Pritt! Pritt! Pritt!"Yok jalan yok. Makasih brow!" Farzee tersenyum setelah mendapatkan uang dua ribu hasil dari dia menjaga parkir.
"Woi woi! Mau kemana lu, bayar dulu!" Kata Farzee, melihat seseorang mau kabur, belum bayar parkir.
"Gua ga ada duit bang. Utang dulu ya," kata mas-mas itu.
"Cih, dasar! Yaudah sono, serah lu dah," balas Farzee. Sebenarnya dia tak terlalu memikirkan orang yang parkir di sini mau bayar atau nggak, karna ya Farzee tidak terlalu serius dalam bekerja sebagai tukang parkir. Dia hanya iseng saja, di sisi lain agar dia bisa memantau Gracia lebih lama lagi. Maka dari itu dia bersekongkol dengan tukang parkir di sini, dengan sedikit bayaran yang Farzee berikan pada tukang parkir di sini dia bisa ikut menjadi kang parkir di sini juga untuk sementara.
"Nih uangnya." Farzee menyerahkan hasil uangnya pada tukang parkir senior. Hem, hasil yang Farzee dapatkan tidak untuk dirinya sendiri, tapi malah diberikan pada kang parkir yang ada di sini. Karna bagi Farzee, kang parkir itu lebih membutuhkan, toh tujuan awalnya adalah untuk mengawasi Gracia.
"Widihh, keren juga kerja lu," kata kang parkir itu yang bernama Kai. Lelaki yang masih muda, tinggi dan juga tampan. Dia melakukan banyak kerjaan karna ingin menabung untuk dirinya menikah nantinya. Ya nanti, untuk sekarang dia belum ada pasangan makanya nabung dulu.
"Bagi gue mah jadi kang parkir itu gampang," ungkap Farzee.
"Iya deh si paling bisa," balas Kai, "Ngadem dulu kuy," ajak Kai. Mereka menepi ke daerah yang adem, agar tidak kepanasan di tengah hari yang terasa terik.
"Panas banget gilak!" Keluh Farzee. Dia mengusap dahinya yang berkeringat dengan punggung tangannya, lalu mengibas kaosnya karna tubuhnya terasa gerah.
"Btw lo mau sampai kapan jadi kang parkir di sini?" tanya Kai.
"Sampai Gracia jadi pacar gua," jawab Farzee.
"Oh, btw tuh dia daritadi liatin lo tau dari dalam indoapril," ungkap Kai.
"Oh ya?!" kaget Farzee dengan perasaan senang.
"Iya, gua pantau daritadi, dia liatin lo mulu. Jangan-jangan dia mulai suka tuh sama lo," pikir Kai. Meskipun bisa dikatakan mereka baru saja kenal hari ini, tapi Kai suka dengan kepribadian Farzee yang gampang dalam mengakrabkan diri. Jadi dia merasa cocok saat berbincang bersama.
"Duh jadi malu gua." Farzee memukul bahu Kai melampiaskan rasa saltingnya. "Aduh aduh sakit bego!" Keluh Kai yang mendapatkan pukulan itu.
Farzee hanya tertawa tanpa rasa bersalah sedikit pun. Perubahan raut wajah terlihat dari Farzee, dia menjadi terlihat sedikit kesal. "Kenapa?" tanya Kai yang menyadari itu.
"Gua kesel sama si mas-mas temennya Gracia itu. Yang selalu aja nempelin Gracia," ungkap Farzee.
"Siapa? Sean?"
"Iya si Teh tubruk itu."
"Sean, Zee," ucap Kai membenarkan. Enak sekali Farzee mengganti nama orang begitu saja. Bagaimana bisa dari Sean menjadi teh tubruk? Sangat jauh sekali.
"Gua kesel sama dia. Masa gua deketin Gracia ga boleh, terus kalau gua berkunjung, dia sinis banget. Kayak tadi gua ngasih bekel ke Gracia, tapi dia seenaknya malah bilang kalau gua ga boleh ke sana kalau ga beli barang apapun. Cih nyebelin, gua bisa kali beli tu indoarpil kalau gua mau," ungkap Farzee menggebu-gebu. Dia benar-benar kesal dengan Sean.
"Santai Zee, dia memang gitu orangnya. Apalagi dia kan suka sama Gracia, jadi wajar kalau dia posesif dan keliatan cemburu ke elo. Dia udah lama suka sama Gracia, tapi Gracia ga ada respon. Kasihan banget dia."
"Gausah kasihan. Malahan bagus kalau Gracia ga ngerespon, karna Gracia itu jodoh gua. Ga ada yang boleh milikin dia selain Farzee seorang."
"Yakin lo bisa sama Gracia nantinya?" Goda Kai.
"Bisalah njir, makanya dukung dong temen baru lo ini. Ntar gua doain, lu dapet jodoh secepetnya."
Dari balik kaca bisa Farzee lihat Gracia sekarang sedang melayani orang di kasir. Farzee tersenyum melihat kecantikan Gracia dari samping seperti ini. Farzee mulai berdiri saat ada motor yang akan ke luar dari parkiran. Pemilik motor kali ini terlihat cantik, Farzee sempat terpesona sesaat, tapi langsung menyadarkan diri.
"Makasih ya," ucap mbak-mbak itu sambil tersenyum manis.
"I-iya," jawab Farzee. Mata Farzee mengikuti arah motor itu pergi. "Cantiknya oyy," ucap Farzee pelan.
"Siapa yang cantik Zee?" Farzee tersentak saat mendengar suara di sebelahnya. Dia mematung melihat siapa orang itu. Jantungnya berpacu, dia gugup. "Eh, h-hai Gre," sapa Farzee.
"Siapa yang cantik?"
"Ha? Anu itu, langitnya cantik," jawab Farzee gugup. Tatapan Gracia entah mengapa merasa sangat menusuk dan penuh selidik. "Eh Gre kok di sini? Ga ada pelanggan lagi?" tanya Farzee mengalihkan topik.
"Udah ga ada. Nih buat kamu." Farzee melihat sebotol susu yang diberikan Gracia untuknya.
"Buat aku?"
"Iya Zee. Kamu ga mau?"
"Mau kok mau!" Farzee langsung mengambil susu itu dengan senang hati. Dalam hati dia tak akan membuang bungkus ini nanti, karna ini adalah pemberian pertama dari Gracia. "Makasih Gre."
"Sama-sama Zee." Gracia tersenyum manis, kemudian kembali masuk ke dalam. Meninggalkan Farzee yang mematung dengan jantung yang berdisko.
Kiw kiwwwwww
Dah maap buat typo.
![](https://img.wattpad.com/cover/366864165-288-k461704.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Penjaga Kasir Itu Milikku [END]
FanfictionAwal pertemuan yang tidak sengaja antara Farzee dan Gracia. Waktu itu Farzee yang tengah bersembunyi di dalam Indoapril hingga akhirnya dia bertemu dengan penjaga kasir bernama Gracia yang terlihat sangat cantik sampai membuat Farzee jatuh hati. Unt...