38. Indah tapi tidak nyaman

158 5 0
                                    

"Simpan saja rasa yang nona miliki. Sebab ada satu dari seribu yang bernafas menunggu nona di ujung nafas,"_Asep.

 Sebab ada satu dari seribu yang bernafas menunggu nona di ujung nafas,"_Asep

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Dimana Rafandra?" tanya Jupiter menatap Darpa, Harsa dan Rivan.

"Bentar muka Lo berdua kenapa?" tanya Jupiter ketika menyadari Rivan mengobati kedua muka temannya yang penuh lebam.

Tiba-tiba terdengar suara gebrakan di dalam ruangan yang mengalihkan atensi mereka yang baru datang.

Brak, Brak, Brak.

"Suara apaan tu? Ini ada apa si?" tanya Zayden.

"Lo tau kan? Harimau kalau ngamuk gimana? Apapun akan di terkam termasuk temen sendiri," ucap Rivan membuat mereka merasa bingung.

"Bicara yang jelas," timpal Bambam.

"Ni temen Lo berdua ni, di jadiin samsak sama Rafandra, jadi mending Lo gak usah gangguin dia kalau gak mau bernasib sama, mending Lo bantuin gue obati mereka berdua kalau gak mau temen Lo mati," ucap Rivan perjelas.

"Gak sampai mati juga goblok," tekan Darpa kesal.

"Udah gue bilang kan? Rafandra kalau marah mirip harimau," timpal Zayden merasa takut.

Mereka pun duduk dan mendengar amukan Rafandra, mereka hanya pasrah ini bukan waktu yang tepat untuk mengganggunya.

"Di apain Lo berdua sampe babak belur gitu," ucap Bambam terkekeh pelan.

"Sebenarnya tu anak kenapa si? Sampai ngamuk gitu," ucap Harsa memegang wajahnya yang sakit.

"Ya gitu, ada sedikit kesalahan teknis," jawab Zayden sambil memakan cemilan.

"Masalah apa?" tanya Rivan.

"Kayanya gara-gara nona Ambon di bonceng nyong Ambon, tadi gue juga denger nona Ambon bilang kita cukup sampai di sini," jawab Zayden.

"Apa! Itu artinya mereka putus?" tanya Darpa syok.

"Ya bisa jadi," balas Zayden santai.

"Lo percaya gak sih? Kemana pun nona Ambon berada dia cuman hanya untuk nyong Ambon?" ucap Rivan.

"Tergantung," balas Bambam.

"Hm, kebanyakan gitu, tapi gue yakin Arumi untuk Rafandra," tambah Jupiter.

"Kenapa Lo begitu yakin," ucap Rivan.

"Karena definisi cinta adalah mereka," balas Liam santai.

"Hm."

Dring, dring,

"Ponsel siapa yang bunyi?" tanya Zayden.

"Ponsel gue," jawab Darpa dan langsung mengangkat panggilan tersebut.

CLEOSANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang