rumah baru

400 49 0
                                    

Untuk pertama kalinya rain menginjakkan kakinya di negera asing. Setelah penerbangan yang memakan waktu hingga 7 jam dan 20 menit perjalanan darat, akhirnya rain tiba di daerah yang akan menjadi tempat tinggal barunya.

Menghirup udara yang baru baginya, ini adalah tempat barunya. Matanya tertutup menikmati kehangatan disini. Semoga ia bisa hidup disini dengan baik.

"Kuharap disini akan menjadi tempat yang nyaman untukku" matanya perlahan mengitari semua yang ada didepannya. Pergi tempat yang jauh bukanlah perkara yang mudah, apalagi meninggalkan semua orang-orang terdekatnya, tapi mau bagaimana lagi.

Ia sudah membulatkan tekad dan akan memulainya kembali dari nol. Rain juga sudah belajar sedikit budaya dan bahasa disini. Meski tak begitu fasih namun rain mudah mengerti tinggal ia akan mempelajarinya lagi nanti. Ia harus terbiasa.

_____

"Ne kamsahamnidah" rain membungkuk sopan.

" Tak masalah, semoga kau betah disini dan bisa beradaptasi dengan cepat" ahjuma itu mengucapkan dalam bahasa Korea, meski tak mengerti banyak, tapi rain setidaknya paham jika perkataannya sederhana. Ia rasa itu adalah perkataan yang baik dan bagaimana wanita itu mengelus kepalanya dengan lembut dan tersenyum hangat, dia juga mengatakan untuk rain memanggilnya "imo" saja agar terasa lebih nyaman. 

Setelah taeyon imo pergi, rain mulai mengangkat kopernya untuk ia bawa masuk kedalam apartemen Melepas sepatunya kemudian menggantinya dengan sendal rumahan.

"Wah...tempatnya terasa nyaman" rain mengamati isi didalam apartemen, ini jauh dari kata sederhana. Semuanya tertata dengan rapi dan baik, kamarnya ada dua dan dapur yang terhubung langsung dengan ruang tamu. Meski ada dalam satu ruangan dan hanya terpisah tembok masing-masing tapi ini cukup luas untuk seukuran apartemen biasa yang ia sewa.

Rain mulai menuju kamar Yang akan ia tempati dan membereskan pakaiannya.

Semuanya sudah beres saat rain datang, sepertinya taeyon imo tadi begitu memperhatikan apartemen ini. Meski terletak di kota besar yang berada diantara apartemen mewah namun apartemen milik taeyon imo begitu nyaman. Terdapat balkon juga yang terisi beberapa tanaman hias.

Merebahkan dirinya diatas kasur, perjalanan yang memakan waktu lama membuat rain kelelahan.

"Aku akan tidur, besok baru aku belanja untuk keperluanku" bahkan untuk mandi dan berganti pakaian rain tak sempat ia begitu lelah jadi ia hanya ingin beristirahat.
Rain berbaring telentang, menutup matanya kemudian menghela nafas panjang. "Ini belum genap sehari tapi rasanya sudah serindu ini..." Menatap pada langit-langit kamarnya. "rasanya begitu melelahkan ketika keadaan seperti ini aku diharuskan memilih pergi atau menjauh dan itu bukanlah pilihan yang aku inginkan, semuanya sama" air matanya jatuh tepat di pelipisnya, rain harus menjauh dari orang yang begitu dicintainya dan harus mengorbankan bahagia yang lainnya juga, meninggalkan adik kecilnya chenle dan kakak ten. Tak hanya itu ia juga harus meninggalkan rumahnya, satu-satunya tempat yang menyimpan banyak sekali kenangan bersama ayah dan ibunya.

"Aku berharap ini hanya mimpi yang panjang, namun jika ini mimpi kenapa rasanya begitu nyata, aku ingin segera bangun jika ini hanya mimpi, ini terlalu buruk"

Pada kenyataanya memang seperti ini, rain tak dapat mengubah semua alurnya. Ia seperti hidup dalam mimpi buruk yang panjang.

Matanya mulai menutup secara perlahan, rasa ngantuk dan lelahnya telah membawanya menuju mimpi yang sesungguhnya. Besok adalah awal baru bagi rain untuk menata hidupnya yang baru, rain akan hati-hati, rain tak akan mengukir cerita buruk lagi dalam buku kehidupannya.

Rain akan memulai hidupnya sebagai orang baru.......



......kheuut....

Terima kasih banyak-banyak yang sudah memvot cerita saya... Dan juga yang membaca ceritanya...meskipun alurnya belibet dan agak gak karuan tapi tetap dibaca... Itu membuat saya merasa bahagia ... Seperti ada rasa manggo-manggonya....

🪐🦊🪐

_____

Dream (noren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang