"Simpan saja rasa yang nona miliki. Sebab ada satu dari seribu yang bernafas menunggu nona di ujung nafas,"_Asep.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
"Dimana Rafandra?" tanya Jupiter menatap Darpa, Harsa dan Rivan.
"Bentar muka Lo berdua kenapa?" tanya Jupiter ketika menyadari Rivan mengobati kedua muka temannya yang penuh lebam.
Tiba-tiba terdengar suara gebrakan di dalam ruangan yang mengalihkan atensi mereka yang baru datang.
Brak, Brak, Brak.
"Suara apaan tu? Ini ada apa si?" tanya Zayden.
"Lo tau kan? Harimau kalau ngamuk gimana? Apapun akan di terkam termasuk temen sendiri," ucap Rivan membuat mereka merasa bingung.
"Bicara yang jelas," timpal Bambam.
"Ni temen Lo berdua ni, di jadiin samsak sama Rafandra, jadi mending Lo gak usah gangguin dia kalau gak mau bernasib sama, mending Lo bantuin gue obati mereka berdua kalau gak mau temen Lo mati," ucap Rivan perjelas.
"Gak sampai mati juga goblok," tekan Darpa kesal.
"Udah gue bilang kan? Rafandra kalau marah mirip harimau," timpal Zayden merasa takut.
Mereka pun duduk dan mendengar amukan Rafandra, mereka hanya pasrah ini bukan waktu yang tepat untuk mengganggunya.