bertemu tatap

368 37 1
                                    



Seminggu sudah berlalu, dan besok adalah hari yang sangat penting bagi cafe milik ten karna besok cafenya akan menjadi penentu dari apa yang akan mereka sajikan dalam acara tuan Park.


Pukul 06.00

Sepagi ini mereka sudah sibuk dicafe untuk menyiapkan segala hal yang akan diperlukan di acara nanti, mempersiapkan makanan utaman dan penutup belum lagi minuman yang akan mereka sajikan juga.

Semua anggota sibuk mondar mandir, tidak beda jauh dengan chenle. Anggota termuda itu begitu sibuk sendiri tadi. Mondar mandir tidak jelas kemudian berteriak.

Rain sampai pening mendengar ocehan anak itu yang tak mau berhenti, belum lagi volume suaranya yang tak bisa dikecilkan sedikit.

"Berhenti berteriak lele.... Ada apa denganmu" rain begitu pusing melihat anak itu berjalan kesana kemari tapi hanya memegang spatula belum lagi berteriak dengan keras, tidak tau memusingkan apa.

"Akukan panik kak rain! Acaranya itu dimulai pukul 10 nanti dan kita masih sibuk disini !!!" Chenle begitu panik mempersiapkan segalanya.

Padahal yang ia lakukan sedari tadi hanya jalan kesana kemari tapi tidak membantu sama sekali.

"Ini baru pukul 6 lewat sedikit! Kenapa kau pusing sekali sih, lebih baik kau bantu kakak yang lain untuk memasukan barang ke mobil, bukan malah jalan kesana, jalan kesini dan berteriak tidak jelas" jelas rain. Anak ini kenapa sebenarnya.

"Oh .. iyah kenapa tidak bilang dari tadi sih....!!!" Chenle kemudian pergi sambil merebut barang yang dibawa hendry untuk dimasukan kemobil.

" Lihat, dia yang marah lalu merampas apa yang kakaknya bawa, padahal jarak mobil dengan hendry hanya satu langkah. Anak itu hanya mencari alasan saja" rain geram melihat kelakuan chenle tapi juga terhibur sedikit.

"Apa semuanya sudah siap? " Tanya Ten.

"Sudah siap bos!" Mereka serentak menjawab. Chenle yang paling keras diantara yang lain.

"Bagus!!!! Baiklah mari berganti pakaian dan berangkat ke rumah utama"

Mereka semua pergi bersiap memakai pakaian yang disediakan Ten untuk mereka.

Ten berangkat lebih dulu bersama dengan Jony dan juga mobil yang membawa makanan mereka agar lebih cepat. Ini adalah acara penting tidak boleh ada terlambat sedikitpun.




****



Mereka sudah sampai dikediaman utama tuan Park. Mension itu sangat besar dan mewah..

Padahal mereka lewat halaman belakang, tapi Mension itu terlihat mewah meski hanya dari halaman belakang.

"Ini menakjubkan, bagaimana bisa ada rumah sebesar ini" Hendry sedari tadi tak berhenti kagum dan memperhatikan kesekitaran mension.

"Dasar bodoh, namanya juga Mension orang kaya," yangyang bingung melihat Hendry yang terlihat seperti orang bodoh, apa ia tak pernah melihat rumah sebesar ini.

"Ya akukan baru pertama kalinya aku melihatnya" Hendry meringis mendengar perkataan yangyang yang mengatainya bodoh.




***


Pukul 09.40

Tamu terlihat mulai berdatangan, mereka semua gugup tapi juga senang disatu sisi karna bisa melayani para tamu penting.

Rain terlihat begitu sibuk membawa nampan berisi minuman yang ia bawa.

Menawarkan kepada setiap orang yang ia lalui dan diterima baik oleh mereka.

"Silahkan minumannya" rain tersenyum ramah kepada setiap orang yang menerima minuman yang dibawanya.

"Terima kasih" jawab orang itu.

"Selamat menikmati, eh? Rain terkejut melihat orang yang ditawarinya ternyata adalah kak Marko.

"Haha kenapa terkejut begitu, aku menikmati minumannya, terima kasih" Marko menjawab dengan kekehan melihat ekspresi lucu anak itu.

.

.
.

.

.
.

Semua orang menikmati acara dengan nikmat, menunggu sampai acara utama dimulai.

Sampai saat MC mengatakan bahwa acara akan segera dimulai.

Memanggil pasangan itu untuk kedepan dan saling bertukar cincin.

Melihat bagaimana orang-orang begitu antusias menyambut pasangan itu rain jadi penasaran juga bagaimana rupa dari anak pengusaha sukses tuan Park itu, dan pemuda beruntung mana yang berhasil mengikatnya.

Saat mereka berhasil bertukar cincin para tamu bertepuk tangan dengan meriah turut bahagia melihat pasangan muda itu.

Begitupun dengan rain, ia juga turut merasakan bahagia itu. Seandainya ia juga bisa seperti pasangan itu.

Rain tersenyun sendu, mengingat bahwa jenan seakan hilang kabar selama lima bulan terakhir. Kemana sebenarnya pemuda itu apakah begitu sibuk hingga tak pernah lagi mengirimkan kabar untuknya.

Pasangan itu berbalik untuk memperlihatkan cincin mereka yang telah bertukar ke arah para awak media yang merekam mereka.

Rain begitu penasaran seperti apa orangnya



Hingga...



Rain melihat dengan jelas rupa mereka.... Senyum rain mengembang tapi kemudian luntur seketika, ketika pasangan itu menghadap kedepan.

Rain jelas mengenali mereka, wanita itu. itu adalah orang yang sama yang datang menghampirinya kemarin siang.


Jadi anak tuan Park adalah Sena?.


Dan pemuda itu, ia jelas tau, ia tak mungkin salah mengenali.



Itu adalah jenan....kekasihnya.













Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


........ 🙏⭐.....

Dream (noren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang