IV. Perjalanan ke Kampus

89 6 1
                                    

Pagi hari ini, Shalina akan memulai mengikuti kegiatan di kampusnya untuk pertama kali. ya, dia baru melakukan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau biasa dikenal dengan istilah Ospek pada hari ini.

pada pukul 04.00, Shalina sudah siap dengan semua peralatan ospeknya. dan ia mengunjungi rumah utama panti untuk berpamitan pada bu Ranti.

"Assalamualaikum bundaaa" ucap Shalina

Pasha yang baru saja menyelesaikan shalat subuhnya di ruang tengah, maka ia yang membukakan pintu.

"Waalaikumsalam, eh ca kamu mau kemana pagi gini udah rapih?" tanya Pasha

"eh mas Pasha, aku mau Ospek mas. hari ini, hari pertama aku ospek mas. bunda mana ya mas? aku mau pamit takut kesiangan" ujar Shalina

"Bunda lagi di kamar mandi ca, bentar lagi juga keluar. kamu berangkat sama siapa ospeknya?" tanya Pasha

"yauda aku tungguin deh sambil pesen ojek online, aku naik ojol mas" balas Shalina

"gausah naik ojol deh ca, aku anter aja kamu. bahaya masih jam segini kalau kamu harus naik ojol" kata Pasha

"gausah mas gpp, aku berani kok. biasanya juga kan kalau ke pasar aku suka naik motor sendiri jam segini" jawab Shalina

"ya ke pasar kan kamu bawa motor sendiri, terus juga pasar disini cuma sampai didepan itu aja ca. gajauh, kalo ke kampus kan lumayam 30 menit kamu harus kesana" kata Pasha

"Gapapa mas, beneran deh.. aku gamau ngerepotin mas Pasha" ujar Shalina

"Mana mungkin kamu ngerepotin aku sih ca, yaudah aku siap-siap dulu mau ambil jaket sama helm di dalem. kamu batalin aja tuh ojol di aplikasinya ya" kata Pasha

"yah mas, aku jadi repotin kamu" ucap Shalina

"gaada yang direpotin,tunggu ya" kata Pasha

tak lama kemudian, bu Ranti keluar dari kamar mandi dan menghampiri Shalina

"Ra udah siap kamu pergi? sudah sarapan belum?" tanya bu Ranti

"iya bun, ini aku mau pergi. sudah bun, tadi aku  udah bikin roti bakar" kata Shalina

"bagus deh kalo kamu udah sarapan, jangan sampai skip soalnya ini kamu lagi di ospek jangan sampai kelelahan ya nak, untuk bekal makan siang kamu udah bawa?" tanya bu Ranti lagi

"Sudah bun, udah siap juga. aku bawa nasi goreng sama telur mata sapi untuk makan siang aku nanti" jawab Shalina

"pinter anak bunda, yauda kalau gitu. kamu berangkat naik apa ra? bawa motor?" kata bu Ranti

"Engga bun, aku tadinya mau naik ojol. karena, pas ospek ga boleh bawa kendaraaan pribadi ke kampus, tapi malah mas Pasha maksa aku buat anterin aku bun, aku takut ngerepotin mas Pasha sebenernya" jawab Shalina

"Bagus itu kalo dianter sama mas Pasha, bunda malah jadi tenang. kamu gak akan ngerepotin anak bunda kok sayang" ucap bu Ranti

Tak lama kemudian, pasha datang menghampiri Shalia dengan keadaan rapih sudah menggunakan jaket dan helmnya.

"Ayo ca kita berangkat, takut kamu kesiangan" ucap Pasha

"Ayo mas" - Shalina

"Bunda, aku pamit dulu ya mau berangkat ke kampus" ucap Shalina ke bu Ranti sambil mencium tangannya.

"Aku juga pamit ya nda, mau anter caca dulu" kata Pasha sambil mencium tangan bundanya

"iya hati-hati ya nak, Pasha jangan ngebut-ngebut ya bawa Iranya" ujar sang bunda sambil menyalimi anaknya

"Siap bunda, kami berangkat, Assalamualaikum.." ucap Shalina dan Pasha berbarengan

"Waalikumsalam" jawab Bunda

***

"Pakai helmnya dulu nih ca" kata Pasha

"Iya mas" - Shalina

Shalina pun memakai helm di kepalanya.

"yuk mas, udah" ucap Shalinan

"Naik ca, pegangan sama mas" kata Pasha

"oke mas, udah" jawab Shalina sambil memegang jaket samping Pasha

Pasha mulai memajukkan motornya ke tempat kampus Shalina belajar. Disepanjanagn perjalanan, jantung Pasha terus berdegup kencang karena bisa berboncengan dengan Shalina dan Shalina berpegangan padanya. Padahal Shalina, hanya berpegangan kecil pada ujung jaketnya tapi jantung Pasha sudah berdetak lebih cepat. iya hanya pegangan seujung jaket saja sudah membuat hati Pasha penuh. saat ini, Pasha semakin yakin bahwa perasaan ini bukan hanya hadir dari rasa sayang kaka untuk adiknya.Tapi, rasa sayang ini hadir dari Pria untuk Wanitanya
ya Shalina Humaira,
Cacanya.

Tidak terasa, 30 menit perjalan akhirnya sudah sampai pada kampus Shalina.

"Nah udah sampai nih ca" kata Pasha

"Iya mas, makasih ya mas udah anterin aku" jawab Shalina

"Sama-sama ca, kamu nanti pulang jam berapa? biar aku jemput lagi" ujar Pasha

"Jam 15.00 mas selesai acara. gausah jemput aku deh mas, ngerepotin kamu, nanti biar aku naik ojol aja" jawab Shalina

"gak ngerepotin cacaaaa, mumpung aku masih libur juga seminggu ini. besok-besokan belum tentu juga aku masih bisa anter jemput kamu kaya gini" kata Pasha

"hehe okedeh mas kalo kamu maksa, nanti jemput jam 15.00 di gerbang depan aja ya mas. soalnya aku gak bawa handphone karena gak boleh" ucap Shalina

"Siap cacantik, yaudah kamu masuk sana. nanti jam 15.00 aku jemput lagi ya" ucap Pasha

"Iya mas, terima kasih ya. dada" ucap Shalina sambil melambaikan tangannya ke arah Pasha dan masuk ke gedung kampusnya.

"ca..caa.. makin hari kamu makin cantik, aku takut kalau kamu nanti akan banyak yang naksir. tapi, untuk mengungkapkan perasaan ini ke kamu aja aku gak sanggup ca, aku gaberani, huft" monolog Pasha sambil melihat belakang punggung Shalina yang sedang berjalan ke arah gedung kampus

setelah punggung Shalina sudah tidak terlihat lagi oleh mata Pasha, dia akhirnya pergi meninggalakan kampus itu untuk pulang
.
.
.
.
.
.
Don't forget to vote,comment, and follow

SHALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang