•━•━•━•
"Kita duduk di sini saja."
Chenle berjalan mendekati Jisung dan Renjun yang duduk di area pepohonan yang tidak jauh dari jalanan. Matanya menatap ke arah depan dimana sudah terdapat Mark, Jeno, Jaemin dan Haechan di dekat motor masing-masing sembari menunggu kelompok Taeyong.
Kepalanya menoleh kesana-kemari, sejujur arena dua yang dibilang berbahaya oleh Jisung tidak terlihat di sekitar mereka. Jadi, kenapa disebut tempat yang berbahaya??
"Mencari siapa?" Tanya Renjun. Chenle menggeleng cepat, dan segera duduk di sebelah Jisung.
"Cuma penasaran, kenapa tempat kedua tadi disebut berbahaya? Apa yang membuatnya berbahaya?"
Renjun membulatkan bibirnya sambil mengangguk."Oh itu karena sudah banyak pembalap yang terluka di sini, belum lagi lintasan arena tempat kedua ada jalanan yang licin karena genangan air dan jalanan yang berlubang juga." Jisung yang menjawab.
"Sudah memakan banyak korban rupanya."
"Iya, makanya kami pun kadang lebih sering balapan di tempat pertama, ketiga dan keempat."
Kali ini Chenle yang membulatkan bibirnya. Dia memeluk lututnya sendiri, matanya kembali fokus ke arah Mark yang memeriksa kondisi motor yang akan digunakan untuk balapan.
Tidak lama, suara motor dan mobil terdengar mendekat. Mereka bertujuh mengangkat kepala, dan bertetapan dengan itu pula, Taeyong muncul dengan motornya. Anggota kelompok Taeyong ada yang menggunakan motor juga mobil.
Mark mendengus melihat Taeyong yang melepaskan helmnya sambil tersenyum meremehkan.
"Sudah siap kalah?" Tanya Taeyong. Mark berkacak pinggang sambil menatap rivalnya ini.
"Sepertinya itu kata yang kamu tujukan untuk dirimu sendiri." Taeyong menggeram kesal.
Setelah itu, keduanya secara bersamaan menatap ke arah Chenle berada. Merasa ditatap sedemikian rupa, Chenle hanya bisa memberikan ekspresi aneh pada mereka.
Kenapa malah melihatku seperti itu, sih??
Taeyong dan Mark kembali saling bertatapan. Salah satu sudut bibir mereka masing-masing naik ke atas. Pertaruhan ini begitu terasa menegangkan.
Chenle sedikit merinding begitu angin dingin berembus kencang melewatinya.
Sekarang Mark dan Taeyong mulai bersiap di posisi masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗙𝗲𝗶𝗴𝗻 [ MARKLE | YONGLE | KUNLE ]
Fanfiction[ SINOPSIS BERUBAH] Chenle hanya bisa memijat pelipisnya. Siapapun tolong dia. Dia kira tiga orang itu tidak memiliki perasaan yang disebut sebagai cinta. Chenle hampir muntah mendengar pernyataan cinta dari tiga orang sekaligus yang dia kira orang...