Tiga bulan berlalu baik Thomas, Jacqueline serta ketiga anak mereka akhirnya bisa menerima rasa kehilangan, mereka semua menjalani aktivitas seperti sedia kala bahkan keharmonisan keluarga kecil tersebut semakin erat.
Terlihat saat ini Jacqueline sedang bersantai di ruang keluarga sambil menonton film kesukaannya, terlihat Buttler Arai memasuki ruang keluarga sambil membawa sesuatu di tangannya.
"Nyonya, maaf mengganggu waktu bersantai anda" ucap Arai dengan sopan.
"Arai ada apa?" Jacqueline bertanya sambil memberhentikan sejenak film yamg sedang di tonton.
"Begini Nyonya, salah satu pelayan yang bertugas di bagian laundry menemukan nametag ini di saku celana Tuan saat dia sedang mencuci pakaian Tuan yang kembali dari Canada tiga bulan yang lalu. Saya tidak berani langsung memberikan karena saat itu kalian sedang bersedih" Arai menjelaskan sambil menyerahkan nametag tersebut.
"Anne, housekeeping di hotel Fs" Jacqueline bergumam dalam hati.
"Baik nanti akan aku tanyakan kepada Thomas, terima kasih, Arai" ucap Jacqueline.
"Kenapa Thomas menyimpan nametag ini, apa dia berselingkuh di belakang aku?" Jacqueline bertanya di dalam hati.
Jacqueline yang sedang melamun tidak menyadari kedatangan Thomas, dirinya tersentak saat merasakan elusan di kepalanya.
Jacqueline segera memasukkan nametag tersebut ke dalam saku celananya dan memberikan sebuah senyuman kepada Thomas.
"Apa yang sedang di pikiran?" Thomas bertanya.
"Apa boleh aku bertanya mengenai sesuatu?" Jacqueline memberikan pertanyaan untuk pertanyaan yang Thomas tanyakan.
"Jangan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan" gerutu Thomas sambil duduk di samping istrinya.
"Jadi aku tidak boleh bertanya?" Jacqueline kembali bertanya.
"Boleh, memang mau bertanya mengenai apa?" Thomas bertanya kembali.
"Bisa ceritakan perjalanan bisnismu ke Canada tiga bulan yang lalu, karena sampai saat ini kau belum bercerita bagaimana hasilnya" Jacqueline berucap sambil menggenggam tangan Thomas.
"Aku berhasil menjalin kerja sama dengan Brusch Corp. Aku begitu selesai langsung kembali ke kota dan ternyata begitu telpon yang masuk berasal dari Daddy yang membawa berita sedih."
"Setelah memutuskan panggilan, aku langsung meminta sekretaris di kantor untuk langsung memesan tiket pulang di waktu pagi hari, tidur aku tidak nyenyak karena terus memikirkan keadaanmu serta ketiga anak kita" cerita Thomas sambil mencium pipi Jacq.
"Lalu apa dirimu mengenal seseorang yang bernama Anne?" Jacqueline bertanya sambil menatap ke arah Thomas.
Thomas langsung menghentikan ciumannya dan terlihat gelisah setelah mendengarkan pertanyaan yang di tanya.
"S-siapa namanya sekali lagi?" Thomas bertanya dengan gugup.
"Namanya Anne" jawab Jacqueline sambil memperhatikan Thomas.
"A-aku tidak mengenalnya" Thomas berucap dengan gugup.
"M-memang siapa Anne itu, kenalan baru kah?" Thomas bertanya dengan wajah cemas.
"Bukan siapa-siapa, aku hanya iseng bertanya saja" Jacqueline menjawab sambil memperhatikan Thomas dengan seksama.
"A-aku pergi mandi dulu setelah itu kita berpelukan sambil menonton" pamit Thomas dari samping istrinya.
Thomas terlihat sedang mendumel sepanjang dirinya keluar dari ruang keluarga, walau Jacqueline tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang di ucapkan oleh suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Mistake (On Going)
FanfictionMenceritakan tentang kehadiran seorang anak dari perbuatan yang tidak di sengaja oleh kepala keluarga. Ada beberapa orang dalam keluarga yang menerima dan menolak kehadiran anak tersebut. Rasa kecewa yang di rasakan membuat anak tersebut memilih me...