•━•━•━•
Mark berdecak ketika baru saja memperlambat kecepatan motorboat nya. Dia menoleh ke sebelahnya dimana Taeyong berada.
"Ck, harus banget kita bertemu lagi di sini?" Tanya Mark. Taeyong tertawa mendengarnya.
"Yang penting tujuan kita sama, untuk Chenle."
"Chenle akan pulang bersamaku."
"Tidak bisa seperti itu, Mark Lee. Sekarang adalah jadwalku bersama Chenle."
Taeyong kembali melajukan speedboat nya menuju pulau yang berada di depan mata. Tak lama, disusul dua speedboat lain yang Mark yakini adalah milik anggota Taeyong.Mark berdecak keras, tetapi sudut bibirnya naik salah satu. Terima kasih karena telah menjadi umpan. Dia menoleh ke arah teman-temannya yang mengganguk.
"Kita ke arah barat, semua orang pasti akan memilih fokus ke arah Taeyong daripada kita."
"Oke." Mark kembali melajukan motorboatnya ke arah yang ditentukan Renjun.
Chenle menatap ke arah pintu, sebelum akhirnya kembali menatap Kun ketika mendengar suara berisik dari luar ruangan mereka saat ini.
Kun masih santai sambil meneguk kopi-nya. Dia sempat mengangkat alisnya melihat wajah Chenle yang terlihat gusar.
"Tidak perlu sekaget itu, anggota lain sedang menyambut para tamu dengan ramah." Chenle tidak yakin dengan kata 'ramah' yang dimaksud Kun. Apalagi yang ada di hadapannya ini adalah seorang mafia.
Apa mafia bisa dipercaya? Sepertinya tidak.
"Jangan membahayakan mereka berdua." Kun tersenyum sembari meletakkan cangkir kopinya di atas meja.
"Tidak ada membahayakan mereka, lagipula mereka bisa menghadapinya kalo kamu takut terjadi sesuatu pada mereka."
Chenle mendengkus. Dia melipat kedua tangannya di depan dada, tatapannya jatuh ke arah cangkir kopinya yang masih belum Chenle sentuh dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗙𝗲𝗶𝗴𝗻 [ MARKLE | YONGLE | KUNLE ]
Fanfiction[ SINOPSIS BERUBAH] Chenle hanya bisa memijat pelipisnya. Siapapun tolong dia. Dia kira tiga orang itu tidak memiliki perasaan yang disebut sebagai cinta. Chenle hampir muntah mendengar pernyataan cinta dari tiga orang sekaligus yang dia kira orang...