Bagian 20.

1.1K 23 0
                                    

Malam hari nya.

   Demian mengumpulkan semua anggota The Dark Devil.

"Kalian semua ingat kenapa Daniel masuk kerumah sakit" tanya Demian.

"Daniel sudah masuk kerumah sakit 10 kali dan dia tidak memberitahu pada kita semua" sahut Dava.

"Ingat saat Demian tanding dengan Noval disitulah Daniel berkelahi dengan anak Petir,kita tau jika Daniel tidak bisa berkelahi lebih dalam" ujar Devan.

"Lalu apa yang kita lakukan pak bos,kita tidak mau Daniel dalam keadaan sakit lagi" sahut Zakir.

"Kita harus membuat Strategi agar pihak polisi tidak tau kalau kita menyerang duluan" sahut Devan.

"Strategi, bagian ini sering dilakukan oleh Daniel saat mengatur posisi kita" sahut Dava.

"Dimana kira kira kalian aman berkelahi" tanya Demian.

"Bagaimana dengan ini pak bos" sahut Zakir.

"Daniel selalu menyarankan kita kesini waktu itu ada bertanding dengan Noval tapi pak bos tidak menyetujuinya karena banyak bahan kimia" sahut Zakir.

"Bawa kesini peta nya" suruh Demian.

  Zakir pun membawa peta itu pada Demian membuat cowok itu menatap lebih dalam.

"Pulau sangat kecil,kita bisa berkelahi disana dan gue bisa menggunakan ide Daniel kali ini dengan ide ini mereka bisa kalah" sahut Demian.

"Zakir,bawa anak buah cadangan kesana dan pasang semua perangkap untuk mengelabui Noval dan lainnya " suruh Demian.

"Dan Dace pancing Noval dan anak buahnya kesana dengan menggunakan Karina,setelah mereka sudah terkumpul kalian serang mereka satu persatu" suruh Demian.

"Baik" sahut Dace maupun Zakir.

"Devan,lacak keberadaan Noval sekarang" suruh Demian.

"Sudah gue lacak dia sedang bermadu kasih dengan Karina" sahut Devan.

"Kirim pada paman Chandra agar dia tau betapa buruk anaknya itu" suruh Demian.

"Siap" sahut Devan.

"Pak bos kami sudah mulai memasang perangkat tinggal sebagian bom saja" sahut Zakir.

"Bagus,awasi adek gue Angel ingat awasi dia jarak jauh sesuai keinginan Aurora dulu" suruh Demian.

"Baik" sahut Zakir.

"Demian" panggil seseorang.

"Marchel" tebak Demian.

   Demian,Dava dan Devan pun memeluk Marchel dengan erat.

"Gue kangen lue pada" ucap Marchel.

"Gue juga" sahut mereka.

"Apa kabar" tanya Demian dan mempersilahkan duduk.

"Baik baik saja" sahut Marchel.

"Apa kabar Angel gue" tanya Marchel.

"Kabar dia baik baik saja" sahut Demian.

"Biar Angel gue yang jaga sudah lama gue tidak melihat wajahnya" sahut Marchel.

"Jaga dia demi gue" sahut Demian.

"Tentu,gue mempertaruhkan nyawa gue untuk Angel demi Aurora dan Anita" sahut Marchel.

"Btw apa kabar Anita dan para gadis lainnya" tanya Marchel.

"Anita,Jessyca,Gita bahkan Gadis begitu juga Angel mereka baik baik saja" sahut Demian.

"Dimana Daniel" tanya Marchel.

"Dia baru saja operasi ginjal dan jantung" sahut Demian.

"What,sejak kapan kenapa kalian tidak memberikan informasi ini pada gue, Apa Daniel baik baik saja" tanya Marchel.

"Dia sempat koma selama 2 bulan,kami juga tidak tau kalau Daniel operasi bahkan Anita juga tidak memberi tahukan pada kami,kami tau saat Anita datang kepernikahan Demian" sahut Dava.

"Apa dia masih marah dengan lue Demian" tanya Marchel.

"Masih" sahut Demian.

"Bagaimana masih marah,lue ninggalin Anita demi jalang itu bahkan lue sendiri tidak tau kalau Anita sedang hamil" sahut Marchel.

"Aura ini" bathin Marchel dan menatap Demian dengan teliti.

"Tidak tidak,gue tidak yakin kalau dia adalah Nathan yang gue cari bertahun tahun lamanya" bathin Marchel.

"Lue kenapa" tanya Demian.

"Gue tidak apa apa,gue pamit dulu mau bertemu dengan Angel" sahut Marchel.

"Pergilah" suruh Demian.

   Setelah Marchel tidak ada lagi Demian pun duduk kembali.

"Lue ada masalah" tanya Dava.

"Gue ingin bicara dengan Daniel tapi mengingat dia tidak mau bicara sama gue" sahut Demian.

"Oo,coba bicara pelan pelan deh," sahut Dava.

"Kalian ada curiga tidak siapa yang mendonorkan Ginjal dan jantungnya pada Daniel" tanya Devan.

"Ini pasti terjadi sesuatu deh diantara kita semua, Daniel tidak membicarakan siapa yang mendonorkan itu bahkan Anita juga" sahut Dava.

"Gue curiga pada seseorang" sahut Demian.

"Siapa" tanya Devan maupun Dava.

"Rocky,secara kebetulan dia juga menyukai Anita tapi setelah dia menyatakan cinta pada Anita 2 bulan lalu dirinya tidak muncul lagi dihadapan kita semua" sahut Demian.

"Coba lue tanya sama Anita,gue yakin dia akan menjawabnya" sahut Dava.

"Baiklah,ingat 2 hari lagi kita harus membalas semua perbuatan mereka pada Daniel" ucap Demian pada anggotanya.

"Baik" sahut mereka semua nya.

   Setelah memberikan arahan pada mereka Demian sudah sampai dikediaman Malhotra lebih tepatnya dikediaman Raka sendiri.

"Heh kamu,masuk saja nak" sahut Nathalia.

"Iya Tante" sahut Demian dan mengecup tangan Nathalia sendiri.

    Demian pun menuju kekamar Anita berada dan benar saja Anita tertidur pulas sesekali mengusap perutnya.

  Demian duduk ditepi kasur dan memindahkan tangan Anita agar dirinya bisa mengelus perut itu.

"Elusin" suruh Anita.

"Sut,tidur dengan nyaman" bisik Demian tepat ditelinga Anita.

"Kamu" gumam Anita dan mengerjabkan matanya.

"Tidur" suruh Demian.

"Tidak bisa tidur lagi karena perutku selalu keram" sahut Anita.

"Baiklah sebentar gue mau mandi dulu" sahut Demian.

  Benar saja  Demian pun mengantikan bajunya didepan Anita membuat gadis itu melotot atas kelakuan Demian.

Anita hanya mengelus dadanya dirinya yakin kalau Demian akan mengelus miliknya.

Vote yayay.

 DEMIAN POSSESIVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang