benang merah

444 56 5
                                    













Seoul dilanda badai salju hingga pagi ini, memang bukan ini sudah memasuki musim salju. Semoga semua orang memakai pakaian hangat juga tetap dalam lingkup kehangatan.

Pagi tadi jenan sudah pergi meninggalkan rain sendirian dirumah sakit, karna ia harus pulang untuk membersihkan diri, juga akan pergi membeli beberapa buah juga makanan sehat untuk rain.

saat ia bangun, ia memang langsung pergi saat rain masih terlelap. Ia tak ingin mengganggu tidur nyenyak rain. Ada suster juga yang akan membantu rain sementara ia tak ada.















***



*Rumah sakit besar Korea*



Kaki jenjangnya melangkah dengan sedikit tergesa, tak sabar ingin segera sampai diruangan dimana kekasihnya dirawat.

Senyumnya tak pernah hilang dari bibir tipisnya. Ia tak sabar untuk menemui rain. Ditangannya sudah ada keranjang buah dan juga makanan yang ia beli untuk rain, dan juga satu hadiah spesial yang ia persiapkan yaitu Bunga Daisy.

Saat sudah berada di penghujung lorong dekat kamar inap rain, jenan merasa berdebar. Entah kenapa.

Dengan perlahan ia memutar knop pada pintu abu itu. Senyumnya masih terpasang apik ketika memasuki kamar itu. Namun yang ia lihat justru membuatnya bingung.

Didepannya, brankar itu kosong dan satu perawat yang membersihkan dan mulai melipat selimut itu. Kamar tempat rain mulai kembali kosong karna sudah dibersihkan.

"Permisi...kenapa kamarnya dibereskan, kemana pasiennya" jenan bertanya pada perawat yang hendak akan keluar setelah membersihkan brankar itu.

"Nee? Pasiennya sudah keluar hari ini tuan, sekitar pukul 10 pagi tadi pasien sudah pulang dan segala biaya administrasinya sudah dilunasi" ucapan sang perawat membuat jenan terdiam, maksudnya rain sudah keluar?.

"Tuan, tadi pasien menitipkan surat, katanya berikan kepada seseorang yang akan datang. kepada seorang pemuda. Mungkin maksudnya adalah anda. Saya permisi" perawat itu pergi setelah memberikan titipan surat kepada jenan yang hanya diam setelah menerima surat itu.


Jenan membuka surat itu dengan cepat, membaca semuanya apa yang rain titipkan padanya.




***

Kak jenan

Maaf kau pasti kebingungan karna saat kembali kau justru tak melihatku ada.

Maafkan aku karna pergi tanpa memberitahumu, maaf juga karna aku sudah berbuat seenaknya.

Semalam aku terbangun saat kau sudah tertidur dengan nyenyak.

Maaf sudah membuatmu kembali merasa kecewa lagi kepadaku.

Kau pasti lelah menangisi orang seperti ku semalaman, kau juga lelah karna mencintai orang sepertiku

Maaf sudah membuatmu berkorban sejauh ini.

Aku juga tak ingin kita berakhir seperti ini, tapi aku juga tak ingin egois dengan membawamu pergi bersamaku kau hanya akan hidup dalam kesulitan jika itu bersamaku

Sena benar orang sepertimu tak bisa bersanding dengan orang seperti ku. Kau terlalu berharga

Kumohon jangan melihatku lagi, seberapa kesulitannya aku dalam menjalani hidup tolong jangan datang lagi untuk melindungi ku, Karna itu hanya akan membuatku sulit untuk melepasmu

Dream (noren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang