Keren banget! Bangga sekali sama cegil Roman ini 🫳🏻🫳🏻🫳🏻 Ayo bakar bakar terus tiap partnya 🤣 Sering sering ramein, nanti aku sering sering update 😋
Besok di Instagram aku @aloisiatherin aku upload AU buat next spoiler panas panas mereka yahh 🔥🔥 follow jangan lupa!!
Target 2.2K vote dan 3K komen 🙌🏻
"Gue lihat-lihat makin deket aja lo sama adek gue?" sindiran itu meluncur begitu mulus dari mulut Khaezar. Pria dengan gitar di atas pangkuannya itu melirik terlihat acuh pada kehadiran Roman, namun mulutnya berhasil membuat Roman terhenyak.
Namun bukan Roman yang menjawab, melainkan Jaleo. Pria itu cengar cengir di tempatnya sembari menatap Khaezar. Kebetulan mereka sedang berkumpul di apartemen milik Jaleo. Seperti biasa, apartemen Jaleo menjadi markas yang paling aman dibandingkan dengan yang lainnya.
Aman karena kalau Jaleo bawa cewek kesini atau tiba-tiba ada bra atau celana dalam yang berserakan di atas sofa mereka tidak akan bertanya-tanya, karena emang tabiat cowok buaya satu itu. Tapi kalau Khaezar yang tiba-tiba ketahuan menyimpan perempuan di dalam apartemennya, maka jagad raya sepertinya akan geger.
Maka dari itu, Khaezar tidak ingin apartemennya dijadikan markas untuk berkumpul lagi. Ya, mengingat di dalam apartemennya tak hanya ditinggali sendirian olehnya, tapi ada juga sahabat dari adik sepupunya, yaitu Jinaya.
Sama halnya dengan Khaezar, Roman pun enggan menjadikan apartemennya sebagai markas berkumpul lagi. Roman tidak siap, ketika tiba-tiba Naraca nyelonong masuk ke dalam apartemennya dan membuat heboh semua orang.
"Iya, rencana mau gue pepet adek lo. Cantik banget kalo gue lihat-lihat." sahut Jaleo dengan begitu santainya, yang membuat dua pasang mata langsung menatap Jaleo dengan tajam.
Jaleo menyadari itu, dia langsung menoleh pada Khaezar dan Roman secara bergantian. "Ini perasaan gue doang atau emang kalian lagi melotot sama gue?" tanya pria itu.
Khaezar mengalihkan pandangannya ke lain arah, bibirnya membuat perintah. "Jauh-jauh lo, dari Naraca."
Telunjuk Jaleo mengarah kepada dirinya sendiri. "Gue?"
"Roman." balas Khaezar dengan cepat, membuat Ejan, Kiel dan Jaleo membelalak sebelum sebuah tawa pecah dari mulut mereka.
"Roman?! Cowok kaku kayak begini? Nggak salah lo, Khae? Yang harusnya lo suruh jauh jauh itu si buaya Jaleo." Ejan menerocos panjang.
Khaezar tak menjawab lagi. Dia sibuk memetik senar gitar yang sedang ia mainkan. Sedangkan Roman hanya terdiam sambil berkutat dengan tugas-tugasnya, seperti biasa.
Jaleo menimpali ucapan Khaezar, "Lihat deh, dia aja kayaknya lebih nafsu sama tugas dan buku-bukunya dibandingkan cewek, Khae. Apa yang lo harapin dari cowok kutu buku kayak dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate [END]
Teen Fiction"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapun yang mendekati Roman, keesokan harinya mereka akan lenyap tanpa jejak. Berita itu berhasil membuat...