Kritis

31 5 3
                                    

Assalamualaikum semua...apa kabar kalian?

Aku lanjut up ya...🥰🫶
Jangan sampai ketiggalan cerita aku.

Btw kalian baca cerita aku tau lewat jalur mana nih...

Jalur Ig
Jalur tiktok
Jalur teman
Atau apa nih...🤔

Udah yuk lanjut baca.
Tapi sebelum itu jangan lupa follow ig author ya!🥰🫶 @riffahh25

Happy Reading...🥰🫶🫶

🌷🌷🌷

Mungkin aku terlalu bodoh jika ingin melawan takdir. Nyatanya aku kalah sebelum memulai. Maaf membuat mu menangis, kini aku pasrahkan sisanya pada Allah SWT.

🌷🌷🌷

    "KAK ARHAM..."

    "ARHAM..."

    "HASANAH..."

Arham tersentak mendengar teriakkan Harits, Hasanah, dan Naila. Ia membalikkan badannya dan...

      Jleb.
    
      Deg.

     ...ia terkejut, tangannya refleks menahan tubuh Hasanah yg hampir jatuh sebab tertikam pisau yang seharusnya menancap di perutnya. Harits yang tersadar segera berlari dan menendang pria yang menikam Hasanah.
    
     Bugh.

   Detak jantungnya berdetak cepat. Tangannya sedikit bergetar menahan darah segar yang keluar dari perut Hasanah.

    "Ha.. Hasanah, kenapa kamu menyelamatkan saya?" Tanyanya dengan vokal bergetar.

    Hasanah terkekeh dan setelahnya ia meringis.

    "Ka..kak Arham la..lawak nanya gitu" ucapannya terkekeh ditengah rasa sakit yg melemahkannya. "La..lain kali ja..jangan lengah, uhuk.. uhuk.."

     Dada Arham terasa sesak saat melihat Hasanah memuntahkan darah. Ia tidak tau rasa apa ini, tapi kini matanya berkaca-kaca, pandangannya berembun. Sakit, hatinya sakit melihat Hasanah seperti itu. Jika saja gadis itu tidak menyelamatkannya, ia tidak akan seperti ini.

     "HASANAH.."

Naila berlari keluar mobil menghampiri Hasanah yg melemah di pangkuan Arham. Air matanya menetes melihat keadaan Hasanah yg  mengenaskan. Ia genggam tangan Hasanah kuat.

   "Ha.. Hasanah.. tahan ya, kita ke rumah sakit oke" Naila panik. Ia hapus darah yg berlumuran di sekitar mulut Hasanah. Tangannya bergetar melihat Hasanah yg kesakitan.

    "Harits... Bawa mobilnya cepat!!"  Arham yg panik, sedikit memekik memerintah Harits yg baru saja selesai melumpuhkan lawannya.

    "Mereka bagaimana?"

    "Biar polisi yang urus, CEPAT!!!" Arham panik sebab Hasanah yg mulai hilang kesadaran. Harits mengangguk dan langsung mengambil mobil.

   "Has.. jangan tutup mata" Naila menepuk-nepuk pipi Hasanah panik.

    "Gu..gue ngantuk Nai.." vokalnya lemah.

ARSA StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang