Chaeyoung tak dapat mengalihkan matanya saat sedang menatap Lisa yang duduk di sebelahnya sambil menikmati film Love Story
Gadis Thailand itu mengenakan blazer berbahan velvet warna hitam yang dipadukan dengan skinny jeans.
Sementara Chaeyoung memasangkan cropped putih polosnya dengan celana oversized dan mantel besar dengan warna yang sama.
Keduanya benar-benar terlihat serasi sebagai pasangan.
Chaeyoung dan Lisa akhirnya memutuskan untuk menonton film bersama. Mata Lisa terlihat berkaca-kaca saat adegan sedih. Chaeyoung mengulum senyum melihat tingkah gadis itu,ingin menyentuh tangannya, tapi menahan diri dan takut Lisa risih.
Perlahan tangan Chaeyoung pindah mengusap bulir air mata yang membasahi wajah cantik Lisa.
"Maaf. Aku terlalu cengeng" gumamnya saat merasakan jemari lembut gadis itu.
"Its okay" pipi Chaeyoung sedikit merona.
Setelah selesai menonton dan berniat kembali, Chaeyoung dan Lisa ketinggalan kereta terakhir untuk kembali ke Seoul.
Ketika keduanya sedang berjalan menuju stasiun, Chaeyoung meraih tangan Lisa dan tetap memperhatikan keamanan karena kondisi yang sedikit lengang. Chaeyoung pun memegang erat tangan Lisa karena gadis itu juga tidak menolak.
"Apakah kereta terakhir ke Seoul sudah berangkat?" Chaeyoung sedikit ngos-ngosan saat bertanya pada petugas tiket.
"Ya" jawab pria berkacamata tersebut.
"Kita ketinggalan kereta" ucap Chaeyoung pelan, tangannya masih enggan lepas dari Lisa.
Lisa sadar bahwa berpegangan seperti ini di depan muka umum bukanlah hal yang biasa, terlebih keduanya adalah perempuan. Dia pun segera ingin melepas tautan jemari tapi langsung di tahan oleh Chaeyoung, mempererat genggaman.
"Jadi bagaimana?" Chaeyoung cemas karena kondisi saat ini sudah tengah malam.
Lisa tersipu malu, memperhatikan jemarinya di pegang erat oleh Chaeyoung di bawah sana. Bahkan dalam ketakutan pun, Chaeyoung tetap menggemaskan dengan tingkah posesifnya.
Mereka berdua duduk di stasiun,saling berpegangan tangan dan memikirkan bagaimana cara agar dapat pergi dari tempat ini.
"Apa yang harus kita lakukan?" Keduanya mengajukan pertanyaan yang sama sambil menoleh ke arah masing-masing.
Chaeyoung dan Lisa tersenyum. Ternyata mereka sepemikiran.
"Bermalam saja" seseorang datang menawarkan ruang.
"Apa lagi yang akan kalian lakukan? Jam malam segera di berlakukan. Bagaimana kalau bermalam disini,hm?"
"Kami punya kamar di sana" tunjuknya
"Tidak apa-apa,kami baik-baik saja" balas Chaeyoung gugup. Memikirkan sekamar berdua dengan Chaeyoung membuat bulu kuduknya merinding.
Bagaimana jika hal-hal lain terjadi nantinya?
"Kami bukan seperti yang kamu pikirkan" Chaeyoung sadar tangannya yang masih memegang Lisa akan membuat orang salah paham,dia kemudian melepasnya.
"Memangnya aku bilang apa? Bukankah kalian sama-sama perempuan?" Curiga wanita itu.
"Aku akan memeriksa jadwal kereta api pertama" Chaeyoung kikuk dan segera berlari ke arah loket.
"Umm,,," wanita itu duduk menghampiri Lisa
"Kenapa tidak kau katakan saja padanya bahwa terlalu dingin untuk tinggal disini. Kalian bisa mengobrol di ruangan yang hangat, hingga tidak terasa hari sudah pagi. Aku beri harga yang bagus" rayunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMETHING [CHAELISA]☑️
RomanceSatu,dua,tiga. Hanya dalam tiga detik aku telah jatuh cinta