan Gracia sudah sama-sama mengetahui bagaimana perasaan mereka masing-masing, tapi masih belum ada kejelasan hubungan diantara keduanya. Farzee masih menunggu waktu yang tepat untuk menembak Gracia, sedangkan Gracia ya masih menunggu Farzee. Semakin hari merekapun juga semakin dekat. Hal itu membuat Sean menjadi panas. Apalagi sering kali Farzee pergi ke tempat kerja dan memanfaatkan waktu rehat Gracia untuk berduaan. Padahal sebelum adanya Farzee, Sean lah yang selalu menemani Gracia, dia tak terima perannya tergantikan.
"Gre, makan bareng yuk," ajak Sean. Mumpung sekarang adalah jam rehat dan indoapril sedang sepi, ditambah lagi tak ada kelihatan batang hidung Farzee, Sean akan memanfaatkan momen ini.
"Kamu aja dulu Sen, aku belum laper," jawab Gracia.
"Yah, tapi aku maunya sama kamu. Kita udah lama ga makan bareng. Semenjak ada Farzee, kamu berubah tau Gre, kamu kayak udah ngelupain aku. Padahal dulu aku yang selalu nemenin kami," ungkap Sean. Berharap Gracia peka dan mau menyisihkan sedikit waktu dengannya.
"Maaf Sen kalau kamu ngerasanya gitu." Gracia jadi merasa tak enak mendengarnya. Hadirnya Farzee memang membuat Gracia lebih berwarna tidak seperti dulu. Gracia selalu bahagia jika dengan Farzee, mungkin tanpa sadar dia sampai menghiraukan orang-orang di sekitarnya.
"Hem, jadi gimana mau ga makan bareng sama aku?" tanya Sean lagi. Setelah dipikir, sepertinya tak ada salahnya Gracia menerima ajakan Sean. Dia merasa kasihan pada lelaki itu yang mungkin merasa terabaikan. "Hem, boleh deh," jawab Gracia.
Sean tersenyum kemenangan, merasa senang karena akhirnya Gracia mau menerima ajakannya. Lantas dia meminta bergantian berjaga dengan teman kerja yang lain, sementara dirinya dan Gracia akan mencari makan di luar. Setelah itu dia mengajak Gracia untuk keluar.
Saat hendak menaiki motor, terdengar suara goesan sepeda memasuki halaman indoapril.
Itu Farzee! Dia membawa sekantong plastik berisi makan siang untuk Gracia. Namun, melihat Gracia yang kini bersama Sean, dia jadi bingung. Lantas dia mendekati mereka berdua."Gre, mau kemana?" tanya Farzee.
"Gracia mau makan siang sama gua. Jangan ganggu kita," sahut Sean menjawab. Farzee mengernyit kesal mendengarnya. Sementara Gracia, dia tak menyangka kalau Farzee akan ke sini, padahal dichat tadi Farzee mengatakan akan datang sore hari.
"Gre, aku bawain makan siang buat kamu. Jadi ayo makan siang sama aku," kata Farzee pada Gracia.
"Ga bisa! Gracia udah setuju makan siang bareng gua. Lo ga usah ganggu deh, urusin aja sono hidup lo yang ga bener," sela Sean lagi.
"Lemes banget sih mulut lo! Belum tau rasanya dicium aspal apa?" Kesal Farzee. Ingin sekali Farzee menjorokkan Sean ke aspal lalu menggeretnya, tak peduli jika nanti akan lecet atau apa.
"Heh udah dong jangan berantem!" Sela Gracia. Sean dan Farzee beradu mata sengit. Seakan ingin saling membunuh. "Kalau gini, mending kita makan bareng aja bertiga. Aku ga mau kalian berantem karena hal sepele."
Farzee yang pada dasarnya sudah cemburu karena Gracia menerima ajakan makan Sean pun lantas menolak, "Ga sudi gua makan sama cowo lemes ini! Kalian makan aja berdua!" Lantas Farzee pergi dengan rasa kecewa, dia sempat melayangkan tatapan kesal, cemburu, kecewa yang tercampur jadi satu.
"Zee, Farzee!" Panggil Gracia, Farzee dengan cepat pergi dari sana dengan sepeda.
"Gre, udah. Biarin aja dia. Mending kita sekarang cari makan. Kita harus gantian rehat juga kan?"
_PKIM_
Semenjak kejadian itu, Farzee jadi merasa tidak mood melakukan apa-apa. Beberapa kali Gracia mengirim pesan meminta maaf, tapi Farzee sama sekali enggan membuka chat itu. Dia hanya melihat dari notifikasi saja. Dia harus memperbaiki moodnya dulu daripada nanti malah melayangkan kata-kata yang tak mengenakkan pada pujaan hatinya.
"Kamu kenapa Zee?" tanya Ayah Farzee yang melihat anaknya menggalau di sebelah kandang burung.
"Ga papa Yah," jawab Farzee lalu kembali menyemprotkan air pada burung peliharaan ayahnya. Jadi dia sekarang sedang memandikan burung.
"Kamu jangan bohong ke ayah. Kelihatan dari wajah kamu kalau kamu lagi ada masalah gitu."
"Aku cuma sedih aja Yah."
"Sedih kenapa?"
"Cewe yang aku suka tadi keluar makan bareng sama cowo lain. Padahal aku udah effort ke sana bawa makanan. Ati mungil aku sakitt," jelas Farzee dramatis di akhir.
"Cih, gitu doang kok langsung lemah. Nih ayah dulu sebelum dapetin bunda kamu, harus effort yang gedhe. Ayah harus nahan cemburu berkali kali lipat karna bunda kamu dulu primadona sekolah. Saingan ayah dulu banyak, tapi akhirnya bunda mau sama ayah. Lah kamu baru tau dia makan bareng sama orang lain aja langsung lemes gitu. Ga keren banget," kata Ayah Farzee meremehkan.
"Cihh, bodoamat. Pokoknya aku galau." Dia membanting pelan alat mandi burung itu ke tanah.
"Daripada kamu galau ga jelas gini, mending urusin noh bengkel kamu. Kamu udah lama ga ke sana. Kalau bangkrut gimana? Mau digentayangin kakek?"
"Kakek sayang sama aku. Ga mungkin kakek gentayangin aku," balas Farzee. Namun, jika dipikir-pikir tidak ada salahnya untuk dirinya fokus mengurus bengkel. Bisa untuk mengalihkan rasa galaunya juga. Daripada mikirin Gracia dan Sean kan? Lebih baik dia mikirin kerjaan. Itung-itung refreshing juga di sana nanti.
Dah maap buat typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penjaga Kasir Itu Milikku [END]
FanfictionAwal pertemuan yang tidak sengaja antara Farzee dan Gracia. Waktu itu Farzee yang tengah bersembunyi di dalam Indoapril hingga akhirnya dia bertemu dengan penjaga kasir bernama Gracia yang terlihat sangat cantik sampai membuat Farzee jatuh hati. Unt...