"Haloo..Permisi...Assalamualaikum" ucap pria itu.
"Waalaikumsalam..ya sebentar" balas Shalina
"ya mas mau cari siapa?" tanya Shalina
"Ibu Rantinya ada?" balas Pria itu
"ada mas lagi di dalam, kalau boleh tau mas siapa ya?" tanya Shalina
"boleh tolong panggilkan kesini aja ga bu Rantinya? bilang aja dari cowok tampan" balas pria itu
"ohiya sebentar ya mas, duduk dulu aja disini. saya akan panggilkan" balas Shalina
*idih bisa-bisanya dia narsis begitu, segala nyebut dirinya tampan* ucap Shalina dalam hati.
Shalina pun memasukki rumah utama untuk menemui bu Ranti
"Bundaaaaa sayangggg" panggil Shalina
"ada apa nak?" balas Bu Ranti
"ada orang tuh yang nyariin bunda" jawab Shalina
"Siapa ra?" tanya bu Ranti
"gatau bun, dia gamau kasih tau namanya. dia cuma bilang dari cowok tampan" jawab Shalina
"hah? oohhh.. pasti si jail deh" ucap bu Ranti
"Siapa bun? si jail?" tanya Shalina
"iyaaa, biasa kesayangan bunda dia" jawab Bu Ranti
"Siapa sih bun? aku tau gak dia siapa? soalnya tadi dia masih pake masker sama kacamata hitam jadinya ga keliatan dia siapa" Ucap Shalina
"Tau dong, kamu pasti kenal sama dia. ohya Ra, bunda boleh minta tolong?" tanya bu Ranti
"boleh bun, mau minta tolong apa?" jawab Shalina
"Tolong bikinkan minuman ya, es jeruk untuk tamu bunda yang di depan" ucap Bu Ranti
"Oke siap bundaku sayang, bunda juga mau es jeruk? tanya Shalina
"Boleh deh kalo kamu tidak keberatan" jawab bu Ranti
"Tentu saja tidak dong bundaaa, masa buatin es jeruk aja sampe keberatan hehe" ucap Shalina
"yauda kalo gitu. Terima Kasih ya Ra, bunda mau ke depan dulu" ucap Bu Ranti
"Siap bunda sayang, nanti kalau sudah jadi aku anterin minumannya kedepan" ucap Shalina.
sementara Shalina berkutat didapur membuat minuman untun tamu dan bu Ranti. Bu Ranti pergi meninggalkan dapur dan melaju ke halaman depan dimana tamu itu berada.
"Ehemm.." ujar bu Ranti
"Assalamualaikum bundaku sayanggggg" Ucap pria itu sambil memeluk dan mencium tangan dan pipi bu Ranti
"Waalaikumsalam, kamu kok jail banget sih nak" ucao bu Ranti
"Jail gimana sih bun? orang aku diem aja juga dari tadi" kata pria itu
"Ya itu kamu sok sokan jadi tamu, kan kamu bisa aja langsung masuk" ujar bu Ranti
"ya gapapa bun, aku mau jail aja tadi sama Alin. dia sampai gak ngenalin aku loh bun" kata Pria itu
"ya gimana mau ngenalin kamu, kamu udah 4 tahun tinggalin tempat ini. terus sekarang pulang-pulang penampilan kamu udah berubah gini, bunda aja hampir pangling walau udah sering Video Call sama kamu" kata bu Ranti
"gimana bun? penampilan aku makin keren kan? makin ganteng? hehehe" kata Pria itu
"iya dong, selalu keren, selalu ganteng anak bunda mah, mana makin bule lagi" ucap Bu Ranti
Sedang asik ngobrol antara Bu Ranti dan Pria itu, tidak lama kemudia Shalina menghampiri untuk memberikan minuman dan beberapa makanan untuk tamu tersebut.
Namun, saat hendak menyimpan nampan berisi makanan ringan dan minuman tersebut betapa terkejutnya Shalina bahwa pria yang jail itu ternyata anak Bu Ranti.
"Loh mas Pasha??? aku kira tadi siapa lohh"ucap Shalina terkejut
"hahaha Halooo Caca, gimana kabar kamu?" tanya Pasha
Caca adalah panggilan kesayangan Pasha untuk Shalina, tidak ada yang bisa memanggilnya Caca bahkan bunda sekalipun dilarang oleh Pasha tidak boleh memanggil Shalina dengan sebutan Caca.
Ya, Caca. Hanya Pasha yang bisa memanggil dengan sebutan itu,panggilan kesayangan untuk perempuan tersayangnya.
"Alhamdulillah, baik dong mas. bisa diliat kan ini aku berdiri disini baik-baik aja" ucap Shalina
"kamu makin cantik aja ca" ucap Pasha
"Mas Pasha juga makin tampan" jawab Shalina
"ah kamu bisa aja" jawab Pasha
"idih idihh anak bunda malu tuh ra disebut sama kamu tampan, sampai pipinya merah begituu" ucap bu Ranti
"hahaha dasar mas Pasha baru dipuji sedikit aja sama aku, langsung salting begitu" ujar Shalina
"yeee siapa yang salting, ini pipiku merah tuh karena abis kepanasan dari luar. aku kan tadi naik motor" elak Pasha
"alah kamu nih, kamu disini juga udah lebih dari 10 menit ya. mana ada masih panas" jawab bu Ranti
"ahh bundaa, udah dong jangan gangguin aku" rengen Pasha
"malu kamu ngerengek gitu didepan Ira" ujar bu Ranti
Shalina dan bu Ranti pun terkekeh melihat tingkah Pasha yang sedang salah tingkah, sedangkan Pasha sendiri merasa malu karena dirinya serasa di olok-olok oleh bundanya sendiri.
"Bundaa, Mas Pasha. aku izin permisi lagi yaa mau lanjutin siram taneman lagi sambil mau liat adik-adik didalan" ucap Shalina
"loh kamu gamau disini aja toh nemenin aku ca, kita kan udah lama ga ngobrol" jawab Pasha
"nanti lagi ya mas, aku masih banyak kerjaan. kalau sudah beres, kita ngobrol deh" jawab Shalina
"bener yaaa caaa, kamu janji lohh. nanti kita keluar yukk beli jajanan di luar" ucap Pasha
"iya siap mas" jawab Shalina
"udah toh mas, Ira dia masih sibuk ngurusin adik-adiknya di dalam, nanti juga kalau sudah selesai bisa ngobrol sama kamu" kata bu Ranti
"bukannya kamu kangen-kangenan sama bunda dulu, malah udah mau ngobrol sama Ira aja" kata bu Ranti
"walahhh bundaku cemburu ternyata, maksud aku kan kita ngobrol bareng-bareng bundaa, kita kangen-kangenan bareng hehehe" elak Pasha
"halahhh bunda tahu kamu ya nak" ucap bu Ranti
"hehe emang bundaku sayang yang paling mengerti aku" ucap Pasha
"Yasudah kamu sekarang masuk ke kamar kamu gih, mandi dulu sana terus makan siang. lalu kamu istirahat" ucap bu Ranti
"Siap laksanakan bundaku sayang, aku mau mandi dulu ya, byebye" jawab Pasha
Pasha pun masuk ke dalam kamarnya, dia mengamati keadaan ruang kamarnya yang tidak berubah sedikitpun walau sudah 4 tahun tidak ia huni. Pasha duduk dipinggir kasurnya sambil menatap satu pigura yang menampilkan dirinya dan Shalina ketika kecil. Tanpa terasa, senyum itu tiba-tiba saja mengembang dengan sendirinya.
"kamu cantik ca, selalu cantik, dari dulu sampai sekarang. bahkan, sekarang kamu makin cantik" ucap Pasha sambil mengelus gambar Shalina yang ada di pigura tersebut
.
.
.
.
Don't forget to vote,comment and follow
KAMU SEDANG MEMBACA
SHALINA
FanfictionGadis cantik, pintar, dan sholeha yang bernama Shalina Humaira mampu mengikat hati siapa saja yang melihatnya. Ya, Shalina Humaira perempuan dengan sebutan keceriaan hadir di tengah-tengah sosok orang-orang yang kesepian dan dapat menghibur banyak o...