BINGUNG!! Gadis Kembar Kyai [On going]

{BGKK} 09. RENCANA UNTUK SI BUNGSU

Sebelum lanjut utamakan membaca...
.
.
.
بسم الله الرحمن الرحيم

Sejak pertemuan waktu itu gara selalu memikirkan gadis yang diam-diam sudah hadir dalam benaknya gara. "Arghhhh, bisa-bisa nya gue mikirin gadis itu, gara zean lo kenapa sih?" Gara.

Awalnya, gara hanya melirik sebentar tapi kenapa dirinya mudah sekali terpengaruh dengan gadis itu. "Udah dong, gar inget Lo ngk pernah yang nama nya jatuh cinta sama cewe mana pun oke" sambung gara.

"Tapi cewe ini beda" batin gara, entah lah apa yang dipikirkan.

***

"LA,RA ana mau ngomong boleh?" Tanya akifa, bukan cuman gara yang menyadari, dia mulai menyukai gadis itu, siapa gadis yang gara maksud? Ya siapa lagi kalau bukan akifa Dira nadiva.

Akifa, ya bisa dibilang gadis ini memang berbeda lihat saja jika ia sudah mulai serius dalam hal apa pun. "Ada apa" Akira. "Itu, teman nya kak Farhan sama kak Andra ya?" Kata akifa.

Akila menggeleng, "mungkin" sambung akila. "Tumben nanya sahabat nya kak Farhan" kata Akira.

"Ngk cuman nanya" sambung akifa, dia tidak mungkin menjelaskan semuanya tentang lelaki itu, bisa-bisa dibilang kepo nantinya. Tau aja kalo udah ngumpul sama kembaran.

"Udah, itu ajakan?"

"I-iya, itu aja"

"Yaudah mending tidur" ucap akila dan di angguki oleh adik-adik nya.

"Andai kalian bisa baca pikiran adik mu ini, mungkin kalian sudah tertawa jika adik mu mulai tertarik dengan lelaki yang sempat adik mu lihat" batin akifa lalu menutup mata perlahan.

***

"Wih masak apa nih, kayanya enak?" Kata lelaki itu.

"Lagi masak nasgor buat suami aku dong" jawab gadis itu sambil tersenyum.

"Sayang aku mau cium kamu boleh?" Lelaki itu sambil menunggu jawaban istrinya, ia sudah memajukan bibirnya.

"Bowleh dong, sini___ much___.

Plak...

Plak...

Plak... Bangunnnnn🗣️

"Mamaaaa Abang mesum" teriak bocah usia 8 tahun itu. Andra yang menyadari teriakan itu pun seketika bangun dari tempat tidur nya.

"Ngapain dikamar Abang?" Tanya Andra, ya lelaki itu sedang bermimpi, awalnya ia kira nyata ternyata tidak.

"Ada apa?" Shofi yang mendengar teriakan putrinya buru-buru ia naik keatas. Melihat adik kakak yang sedang menghadap ke dirinya kini ia memperbaiki diri supaya terlihat baik-baik saja.

"Tadi Abang it__." Belum selesai bicara Andra sudah membungkam mulut sang adik, ia tidak ingin orang tuanya tau jika ia sedang bermimpi.

"Abang kamu kenapa, jangan di tahan mulut adik kamu ndra" ucap Shofi tegas. Alia pun bangkit dari duduknya yang sempat ditarik sang kakak gara-gara sedang bermimpi tadi.