GA-11

9 0 0
                                    

happy reading...

.
.
.
.

"Kak Arga!!."

Kaki Margaret yang tengah asik melangkah spontan berhenti saat namanya terpanggil. Laki-laki itu menoleh ke belakang, entah mengapa tatapannya berubah saat melihat seorang gadis yang berdiri dibelakangnya. Tatapan hangat Margaret berubah menjadi dingin,bahkan tangannya mengepal saat gadis itu mencoba mendekatinya.

"berhenti dijarak 5 meter dari gue."

Suara serak Margaret berhasil membuat langkah gadis itu terhenti. Gadis itu tersenyum kecut tanpa berani menatap nentra Margaret,karena baginya tatapan Margaret terdapat luka yang belum sembuh.

Keduanya sama-sama diam tanpa mengutarakan sesuatu. Bahkan gadis itu pun lupa tujuan ia memanggil Margaret tadi.

"Emm...y-yang waktu itu...,"ucap gadis itu yang terlihat ragu.

"Itu kak... Asel dianter kak Arga,ya?," tanya Asella yang memelankan suaranya.

Sesekali menaikkan pandangannya menatap Margaret. "Kapan?." Bukannya menjawab, Margaret malah balik bertanya.

"Yang waktu itu," jawab Asella ragu.

"Waktu itu?."

Asella menggigit bibirnya, sekarang ia jadi bingung bagaimana menjelaskannya pada Margaret. Sedangkan Margaret menahan senyumnya saat melihat ekspresi gugup Asella. Margaret sebenarnya tahu kemana arah bicara gadis itu,ia hanya menjahili Asella agar dirinya dapat berbincang seperti ini.

Sepertinya Asella benar-benar dibuat frustasi sekarang. Merasa kasihan akhirnya Margaret menghela nafasnya kasar.

"Jangan diulangin lagi," kata Margaret.

Gadis itu langsung menatap nentra Margaret. "Sedetik aja gue telat kesana, akibatnya fatal buat Lo," ucap Margaret.

Mulut Asella berhasil bungkam saat mendengar perkataan Margaret. Hampir saja Asella celaka diclub karena ulah Bryan 2 hari yang lalu. Ceroboh sekali dirinya.

"Makasih,kak. Maaf..." Tutur Asella.

Tatapan dari Asella berhasil membuat Margaret tersandar. Sialan, laki-laki itu benci keadaan sekarang. Tanpa mengeluarkan patah kata ia langsung berbalik hendak pergi.

"Kak Arga..."

Langkah Margaret kembali tertahan saat Asella kembali memanggilnya. Ia enggan berbalik badan lagi. Biarkan Margaret melupakan gadis itu.

"Maaf..."ucap Asella.

"Maaf udah hianatin kak—"

"Udah gue maafin," potong Margaret lalu pergi meninggalkan Asella yang kini terdiam ditempat.

🎸🎸🎸

"Diary dari aku mana?," tanya Aksa pada Alya yang sedang sibuk memetik gitar.

Gadis itu menoleh sekilas. "Ada,aku simpen dikamar," jawab Alya.

"Aku mau nulis," ujar Aksa.

GITAR AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang