F#17

123 18 3
                                    

•━•━•━•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•━•━•━•


"Chenle!"

Tidak, Mark tidak mungkin salah mengenali seseorang yang sangat dia cintai. Persetan dengan balapan yang hanya memberikan keuntungan kecil, ada yang lebih penting dan besar yang dia temukan dengan tidak sengaja.

Helm yang dipasang segera dilepas sehingga kini Chenle bisa melihat wajah Mark yang agak berkumis.

"Mark..." Chenle berseru pelan, dia hendak pergi dari sana karena seharusnya mereka tidak bertemu sama sekali. Dia hendak berbalik pergi.

Tetapi, kemudian dia meringis ketika merasakan pergelangan kakinya terasa sangat sakit juga bagian siku lengannya.

Ah, dia pasti terluka karena terjatuh tadi dan, lagi....




Chenle yang berhasil mengendap dan masuk ke dalam sebuah mobil bak tertutup yang diisi box kayu yang dilihatnya. Agak lega karena dia sempat mendengar suara ledakan.

Walau sebenarnya sedikit khawatir karena tidak menyangka bakal ada ledakan tadi atau dia gagal menyusup diantara box kayu itu. Tidak lama, suara mobil terdengar menyala dan Chenle bisa merasakan jika mobil yang dia tumpangi mulai bergerak.

Sepertinya mobil ini akan pergi ke tujuannya yang Chenle tidak tahu kemana.

Selama lima belas menit diam di tempat, Chenle perlahan keluar ke bagian belakang dan tersenyum lega karena akhirnya dia sudah benar-benar menjauh dari kediaman Taeyong.

Tidak tahu tujuan mobil ini kemana, Chenle merasa tidak aman untuk terus berada di sana. Jadi, dia bersiap untuk loncat dari bak mobil jika dia berada di sebuah desa.

Setidaknya dia mungkin bisa mendapatkan bantuan dari penduduk desa.

Tapi, sayangnya rencana kali ini tidak berhasil terlaksana karena mobil yang ditumpanginya melewati polisi tidur yang agak tinggi.
Chenle hendak berpegangan dengan apa saja yang ada di mobil bak itu tapi, sayangnya dia terlambat sehingga dia malah terlempar keluar.

Tubuh Chenle menggelinding bak sosis dari tempat tinggi ke tempat rendah. Dia terlempar ke arah semak-semak. Beberapa dahan mengenai tubuhnya hingga berdarah.

Dia meringis dengan kesadarannya yang hampir menipis tapi, dia berusaha menahannya ketika matanya melihat sebuah jalanan aspal.

Chenle buru-buru berdiri untuk mendekati jalanan tersebut. Sebuah motor sport melintas melewatinya dengan kencang, Chenle terdiam begitu menyadari dia ada di suatu tempat.

𝗙𝗲𝗶𝗴𝗻  [ MARKLE |  YONGLE | KUNLE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang