GA-8

15 1 0
                                    

happy reading...

.
.
.
.


"Mau apa Lo?."

Perlahan kaki Nata mundur ketika Gana berusaha mendekatinya. Laki-laki itu tersenyum miring melihat ekspresi panik yang tercetak diwajah Nata saat ini. Sialnya kini Nata terpojok di dinding,gadis itu berkali-kali merutuki dirinya.

"Jangan macam-macam,Gana!!" Peringat Nata saat mengingat mereka berada di rooftop.

Kini laki-laki itu mengunci pergerakkan Nata. "Gak akan macam-macam."

"Cuma satu macam," bisik Gana tepat disamping kuping Nata.

"BRENGSEK LO!!," maki Nata yang berusaha mendorong Gana.

Laki-laki itu menahan tangan Nata. "Shutt ... gue brengsek? jelas,gue cowok normal," ujar Gana.

Gadis itu benar-benar dibuat kalang kabut Sekarang. Nata meneteskan air matanya, ia takut pada sosok laki-laki yang mencoba melakukan hal bajingan.

"Kenapa nangis,hm?takut?."

Nata semakin menundukkan pandangannya karena tak berani menatap Gana. Iya,Gana Regalio. Laki-laki yang masih duduk di kelas 11. Adik kelas Nata sekaligus partner olimpiade science nya .

"Lo mau apa,Gan??tolong lepasin gue ...,"pinta Nata dengan suara serak karena menahan tangisan.

Ibu jari Gana pun dengan lantangnya menghapus air mata Nata yang jatuh dipipi gadis itu. Ia benci melihat air mata itu. Marah,kecewa,khawatir bercampur aduk menjadi satu dalam diri Gana.

"Lo pikir semudah itu gue lepasin?."

"Don't expect me to let you go, for all your behavior, Nata," bisik Gana berhasil membuat Nata merinding.

Gadis itu memaksakan dirinya untuk melawan rasa takutnya pada Gana. Nata mengumpulkan keberanian untuk menatap Gana,tentu saja hal itu membuat Gana terkekeh kecil.

"Don't interfere in my business, Gana. Lo cuma dekel yang gak tau apa-apa," ucap Nata.

Mendengar itu berhasil membuat Gana tertantang. Ia tidak suka dianggap remeh oleh orang lain,apalagi oleh Nata. Gana mendekati wajah Nata hingga gadis itu menahan dada Gana.

"Lo pikir gue bodoh,hah? bahkan dekel yang ada dihadapan Lo lebih pintar dari kakak kelasnya," ujar Gana.

"Jangan kurang ajar lo!!gue bisa laporin kelakuan brengsek lo ini!," ancam Nata.

Bukannya takut dengan ancaman itu, Gana tertawa seperti psikopat. Bagi Gana ancaman dari Nata itu terdengar sangat lucu di telinganya.

"Terus lo sendiri,gimana,Kak Nata?," balas Gana.

Sungguh, sebenarnya Nata tidak mengerti dengan maksud Gana. Gadis itu terus berfikir jelas untuk mencerna ucapan Gana.

"Kenapa?masih belum sadar?," tanya Gana.

Gadis itu tak berkutik sama sekali. Dirinya terlampau bingung dan takut. Hal itu membuat Gana langsung mencengkeram pipi Nata.

GITAR AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang