SM 6

228 28 9
                                    

Irene  mengungkapkan kekecewaannya pada kesembronoan Chaeyoung,saat sedang berada di dalam toilet bersama dengan Jennie. Dia berfikir kalau Chaeyoung sedang menghindari dirinya dan Lisa saat melakukan kencan kemarin.

"Aku rasa Chaeyoung membenci seseorang" kata Irene sambil menatap wajahnya di cermin.

"Lantas?" Tanya Jennie sambil mencuci tangan di wastafel.

"Waktu kencan kemarin,dia juga pulang terlebih dahulu. Tidakkah kau merasa dia agak menghindari Lisa?"

"Kenapa Chaeyoung mengindari Lisa?" Jennie bingung akan penuturan gadis cantik itu.

"Entahlah. Apakah Chaeyoung merasa Lisa menyukainya?" Curiga Irene. Karena seberapa keras untuk mencoba tebar pesona kemarin tapi Chaeyoung tak pernah mempedulikan Irene.

"Apa?" Jennie berhenti dari gerakan mencuci tangan.

"Itu sebabnya Chaeyoung tidak nyaman dan menghindarinya. Masuk akal,kan?" Irene melihat penampilannya yang sudah terlihat sempurna di depan cermin.

"Aish!! Ga usah ngadi-ngadi" Jennie menyipratkan air ke wajah gadis itu hingga mendapat amukan dan Irene segera mengejar Jennie yang sudah terlebih dahulu keluar dari dalam toilet.

Lisa tidak sengaja menguping pembicaraan antara kedua gadis itu hingga tak menyadari kehadiran Jennie serta Irene.

"Oh, Lisa?" Irene setengah terkejut.

"Hai" sapa Lisa memaksa senyum padahal jauh di relung hati,dia memiliki seribu pertanyaan tentang sikap Chaeyoung atas insiden kencan dadakan tempo lalu.

"Aku duluan ya" pamit Irene meninggalkan Lisa dan Jennie.

"Tidak masalah jika hanya kita berdua?" Tanya Jennie. Biarpun satu kelas,dia dan Lisa tidak terlalu akrab bahkan selama ini jarang ngobrol.

Lisa hanya mengangguk dan menyelaraskan langkah kakinya bersama melewati taman kampus.

"Bagaimana dengan Jisoo? Kau tahu Jisoo menyukaimu,kan?" Jennie membuka topik pembicaraan.

"Aku tidak bermaksud menekan mu. Tapi kurasa dia serius" Jennie melirik sekilas pada si gadis poni.

"Aku suka saat dia mengatakan itu. Ketika Jisoo katakan cinta datangnya dari hati,itu artinya dalam cinta tidak pernah ada kata maaf" balas Lisa. Walaupun merasa ada yang aneh tapi dia merasa memiliki pemikiran yang sama dengan Jisoo tentang memahami arti dari cinta.

"Aku suka karena merasa Jisoo sama sepertiku" kata Lisa lagi.

"Itu bagus. Aku sedikit khawatir setelah apa yang di katakan Irene tadi" Jennie merasa hatinya bahagia karena rasa cemasnya tidak berarti apa-apa.

"Apa?" Lisa pura-pura tidak tau.

"Bahwa benar-benar terjadi sesuatu antara kau dan Chaeyoung" Jennie menghentikan langkah kakinya dan menatap lurus pada Lisa.

"Aku,,,aku menyukai Chaeyoung" tegas Jennie menyatakan kepemilikannya terhadap Chaeyoung.

"Ini rahasia" Jennie menutupi bibirnya dengan jari telunjuk sembari tersenyum manis tanpa mengetahui perubahan raut wajah Lisa yang setengah terkejut.

"Irene juga tidak boleh tahu tentang ini" Jennie berbalik dan langkah kakinya maju selangkah demi selangkah.

Lisa masih termangu dengan berdiam diri ditempatnya. Dunianya seakan runtuh mengetahui kebenaran yang terucap langsung dari bibir Jennie.

Jika seperti ini, bagaimana caranya mendekati Chaeyoung?

"Chaeyoung adalah seorang pelukis. Dia hanya akan melukis orang yang dicintainya dan aku sangat berharap wanita itu adalah aku" ungkap Jennie

SOMETHING [CHAELISA]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang