{BGKK} 12. SUASANA PERBUCINAN

199 48 3
                                    

Sebelum lanjut utamakan membaca
.
.
.
بسم الله الرحمن الرحيم


Malam yang begitu sejuk sepasang suami istri yang duduk di sofa sambil berbicara dan menikmati minuman hangat tak kala sambil tertawa mengingat acara pernikahan gadis kembar mereka Kyai Arifin dan juga ummi Afifah.

"Saking ramainya orang, ummi sampai lupa kalo ada sepupu ummi, bi" Afifah.

"Hahhhaa, abbi juga gitu mi, begitu banyak orang yang datang melihat pernikahan anak kita, orang-orang hampir ngk percaya nikahnya barengan" ucap kyai Arifin.

"Hadeh, ada-ada saja, tapi ummi bahagia bi anak ummi udah dewasa dan di pertemukan dengan lelaki yang paham agama, walaupun mereka bersahabat tapi ummi harap mereka bisa menjaga dan menjadikan anak-anak ummi layak nya seorang ratu" ucap Afifah terharu.

"Insyaallah, abbi percaya itu" sambung kyai Arifin.

***

"Gimana konsep tidurnya, ya" ucap Andra yang masih bingung dengan tempat tidur gadis kembar ini.

"Ya gitu lah, mungkin Lo paling atas tu tidurnya Sama Akira" sambung gara di ikuti dengan kekehan kecil.

"Gue juga bingung, kalo emang tempat tidurnya gini, yaudah nikmatin aja" sambung Farhan.

Lelaki yang berada di tempat kamar si kembar melirik satu sama lain karna merasa tempat tidur nya sangat aneh.

Mengapa tidak, tempat tidur para istrinya adalah tempat kamar tingkat, dan selebihnya satu diantara mereka harus naik ketempat paling atas.

Andra, gara, dan Farhan memilih duduk di sofa dekat tempat tidur istri-istri nya. Sedangkan akila, Akira, dan akifa masih berada di dapur menyiapkan makan malam hari ini.

"Punya istri kembar gini amat ya bro, kemana-mana selalu bersama sampai-sampai kamar pun tingkatan" ketus Andra.

Farhan hanya mendengar kan ocehan dari Andra begitu juga gara hanya bisa pasrah mendengar ucapan Andra barusan.

***

Balik dengan ketiga gadis kembar yang berada didapur, mereka tidak memikirkan apa yang dipikirkan oleh ketiga suaminya Mereka hanya fokus memasak buat makan malam hari ini.

"Udah masak, nak" ucap umma Halimah yang baru saja datang dari kamar mandi. "Iya sudah umma" jawab akila.

Karna merasa masih belum terbiasa dengan sebutan itu mau tidak mau akila harus memanggil dengan sebutan umma layak nya orang tua sendiri.

"Aduh mantu mamah, udah cantik baik, Sholeh kurang apa coba, ngk salah Andra milih kamu, sayang" sambung Shofi.

"M-maaf, Tante saya akifa bukan Akira" jawab akifa tidak enak. "Waduh, salah mantu" ucap Shofi kelagapan.

"Terus mantu mamah Shofi yang mana dong? Kata Andra namanya Akira, Akira yang mana?" Tanya Shofi.

Akira yang merasa dirinya di sebut kini mengangkat tangan keudara, "s-saya Akira mah" jawab Akira.

"Aduh mantu mamah, ternyata di belakang, mamah mertuanya aja ketuker gimana nanti suami kalian coba?" Kata Shofi dan di ikuti dengan kekehan kecil.

BINGUNG!! Gadis Kembar Kyai [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang