GA-9

20 2 0
                                    

happy reading...

Jan lupa like & komen😊🙏

.
.
.
.

Aroma petrichor  sehabis hujan menyeruak bebas hingga memasuki indra penciuman Alya. Sudah hampir satu jam lamanya ia berada di ruang basket untuk melihat Aksa yang tengah latihan. Disamping Alya juga ada Sena,Hengky dan Haidar yang tengah memainkan gitar milik Aksara.

"Coba Lo petik ulang," ujar Haidar yang sedang mengajari Hengky gitar.

Berulang kali Hengky mencoba memainkan senar nya tapi tetap saja bunyinya tidak bagus didengar. Haidar juga jadi dibuat lelah oleh Hengky.

"Rusak apa ya ni gitar?!," sewot Hengky lalu menyerahkan gitar itu pada Haidar.

"Lo nya yang gak bisa maen,"kata Haidar

"Al, liat deh si Aksa!," tunjuk Sena. "Ganteng banget woy!," seru Sena.

Alya memang sedari tadi memerhatikan laki-laki itu tanpa mengalihkan pandangannya. Terlebih lagi ketika Aksa sedang mendribble bolanya.

"Aksa emang ganteng,Sen," ucap Alya sembari tersenyum tipis.

Menurut Alya, wajah Aksa memang sangat indah, laki-laki itu terlihat positif vibes jika diperhatikan. Perlahan Pandangan Alya teralihkan oleh sosok Pramu yang tengah berdiri dipintu masuk ruang basket.

Tapi yang membuat Alya bingung sekarang,kenapa wajah Pramu terlihat sedang marah? Bahkan nafasnya terlihat naik turun. Tidak dari situ saja,kini Alya mengikuti arah pandangan Pramu. Laki-laki itu mengarah ke lapangan basket yang hanya terdapat Aksa dan Margaret yang sedang adu lawan.

Alya jadi bingung,ada apa dengan Pramu?.

Terlalu lama Alya larut dalam lamunannya membuat ia tak sadar jika Pramu melangkah maju memasuki lapangan.

"Si Pramu kenapa,tuh," ucap Sena.

"PRAMU!!DISINI AJA SAMA KITA!BIARIN—

BUGH .

BUGH.

"WOY ANJING!!LO APA-APAAN?!!!," teriak Hengky seraya berdiri dari duduknya.

Semua yang berada disana pun tergelak kaget sampai berdiri dari duduknya. Persetan dengan teriak teman-temannya, Pramu mendorong kencang tubuh Aksa dan bagusnya Aksa masih bisa menahan dirinya agar tidak jatuh.

"Lo kenapa,Pram?," tanya Aksa yang masih kaget dengan pukulan tadi.

Margaret yang berada disana pun masih membeku ditempat. Lidah Margaret sangat kelu untuk berucap bahkan tubuhnya menjadi kaku.

"BANGSAT!!," Teriak Pramu dengan penuh emosi.

"Pramu gila kali,ya?!." Sena benar-benar tidak habis fikir dengan serangan mendadak dari Pramu pada Aksa tadi.

Begitupun dengan Alya,jantungnya berdegup kencang. Gadis itu takut terjadi sesuatu diantara Pramu dan Aksa sekarang.

"Pram,lo—,"

"LO BOHONG BANGSAT!!!," potong Pramu sembari menunjuk Aksa dengan penuh emosi.

Wajah Pramu sudah memerah sekarang. Laki-laki itu menahan emosinya,bahkan matanya pun memerah menahan rasa sakit yang ditahan.

"Maksud Lo apa,sih?," tanya Aksa yang bingung.

Mendengar pertanyaan dari Aksa berhasil membuat Pramu terkekeh miris. Pintar sekali Aksara berbohong. Bahkan tidak meninggalkan jejak sama sekali.

GITAR AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang