Hari kembali berganti, sudah hari keberapa sekarang kereka ujian? eum.... 4 hari?
Dari sudut sekolah lain, tepat nya bagian ruang osis. Terdapat trio manusia idaman disana, dan beberapa adik kelas mereka juga
"Eh, bro. numpang ya" izin Rangga lalu tidur di ambal lantai, karpet hijau terbentang disana.
"Ck! Rangga. ngapain sih ke ruang osis? kita bukan osis lagi dan gue udah lapar!" Juan berdecak sebal lalu mulai mengomel tak jelas karena lapar ?
"Aih, kantin mulu"
"Bodo"
"Eh, ada trio abang-abang inceran para cewek nih"
"Nath, dari mane aje lu? tumben gak maen sama tiga temen sejoli." Ujar Ramot setelah mendapati Natha yang baru saja masuk ke dalam ruangan yang sama
"Iya nih lagi sibuk bang, sama urusan pribadi gue"
Rangga dan Ramot ber-oh panjang dan sesekali mengangguk.
"Bang Juan, bisa kita ngobrol? berdua aja"
"Hm" Juan dan Natha pun pergi ke sudut sekolah lain untuk membicarakan suatu hal yang katanya sedikit 'rahasia'
"Kenapa?" tanya Juan
"Gapapa, oh ya. Abang deket banget nih keliatan nya. sama Sheza"
"Bukan urusan mu." Juan hendak pergi dari tempat itu, namun lengan nya di tahan oleh Natha
"Apaan sih!?"
"Santai, bang. gue pengen tau sesuatu tentang Sheza, tapi lewat lo gapapa kan? bentar aja kok. tolong ya? please..." mohon Natha
"Apa?"
Natha melangkahkan kaki nya lalu lebih mendekat pada Juan, dan dirinya pun membisikkan sesuatu. tentu saja tentang apa yang ia inginkan dari Juan
"Lo gila!?"
"Nggak gila. tolong ya bang Ju..."
"Ck! iya-iya! udah kan? Gue laper. mau ke kantin" dengan sedikit terpaksa, Juan mengiyakan apa yang dipinta Natha. setelah dirinya berbicara, Juan pun pergi meninggal kan Natha sendirian.
***
[Kantin]
"Yang kaga bawa bekal satu orang, yang nemenin ke kantin... sampe dua orang"
"Biarin sih, lagian di tuh ruangan juga ngebosenin" celetuk Faqih
'Hai kak Juan!'
"Cih, dasar para perempuan gila" sarkas Sheza ketika mendengar sapaan para anak perempuan lain yang sangat kehebohan
'Kak Juan, info jadi pacar kamu dong!'
Juan memberhentikan langkah nya lalu menghela nafas nya sejenak. "Saya tipe mu dan kamu bukan tipe saya. Mau jadi orang yang saya idamkan? gak bisa, selera saya terlalu tinggi. Atau bahkan... aneh."
Setelah berbicara cukup banyak disana, Juan meneruskan langkah nya untuk mencari tempat makan yang kosong untuk makan dengan tenang.
"Eh, itu Sheza" Juan tersenyum senang lalu menghampiri meja para adik kelas nya itu dengan suka rela. "Hai"
"Oh, hai kak"
"Aku numpang sini aja ya, oh ya. faqih, tukar. Gue mau deket Sheza"
Dengan kesabaran yang setebal pohon, Faqih pun berpindah tempat. yang tadi nya dia bersampingan dengan Sheza, kini dirinya malah bersebelahan dengan Zaskia
"Cuma Zaskia aja yang makan?" tanya Juan saat menjeda makan nya
"Iya, aku sama Faqih udah makan bekal kak" jelas Sheza
"Kak Juju."
Juan enggan menoleh, mendengar kan suara nya saja mit amit. hanya ada 1 orang saja yang memanggil nya dengan sebutan 'kak Juju', siapa dia? tentu saja si centil. Kaila.
"Kak, kayak nya kamu itu di pelet sama Sheza. yakali aja, anak kayak dia bisa dengan mudah nya akrab sama kaka"
Juan memberhentikan makan nya lagi, kali ini dirinya menatap Kaila dengan tatapan tajam nya.
"Ih, kok ngeri?" Batin Faqih yang sedikit takut
Drama pagi itu pun di perhatikan oleh siswa yang disana, apalagi manusia-manusia yang mencerna tragedi untuk menjadikan itu bahan gosipan
"Jadi? hidup gue harus lo yang atur? haha, lawak."
"Kak Juju itu suka beneran ya sama Sheza!?"
Juan terdiam, tak merespond apa-apa.
"Apa? kenapa diam kak? kalau diam berarti nggak kan? udahlah kak, aku it--"
"--iya, gue suka sama Sheza. kenapa?" tanya balik Juan dengan memotong celotehan unfaedah Kaila
Hening, itulah yang terjadi ketika kalimat itu secara mendadak di lontar kan. terlebih lagi bagi Sheza, Zaskia serta Faqih yang sangat tercengang dengan hal tersebut.
"Apa? mending jauhin gue ya? tipe gue yang kayak Sheza, Mama dan Papa gue udah tau dia dengan sifat asli nya. mereka juga tau lo kok, tapi dengan sifat buruk lo, pergi sana." Lanjut Juan
Kaila menggenggam tangan nya begitu kuat, pancaran amarah nya sangat terlihat dari wajah serta sorotan matanya. anak itu pun pergi begitu saja dari kantin tanpa sepatah kata yang keluar kembali dari mulut nya. anak freak.
"Kak? yang tadi itu bohongan?"
"Yang mana?"
"Yang... abang suka sama Sheza" timpal Faqih
Juan tersenyum kaku. "Itu... bener kok, tapi aku malu"
"Pacarin kak, pacarin" Ucap Zaskia yang mengompori
Faqih hanya bisa ikut tersenyum saja disana, ntah. dirinya harus bahagia atau malah sedih. teman yang selama ini ia sukai. kini sudah akan menjadi pacar orang. nasib nya sama seperti sebuah lagu yang berjudul 'Sahabat Jadi Cinta'.
"Gak boleh egois. Faqih! lo harus ikhlas, oke!?" Batin Faqih yang menguatkan dirinya sendiri.
"Za, aku gak bisa seromantis Rangga atau pun gak se-serius Ramot. aku mau ke intinya aja. will you be my girlfriend?"
Juan menatap manik Sheza secara dalam, jemarinya saling bertaut dengan jemari Sheza. Seisi kantin menyaksikan adegan itu, ada yang menangis tak bersuara disana. dan ada juga yang mengabadikan moment patah hati nya dengan cara membuat video yang di rekam langsung dengan hp masing-masing siswi
"Kak... ini beneran?"
"Tentu, aku mau kita lebih dari teman. bisa?"
"Bisa"
"Jadi? kita udah pacaran ya?"
Sheza mengangguk kan kepala nya sembari menunduk malu. Zaskia bertepuk tangan gembira, dan hal itu pun menular pada yang lainnya
"Kak juan! selamat ya, makasih hari sakit hati nya" ucap salah satu perempuan yang disana, matanya sudah merah. se-sakit itu kah?
"Iya, dan ingat. Hari sial tak akan pernah tercatat di kalender" tekan Juan di akhir kalimat nya
"Wih, Faqih. napa nangis?" tanya Zaskia yang melihat Faqih terus menerus mengusap area mata nya
"Gapapa, terharu aja" elak Faqih yang hanya ingin cari aman
"Oke...(?)" balas Zaskia yang sebenarnya kurang yakin dengan jawaban Faqih.
___••••___
"Gimana?"
"Sesuai dengan perintah"
"Baguslah"
"Selanjutnya apa?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush! [END]
Romancepenasaran sama kisah yang ku buat? kuy baca! jangan lupa untuk bantu vote ya^^ ini book pertama ku + masih proses belajar!. jadi harap maklum ya? happy reading guys! 💐💐