F#18

154 24 7
                                    

•━•━•━•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•━•━•━•



Ten meletakkan cangkir teh di atas meja.
"Ini teh yang diminta."

Kun masih diam sambil memperhatikan uap teh yang menjadi penanda minuman berzat adiktif itu masihlah panas. Dia menopang kepala dengan tangan. Walau Ten bisa melihat betapa santai Ketua nya tapi, tidak dengan isi kepala Kun.

"Tidak ada kah pergerakan aneh yang terlacak?" tanya Kun. Bersamaan dengan itu, dia mengambil cangkirnya dengan perlahan.

Ten menggeleng.
"Tidak ada. Taeyong masih mengurung diri di mansionnya sambil berteriak, sedangkan Mark sibuk dengan dunia balapnya."

Dengusan kecil keluar dari Kun. Dia mengumpat dalam hati.

"Bagaimana dengan mobil-mobil bak terbuka yang kita temukan tempo hari di kediaman Taeyong? Adakah dari mereka yang jalurnya terdeteksi CCTV?"

Ten menggeleng untuk kedua kalinya.
"Sayangnya tidak ada. Yangyang dan Winwin sedang menyelidiki alur jalan yang kemungkinan dilewati mobil-mobil itu."

"Hm."

Semoga ada kabar baik. Kun hanya berharap kalau dia bisa menemukan Chenle dan, bisa merebutnya secepat yang dia bisa dari kedua orang itu. Kun tidak akan diam lagi.

Ya, dia tidak akan diam lagi atau terlalu santai lagi.

Dia harus bisa mengembalikan keadaan seperti semula dengan Chenle yang berada di sampingnya.








"Masih belum mau keluar kamar?" tanya Yuta. Doyoung menggeleng sambil meletakkan nampan yang sama sekali tidak disentuh oleh Taeyong.

Setelah Chenle hilang dari mansion, Taeyong merasa dirinya kehilangan separuh jiwanya. Dia bahkan mengurung diri di kamar tempat Chenle biasa tidur.

Mereka semua menghela napas bersama dengan raut wajah sendu. Ketua mereka tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Ini karena kelalaian kami dan, kelompok Kun. Mungkin Taeyong tidak akan seperti ini kalau Chenle masih di sini," ucap Johnny dengan nada menyesal.

Jaehyun pun menundukkan kepalanya. Dia merasa paling bersalah karena malah membiarkan Kun kabur sebelum yang lain datang.

"Sudahlah, tidak perlu merasa bersalah. Sekarang yang mungkin bisa kita lakukan untuk Ketua kita adalah menemukan Chenle kembali."

Yuta bersuara sembari meletakkan laptop di atas meja. Semua perhatian tertuju pada layar laptop milik Yuta.

 Semua perhatian tertuju pada layar laptop milik Yuta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗙𝗲𝗶𝗴𝗻  [ MARKLE |  YONGLE | KUNLE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang