WAR ZIONS & LEONS

22 3 1
                                    

Assalamualaikum... Gimana kabar kalian?? Lanjut baca ya... But, before that follow ig author dulu yuk. Biar tau info-info terkait cerita. @riffahh25

Buat Visualnya ada aku post di ig ya😊

Happy Reading...😘🥰

🌷🌷🌷

    Arham menghela nafas panjang. Ia sudah tiba di pesantren 30 menit yang lalu, setiba Orang tua Hasanah di rumah sakit, pun dengan Syaikh dan Umi Nur. Kini Arham sudah rapi hendak menuju masjid, karena 20 menit lagi waktu Maghrib tiba.

    Wajah lelaki itu nampak lelah. Kakinya mungkin berjalan menuju masjid, namun pikirannya entah kemana. Kakinya melangkah masuk kedalam masjid, mengambil sebuah Al-Qur'an lalu membacanya sambil menunggu adzan magrib.


🌷🌷🌷

     Naila diam termenung menatap dirinya didepan cermin seraya merapikan mukena yg dipakainya. Ia masih syok dengan kejadian tadi. Belum lagi Hasanah yang kondisinya masih kritis. Menghela nafas panjang ia beristighfar. Teman-temannya diam, membiarkan Naila tenang. Mereka faham, gadis itu pasti syok, karena melihat secara langsung temannya di tikam. Mereka pun sangat terkejut tadi saat mendapat kabar Hasanah yang kritis.

     "Nai... Udah yuk, bentar lagi adzan. Tenangin diri dengan sholat, ya!? Doain yang terbaik buat Hasanah, hm?" Azizah tersenyum mengusap lembut bahu Naila. Naila mengangguk membalas senyuman Azizah.

    "Iya"


🌷🌷🌷

     Revan keluar dari kamarnya yang terdapat di markas dengan wajah datarnya. Tatapannya tajam dan dingin, seakan ingin memangsa siapa saja yang berani bermain-main dengannya. Ia sudah siap, dengan jaket kulit berlogo pedang dan naga juga tengkorak di bagian punggungnya, dengan tulisan ZIONS dibawahnya. Rahang pria itu tegas, tangannya terkepal kuat. Ia memimpin teman-temannya keluar dari markas.

     Setiba di depan markas, nampak ada sekitar 50 orang dengan jaket kulit yang sama sedang duduk di atas motor besar masing-masing. Revan menyapukan pandangannya menatap setiap anggotanya yang akan ikut WAR malam ini.

    "APA KALIAN SUDAH SIAP??" tanya Revan menggelegar.

    "SIAPP..." jawab seluruh anggota bersemangat. Mereka sudah di beritau siang tadi oleh sang ketua pasal kejadian yang menimpa Bu bos mereka. Marah?? Jelas. Mereka jelas marah. Meski Hasanah mantan kekasih ketua mereka, mereka tetap menyayangi gadis itu, sebab sikapnya yang baik terhadap mereka saat masih bersama-sama.

     "Sorry ganggu waktu kalian, tapi gue gak bisa diam kalo LEONS udah ngusik ketenangan kita."

    "Gak papa bos, LEONS udah berani main-main, dengan ganggu Bu bos kita" pekik seorang anggota. Nampak yang lain mengangguk menyetujui ucapan pria itu.

   Revan tersenyum mengangguk.
"Makasih kalian masih sayang sama Hasanah" ucapnya tulus. Inti ZIONS tersenyum melihat senyum Revan. Setelah putus dari Hasanah, pria itu sangat jarang tersenyum.

   "INGAT SLOGAN KITA!!" pekik Arta.

   "WE ARE FAMILY ! ONE OF US GETS HURT, YOU GUYS DIE" gelora mereka.

ARSA StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang