happy reading....
.
.
.'Ayaya hatiku tergoda
Ayaya sungguh mempesona
Ayaya saat memandangmu hati bergetarAyaya kau sungguh jelita
Ayaya tak dapat ku lupa
Ayaya padamu aku benar-benar cinta'
"OPPA NASSARRR!!!!!!!!!" Pekik Hengky yang berhasil membuat kelasnya semakin bersorak."YUHUUU!!".
"AYAYA!! HATIKU TERGODA". Ujar Hengky
"AYAYA!! SUNGGUH MEMPESONA"Sahut Chika tak kalah heboh.
"Plisss..gue mau balik aja..". Kini Lea meminjit kepalanya yang mulai pusing dengan kerusuhan kelasnya.
"MIPA 3 MANA SUARANYA?!!!!!!" Teriak Pramu.
"WOOOOOOOOOOOOO!!!!!!". Teriak sekelas.
"Emang yang paling bener gak sekolah" Gumam Aksa dengan muka lelahnya melihat tingkah teman satu kelasnya yang seperti bekantan lepas.
"Gak mau gabung Lo?".
Sebuah pertanyaan dari Nakula membuat Aksa menoleh,"Gue masih normal". Ujar Aksa.
"Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu......Cintaku tanpamu ya sayang bagai malam tiada berlalu....".
"Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampu .....Cintaku tanpamu ya sayang bagai malam tiada berlalu...."
"WOOOOOHOOOOOOO"Seru mereka.
Berbeda dengan Aksa,Nakula dan Lea yang kini tengah menutup kupingnya. Ketiganya merasa ini adalah mimpi buruk dapat sekelas dengan manusia Pluto disini.
"Gak...gak...gue gak kuat ada dikelas ini sumpah!!". Kata Lea yang kini beranjak dari kursinya berniatan untuk keluar kelas.
"ANAKNYA BAPAK EMAN MAU KEMANA?!!".Teriak Galih tertuju pada Lea.
Gerakan langkah gadis itupun spontan berhenti dan tanpa aba-aba ia langsung menoleh ke arah Galih dengan tatapan menusuk.
"MULUT LO MINTA CINGCANG!!!"Pekik Lea langsung melempar sepatu Converse nya hingga mengenai wajah Galih.
RIP GALIH.
🎸🎸🎸
Malam ini adalah cuaca paling romantis bagi Alya. Entahlah,dia sedang merasa tenang saat melihat ribuan bintang yang bertebaran dilangit gelap.
Alya tengah asik duduk dibalkon kamarnya dengan tangan kanan yang mengusap seekor anak kucing yang entah datang dari mana. Sayup-sayup suara angin serta terpaan lembut mengusap wajah Alya,bahkan kulitnya mulai terasa dingin.
Mata Alya sedari tadi menatap seseorang yang tengah duduk dibalkon rumah seberangnya. Siapa lagi kalau bukan Aksa. Dapat Alya lihat jelas saat ini Aksa sedang memainkan gitarnya. Gadis itu lagi dan lagi larut dalam pandangannya, Alya menatap wajah tenang Aksa.
Hingga tak lama nentra keduanya saling bertemu dan dengan tampang bodohnya Alya malah memberikan cengiran lebar hingga terlihat deretan giginya.
Cute.
Dengan perasaan antusias,Alya langsung mengangkat tangannya untuk memberikan kode isyarat. Jemari lentik Alya dengan lincah memberikan suatu kalimat pada Aksa.
'jalan-jalan yuk,Alya lagi bosen dirumah'
Seperti itulah pertanyaan yang Alya berikan Melewati isyarat tangan. Sedangkan diposisi Aksa, laki-laki itu tidak mengerti apa yang Alya lakukan. Ditambah jarak keduanya sulit di tangkap jelas untuk melihat gerakan jemari Alya.
"Tuh cewek ngapain,sih" Gumam Aksa sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Diseberang sana Alya masih diam menunggu jawaban dari Aksa. Tapi sayangnya Aksa sedari tadi diam.
"Aksa ngerti gak sih?apa kurang jelas kali ya.." pikir Alya.
Gadis itu pun memutuskan mengulang kalimat tadi menggunakan isyarat tangan. Aksa yang kembali menatap gerakan tangan Alya pun hanya bisa menganggukan kepalanya. Ingat! Hanya menganggukan kepalanya saja,aslinya ia tidak mengerti.
"Dikira gue bisu kali ya"gumam Aksa yang mulai kesal.
"WOY!!!"
Teriakan Aksa yang tanpa aba-aba itu berhasil membuat Alya terlonjak kaget. Anak kucing yang berada dipangkuannya pun ikut loncat. Alhasil kucing tadi kabur melewati genteng rumah warga.
"Ishh!!bikin kaget aja" . Kesal Alya.
"woy!!Alya!!". Teriak Aksa lagi.
Untung saja tidak ada satpam keliling,kalau ada sudah pasti mereka berdua kena omel lagi seperti waktu sebelum-sebelumnya.
"Alya!! Al!!". Laki-laki itu masih terus-menerus meneriaki Alya,padahal urat lehernya sudah menonjol saking kerasnya ia berteriak.
"Jangan teriak!suara Aksa tuh gede banget!!" Sahut Alya.
"Kalo gue gak teriak, Lo gak akan denger!!".
"TAPI SUARA AKSA GEDE BANGET!!BERISIK!". Balas Alya yang semakin kencang.
"Malah suara Lo yang semakin kenceng!!" Balas Aksa lagi.
Jangan ditanya seberapa berisik keduanya,bahkan beberapa tetangga yang berada di rumah masing-masing merasa terganggu dengan teriakan yang tidak jelas.
"Aksa ngapain sih teriak-teriak??!".
"Tadi Lo ngapain joget-joget?!!" tanya Aksa.
"Gak ada yang joget-joget!!"
Tolong...rasanya Alya ingin berkeliling planet Pluto saja. Dengan perasaan kesal Alya memutuskan untuk masuk kedalam rumahnya lagidan meninggalkan Aksa yang sendiri dibalkon sana.
🎸🎸🎸
"Abang belum tidur?".
Suara lembut itu berhasil membuat Aksa sedikit tersentak dari lamunannya. Aksa menoleh menatap Mira yang tengah berdiri diambang pintu.
"Belum,mah...". jawab Aksa sembari tersenyum hangat.
Senyuman dari Aksa kembali membuat Mira menahan rasa sesak,bahkan air matanya tidak dapat dibendung.
"Jangan begadang terlalu sering,Aksa.."
Aksa mengangguk pelan,"ini mau tidur,kok...mamah tenang aja".
Setelahnya Mira kembali menutup pintu kamar Aksa pelan. Aksa tahu bahwasanya mamahnya sedang menahan air mata, bahkan Aksa dapat mendengar jelas suara mamahnya tadi yang sedikit bergetar.
Laki-laki menghembuskan nafasnya lelah. Matanya menatap langit-langit atap kamar, entah sudah berapa juta kali ia memikirkan masa depannya.perlahan matanya tertutup,membiarkan air matanya mengalir begitu saja.
🎸GITAR AKSARA🎸
NEXT PART....
Aksara kenapa ya??
KAMU SEDANG MEMBACA
GITAR AKSARA
Подростковая литератураnamanya Kamula Aksara Adipati. Laki-laki pemilik gitar klasik yang berjabat menjadi bintang musik disekolahnya. Meskipun menjadi bintang musik, laki-laki yang biasa dipanggil Aksa ini juga seorang kapten basket di SMA SEMESTA RAYA. Bagaimana dengan...