13. Rain Yang Pilu

33 10 0
                                    





<Happy reading>

(13)

"Rain Yang Pilu"




Pulang menuju apartemen Sinar di buat mengantuk setengah mati hanya untuk menunggu taksi lewat.

Yang benar aja jalan ini begitu sepi? Mesan online pun Kouta sinar habis di makan habis oleh Google saat pencarian.

Yang ada hanya sebuah mobil bahkan truk saja yang melewati jalan ini.

Tanpa ingin menunggu lama yang hanya memperlambat waktu menuju apartemen.

Sinar pun melangkahkan kakinya masuk ke jalan gang sempit, karna ini jalan pintas menuju ke apartemennya seperti hari-hari biasanya ia lewati.

Gedung apartemen nya pun terlihat, Sinar semakin mempercepat langkahnya hingga ia di buat tertegun kaku di tempat.

Buru-buru untuk Sinar bersembunyi di balik semak-semak Karna di sana terjadi perkelahian hebat atau lebih tepatnya pengeroyokan karna 1 banding 5.

5 orang itu terus saja menghajar habis-habisan, dan yang menjadi korban tersebut pun hanya bisa pasrah dengan lengan yang menutupi wajahnya.

Kasian? Itu yang Sinar rasakan sekarang, Melihat bagaimana kejamnya orang tersebut menghajar habis orang di bawahnya.

"Masa gue jadi penonton tersembunyi gini si?"

"Bantu dong Nar."

"Tapikan gue cewek.?"

"Jadi gimana dong.?"

Ucap Sinar ngomong sendiri memikirkan bagaimana cara agar ia bisa menghentikan pengeroyokan tersebut.

Sebuah ide pun terlintas di benaknya kenapa ga dari tadi aja munculnya sebelum tuh orang babak belur.

Sinar pun merogoh saku baju untuk mengambil ponselnya.

Sinar tidak akan menelpon polisi itu akan sangat lambat jika menunggu, melainkan ke pengaturan memencet nada dering.

Dan nada dering yang Sinar pencet pun berbunyi nyaring hingga membuat 5 pria bertubuh besar itu berhenti dari aktivitas memukulnya.

"Cabut! Polisi akan datang!" Ucap salah satu dari mereka yang terlihat panik, pun mereka bergegas menaiki motor masing-masing dan melegang pergi begitu saja.

Sinar pun keluar dari persembunyiannya untuk menghampiri orang tersebut.

Dengan berjongkok Sinar membantu orang tersebut untuk bangun.

"Hey, Lo ga papa?" Tanya Sinar semestinya.

Dan detik itu juga sinar di buat terdiam saat mata mereka bertemu.

Dan orang itu ternyata adalah Rain.

Rain menghempas kasar tangan Sinar yang memegang bahunya, itu membuat sinar jadi.....kesel?

"Di bantu ga tau diri!" Batin sinar berbicara dengan geram.

Sinar pun berdiri "kalo tau itu tadi Lo mah, mana mau gue bantu, nyesel gue udah bantu lo!"

Garis Takdir (Sinar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang