F#10

210 36 2
                                    

•━•━•━•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•━•━•━•

"Chenle! Selamat pagi menjelang siang."

Jisung menyapa sambil mengangkat tangannya dengan santai. Chenle hanya tersenyum menanggapi.

Mendengar nama Chenle, Mark yang kebetulan sedang membelakangi segera berbalik dan berjalan mendekat.

"Sudah bangun?" Tanya Mark

"Kalo bertanya dilihat dengan baik, jelas-jelas Chenle sudah bangun masih bertanya sudah bangun atau belum."

Mereka semua langsung terkekeh mendengar ucapan Haechan, Mark menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Iya maaf maaf." Mark setelah itu langsung menggandeng Chenle ke meja makan.
Jaemin sudah berada di sana, guna menyusun sarapan untuk si manis.

Chenle duduk dan memandang yang lain, hanya dia yang akan sarapan di sini. Sepertinya yang lain sudah sarapan duluan, pikirnya sembari menikmati sarapan yang terhidang di atas meja.

Mark duduk di sebelah Chenle, dia tersenyum gemas pada pipi Chenle yang menggembung ketika sedang makan. Ingin rasanya Mark menggigit atau memakan pipi gembul itu, tapi kalo dia lakukan mungkin malah bisa membuatnya dilempar ke laut oleh Chenle.

"Nih." Mark memundurkan kepalanya ketika tiba-tiba Chenle menyondorkan garpu yang menusuk lauk utama Chenle.

"Eh? Kenapa?"

"Kamu terus melihatku, Kupikir kau juga mau ini."

"Makan saja, aku sudah makan kok." Chenle tetap memajukan garpunya pada Mark.

"Alasan aja. Cepat buka mulutnya."
Mark pun kemudian membuka mulutnya, dan menggigit pancake dari garpu.

Ciuman tidak langsung. Rasanya hati Mark baru saja berbunga-bunga.

"Enak." Jempol Mark bergerak menyapu sudut bibirnya yang terkena saus. Chenle segera memalingkan wajah dan kembali menyantap sarapannya. Tidak ingin Mark sampai melihat wajahnya yang memerah dengan samar.

Kenapa aku malah memerah, Chenle berpikir sambil mengigit garpunya.











Kegiatan setelah sarapan, Chenle isi untuk bermain kartu bersama Renjun dan Haechan. Dia bersorak senang karena berhasil menang mengalahkan keduanya dengan mudah.

"Kita hampir sampai di pelabuhan bandara." Mark menganggukkan kepalanya.

"Setelah kita sampai di Seoul, pastikan tidak akan ada dari keduanya yang mendekati Chenle. Awasi setiap detik, jangan sampai lengah."

Kini, Jaemin dan Jeno yang mengangguk. Mark sedikit menghembus napasnya berat, entah mengapa dia punya firasat kalo dia akan bertemu lagi dengan salah satu rivalnya sebentar lagi.

𝗙𝗲𝗶𝗴𝗻  [ MARKLE |  YONGLE | KUNLE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang