XII. Sarapan

58 7 0
                                    

Pagi pukul 06.00 Romy sudah datang ke panti untuk menjemput Shalina menggunakan motor Shalina

"Assalamualaikum, Permisi" ucap Romy

"Ya Waalaikumsalam, Eh nak Romy. Mau jemput Ira ya?" tanya bu Ranti

"Iya, Shalina bu" jawab Romy bingung

"Ah iya, maksud ibu Shalina. Maaf ya nak, ibu biasanya panggil Shalina dengan sebutan Ira hehe"

"Eh mas udah datang" tanya Shalina menghampiri Romy

"Keliatannya gimana?" tany Romy

"Iyaiya, yaudah ayok mas" ajak Shalina "Bun, aku berangkat dulu ya. Assalamualaikum" pamit Shalina pada bu Ranti

"Saya juga pamit ya bu, Assalamualaikum" pamit Romy

"Waalaikumsalam, Hati-hati diajalan. Kamu HPnya jangan sampe lowbat lagi, kalo pulang telat kabarin bunda ya!" kata bu Ranti

"Siap bunda sayang! dadah!" Shalina melambaikan tangannya ke bu Ranti

***

Sebelum sampai area kampus, Romy mengajak Shalina untuk sarapan di tukang bubur langganannya. Romy menepikan motor ke tempat jualan tersebut.

"Mau sarapan dulu mas?" tanya Shalina

"Iya, aku belum sarapan. Sengaja juga aku datang lebih cepet biar bisa sarapan bareng" kata Romy

"Yah, tapi aku udh bawa bekel tadi mas" kata Shalina

"Bawa bekel apa kamu?" tanya Romy lagi

"Bikin nasi goreng sama telur mata sapi aja sih" jawabnya

"Yaudah itu buat makan siang kamu aha" ujar Romy

"Tapi aku udah bawa 2 mas, buat yang siang juga" ucap Shalina

"Itu yang masak nasi gorengnya kamu?" tanya Romy

"Iya mas, aku yang buat"

"Yauda siniin aja 1 kotak makannya, buat saya nanti makan siang. Saya mau cobain masakan kamu" kata Romy

"Eh eh jangan mas" sanggah Shalina

"Kenapa? kamu pelit sekali" kata Romy

"Bukan gitu mas maksudku, tapi takutnya gaenak. ga cocok masakannya di lidah kamu" kata Shalina

"Saya pemakan segala kok, tenang aja pasti cocok. Dari pada mubadzir kan? yuk sekarang turun dulu aja kita nyabu dulu hehe"

"Nyabu mas? Astagfirullah" ucap Shalina kaget

"Nyarap bubur hehe" jawab Romy dengar cengirannya

"Oalah, kaget aku" kata Shalina

Akhirnya Shalina sarapan dengan semangkuk bubur yang dipesan oleh Romy. Bekal Shalina yang dibuatnya tadi, diberikan kepada Romy untuk bekal makan siang katanya

Selepas menikmati semangkuk bubur itu, mereka berduanmeninggalkan tempat penjual bubur tersebut dan kembali menjalankan motornya ke arah kampus

Hampir sampai ke gerbang kampus. Romy malah memakirkan motor Shalina di kafenya.

"Gausah diparkir mas, kalau mas mau turun. Ini biar motor saya bawa ke parkiran kampus" kata Shalina

"Siapa bilang saya mau ke kafe?" tanya Shalina

"Ya ini mas malah parkir di kafe" jawab Shalina

"Iya ini biarin aja motor kamu parkir di kafe, lebih aman juga disini. Terus gaakan susah-susah lagi juga kamu ngeluarin motor karena kehadang sama motor mahasiswa lain" ujar Romy

"Yauda yuk ah" kata Romy lagi

"Aku kan mau ke kampus mas gak ke kafe" kata Shalina

"Ya memang, saya juga mau ke kampus. Kamu gedung mana?" tanya Romy

"Loh mas? masih kuliah ya? Gedung A aku mas" kata Shalina

"Yauda bareng, yuk ah gausah banyak tanya. Liat aja nanti" kata Romy

Shalina dan Romy pun meninggalkan parkiran kafe dan berjalan kearah kampus. Mereka seperti sepasang kekasih yang sedang asik ngobrol berdua. Banyak mata yang tertuju pasa mereka berdua. Sesampainya di gedung A, mereka berdua berpisah. Shalina melanjutkan perjalannya ke lantai 3, dan Romy masih tetap di lantai 1 sampa tubuh Shalina menghilang.
.
.
.
Don't forget to vote,comment,and follow

SHALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang