Bak anak ayam yang kehilangan induk, Jennie dan Seulgi tetap setia menunggu kedatangan Jisoo di kantin. Kalau bukan karena sifat paksa darinya, Jennie tidak akan mau berlama-lama membuang waktu seperti ini.
"Ada apa sih nyuruh kita kesini?" Sewot Jennie saat gadis itu menampakkan wajahnya dan segera duduk.
"Aku punya berita hangat" Jisoo meletakkan tasnya dan mulai membagikan topik pembicaraan yang dia bawa.
"Apa?" Seulgi mengunyah makanannya.
"Chaeyoung jatuh cinta pada pandangan pertama" beritahu Jisoo perlahan.
"Tidak mungkin!" Jennie dan Seulgi menyahut berbarengan. Keduanya sangat percaya dengan apa yang mereka yakini selama ini bahwa Chaeyoung adalah seorang intovert parah dan lebih memilih berduaan dengan lukisannya.
"Chaeyoung tidak akan jatuh cinta pada siapapun" timpal Jennie
"Itu benar! Aku dan dia tinggal di asrama yang sama selama tiga tahun. Aku bahkan tidak pernah melihatnya bersama dengan siapapun" Seulgi setuju dengan Jennie
"Coba tempatkan Chaeyoung dengan orang asing di sebuah pulau yang sepi. Aku yakin dia bahkan tidak akan berbicara" Jennie tetap tak percaya akan gosip yang di sebarkan oleh Jisoo.
"Aku serius. Chaeyoung benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap seorang gadis" tegas Jisoo dan meyakini keduanya.
Jennie pun mulai meragu dengan mengubah posisi duduknya lebih dekat.
"Benarkah? Seorang gadis?" Jennie berusaha memahami walaupun jauh di dalam lubuk hatinya dia merasa tidak terima.
"Sebenarnya aku juga jatuh cinta pada seorang gadis untuk pertama kalinya" ungkap Jisoo malu-malu
"Daebak!!" Seulgi bereaksi berlebihan.
Jennie tak terlalu mendengarkan karena pikirannya sibuk tentang Chaeyoung dengan gadis yang disukainya.
"Jennie?" Jisoo melambaikan tangannya di depan gadis wajah gadis itu dan membuyarkan seluruh lamunannya.
"Kau sekelas dengan Lisa,bukan?"
"Um" jawab Jennie singkat.
"Bawa dia bersama kita nanti malam. Please?" Mohon Jisoo.
"Why?" Jennie tak mengerti
"Lisa adalah orang yang kau sukai,bukan?" Seulgi terdengar antusias.
"Well,liat saja nanti" Jisoo mengulum senyum hingga wajahnya merona
"Apa?" Mata Jennie seketika tak percaya. Sejak kapan seorang playgirl menyukai gadis kalem dan tak banyak bicara seperti Lisa?
"Mohon bantuannya,ya?" Jisoo berdiri dan segera pergi keluar dari dalam kantin.
"Apa kau percaya Jisoo jatuh cinta?" Tanya Jennie saat gadis itu sudah hilang dari pandangan.
"Mengapa kau meragukannya?" Seulgi balik bertanya.
"Karena Jisoo selalu ingin menjadi seperti Chaeyoung dan mencoba semirip mungkin bahkan ketika jatuh cinta sekalipun" kata Jennie.
"Tapi dia benar-benar jatuh cinta" bela Seulgi.
"Tidak. Jisoo selalu ingin sama dengan Chaeyoung. Jisoo tidak jatuh cinta" Jennie tetap keras kepala dengan pendapatnya.
°°°
Jisoo telah berniat dari awal akan melakukan apapun untuk mendapatkan gadis pujaan hatinya termasuk dengan melakukan kencan dadakan seperti ini.
Dia juga mengajak Chaeyoung dan Seulgi untuk ikut serta padahal sebenarnya Chaeyoung terlihat berat hati untuk melakukannya.
Dengan langkah kaki lesu Chaeyoung tetap mengikuti dari belakang dan segera masuk ke dalam kafe tempat tongkrongan para anak muda. Dadanya terasa terhimpit karena melihat keramaian disini,sifat intovertnya menolak berlama-lama dalam situasi seperti ini.
"Dia datang ke pertemuan ini?" Chaeyoung sedikit tak percaya bahwa Jisoo lebih agresif dari dugaannya.
"Iya. Sudah kubilang apapun yang terjadi aku harus bertemu dengannya. Aku mau pergi menonton bersama dengannya" Jisoo menengadah ke belakang saat menaiki anak tangga menuju lantai dua.
"Jadi,kau mau berkencan dengannya?" Chaeyoung mencoba menyelaraskan langkah kakinya.
"Iya. Kau dan Seulgi tidak boleh melewatkan momen bersejarah seperti ini" ucap Jisoo senang dan mempersilahkan kedua sahabatnya untuk duduk terlebih dahulu.
"Dimana dia?" Seulgi celingukan mencari.
"Sebentar lagi dia akan datang. Kalian berdua harus bantu aku dan ceritakan semua kebaikan ku. Oke? Aku mau ke toilet sebentar" Jisoo mengedipkan matanya dan beranjak pergi.
"Apakah seistimewa itu? Untuk apa dia berusaha seperti ini?" Seulgi bergidik ngeri dengan perubahan sahabatnya.
"Aku juga ingin tahu" balas Chaeyoung.
"Kau tidak tahu orangnya? Aku dengar dia sekelas dengan Jennie" Seulgi menatap kedepan.
"Mahasiswi kesehatan?" Senyum Chaeyoung memudar dan entah mengapa hatinya sedikit resah.
"Jisoo sudah memohon pada Jennie agar mempertemukannya dengan gadis itu hingga melakukan kencan buta seperti ini" beritahu Seulgi dan membuat Chaeyoung berpikir keras dengan situasi yang tengah terjadi.
"Apakah Jennie akan membawa gadis juga untukku?" Seulgi jadi penasaran.
"Apakah,,," Chaeyoung bersuara.
"Ah, benar! Si Madonna itu adalah gadis yang di sukai oleh Jisoo" seru Seulgi hingga Chaeyoung lebih memilih bungkam dan berharap kecemasannya tidak berarti apa-apa.
"Ada apa menyebut namaku?" Jisoo tiba-tiba hadir dan segera duduk berhadapan dengan Chaeyoung dan Seulgi.
"Orang yang kau maksud Lisa,kan?" Tanya Seulgi.
"Entah,liat saja nanti" Jisoo tetap bersikap misterius.
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING [CHAELISA]☑️
RomanceSatu,dua,tiga. Hanya dalam tiga detik aku telah jatuh cinta