7. Brother's concern

19 4 0
                                    

Rasanya begitu hangat namun gelap, aku ada dimana sekarang?

Ah! Iya aku lupa, aku pingsan. Mungkin ini efek samping dari mengingat masa depan.

Rasa sakitnya begitu familiar, seperti apa ya?

Seperti... seperti ketika Potter menyerang ku! Ya! Aku ingat, malam dimana kejadian yang baru saja aku ingat. Disaat Potter menyerangku rasa sakitnya terasa begitu nyata dan sama.

Hah, mungkin ketika aku mengingat masa dimana aku dipenggal dimasa sekarang aku akan merasakan sakit seperti dipenggal. Sungguh mengerikan.

Begitu melelahkan, dan memalukan karena aku pingsan di hadapan bocah pirang itu. Tch, harusnya aku bisa sedikit menahannya sebelum kelas Snape dimulai.

Ugh! Menyebalkan!

Dan sekarang kenapa aku belum sadar? Apa aku sedang diangkut si pirang menuju Hospital Wing? Itu tidak mungkin, dia pastinya akan panik sendiri dan berlari pergi meninggalkan seorang siswi yang terbaring sakit.

Entahlah siapapun itu yang mengantarkan ku, aku harus berterima kasih kepadanya.

***

Langit-langit tinggi itu sekarang sedang ditatap oleh sepasang mata merah yang baru saja terbuka. Ruby sadar dari pingsannya dan mendapatkan dirinya terbaring di ranjang Hospital Wing.

Ia mengedarkan pandangan kesegala arah, melihat seseorang tengah tertidur disisi kanan nya sambil meringkuk. Rambut hitam yang Ruby kenal.

"Jack?" panggil Ruby dengan lirih.

Sang pemilik nama pun terbangun sambil menggosok matanya, setengah sadar ia menatap lekat-lekat adiknya itu.

"Ruby! Akhirnya kau bangun," Jack yang sadar langsung memeluk Ruby tak percaya.

"Lepaskan, ada apa dengan mu Jack?" Ruby berusaha melepaskan pelukan erat kakaknya itu.

"Ada apa dengan ku? Seharusnya itu pertanyaan ku! Kau pingsan selama dua hari Ruby! Dua hari!" ujar Jack sambil mengguncang kedua bahu adiknya.

"Dua hari?"

"Yeah, untungnya kau sekarang sudah sadar. Bagaimana apakah kau masih merasa sakit?"

"Tidak ada, hanya sedikit pusing."

"Syukurlah, aku akan memanggil Hendrick. Kau tidak tau betapa khawatirnya dia saat melihat keadaan mu?" Jack melesat keluar dari sana.

"Hendrick? Khawatir? Kepada ku?" tanya Ruby dengan bingung. "Ternyata kehidupan ku kali ini bisa berubah,"

Tak lama setelah Jack pergi memanggil Hendrick, suara gebrakan pintu mengagetkan Ruby yang tadinya berbaring langsung duduk dengan tegap, gebrakan itu dibuat oleh seorang anak tertua keluarga Rigelhof. Ia bejalan perlahan mendekati Ruby yang masih syok dengan suara tadi.

"Kau... baik-baik saja kan? Apa ada yang sakit?" tanya Hendrick pelan sambil mengulurkan tangannya membelai rambut hitam Ruby.

Ruby membalas dengan anggukkan, ia masih tak percaya dengan gelagat tak biasa dari kakak tertuanya itu. Untungnya suasana canggung ini berakhir ketika Jack datang bersama dengan Cedric dibelakangnya. Segera Hendrick menarik tangannya dari Ruby.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ruby Rigelhof and The Second Chance [HP Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang