VI. Kafe Dua Hati

109 8 0
                                    

Tiga hari sudah Shalina lalui, ia sudah selesai melaksanakan ospeknya dengan baik. Setelah Ospek selama tiga hari ini, semua mahasiswa diliburkan sampai hari minggu dan akan memulai masa perkuliahannya pada hari senin depan.

Shalina tidak akan membuang-buang waktunya dengan hanya berdiam diri. Saat dirinya sedang berlibur, dia mulai mencari pekerjaan paruh waktu yang bisa dia kerjakan untuk mengisi waktu kosongnya. Karena ia tau, jadwal kuliahnya hanya berlangsung pada hari Senin sampai Kamis dari jam 07.30 - 01.00.

Kemarin saat Shalina keluar dari gerbang kampus, dia melihat info lowongan pekerjaan paruh waktu di kafe depan kampusnya.

***
sekarang saat sedang libur, ia memutuskan untuk berangkat ke kafe tersebut.

Saat hendak menaikin motornya, Shalina dikejutkan oleh Pasha yang tiba-tiba menyapanya dan bertanya. "Loh mau kemana kamu ca, bukannya hari ini libur?" katanya

"Iya mas libur, ini aku mau ke Kafe yang depan kampus mas. mau nyoba ngelamar kerja paruh waktu disana" jawab Shalina

"Memangnya kamu gak kerepotan kalau harus kerja disana?" Tanya Pasha lagi

"InsyaAllah engga mas, aku udah pikirin ini mateng-mateng kok"

"Nanti kamu kecapean loh ca, harus kuliah terus harus kerja lagi. Belum lagi nanti kamu harus ngerjain tugas dari dosen, terus juga kamu kan suka bantu-bantu bunda sama adik-adik kamu juga di panti" sanggah Pasha lagi yang tak ingin Cacanya sakit.

"Engga kok mas tenang aja, aku juga udah bicara kok sama bunda. kerjanya juga kan cuma sebentar mas, kan namanya juga paruh waktu. Pulang dari kafe kan aku masih ada waktu buat ngerjain tugas-tugas. Terus untuk dipanti sekarang kan udah ada Diana juga yang bisa bantu aku. Aku juga di panti cuma nemenin adik-adik bobo sama belajar aja kalau di hari libur kan. Jadiiiiii...tenang aja ya mas ini semua udah aku rencanakan dan pikirkan dengan baik dan matang" Sanggah Shalina

Ketika Pasha dan Shalina sedang berdebat, bu Ranti pun datang menghampiri mereka

"Ada apa ini pagi-pagi sudah ribut?" Tanga bu Ranti

"Ini bun, anak bunda tuh mau kerja segala. Nanti kalau dia kecapean gimana? dia kan masih Mahasiswa baru juga dikampusnya. tugas-tugasnya dia nanti gimana? adik-adiknya disini nanti gimana? kok bunda malah ngijinin dia kerja sih?" jawab Pasha dengan wajah yang tertekuk

"Sudahlah nak, ini kan keputusan Ira mau bekerja, bunda juga sudah larang dia untuk tidak bekerja. Tapi, kamu tau sendiri Ira sangat kekeh dengan prinsip dia. Ira juga udah ngeyakinin bunda kalau dia bisa ngejalanin ini semua dan bisa jaga diri kalau dia gaakan sakit" kata Bunda

"Iya awas aja kalau Caca sampai sakit, gak boleh tuh yang namanya kerja-kerja lagi!" kata Pasha dengan sungguh-sungguh

"Yaampun mas, tenang aja. Siap aku akan jaga diri dengan baik kok, aku janji mas" kata Shalina

"Yauda itu Ira sudah mau pergi, jangan kamu tahan-tahan mulu. Kasian dia, nanti dia kesiangan kesananya gajadi kerja deh" kata bu Ranti

"Biarin aja dia gak jadi kerja" balas Pasha

"Yaampun, gak boleh gitu dong mas Pasha. Masa adiknya mau kerja kamu jadi ngambek gak jelas gitu" kata bu Ranti

"Mas tenang aja ya, percaya sama aku. Aku akan baik-baik aja mas" kata Shalina

"Iya! awas aja kalau sampe sakit" kata Pasha

"Iya mas, engga akan. aku akan rajin minum vitamin deh" jawab Shalina

"Janji ya, nanti mas yang beliin dan ngjngetin kamu loh buat minum vitaminnya" kata Pasha

"Iya mas boleh boleh, udah ya gausah ngambek-ngambek lagi kaya anak kecil hehe" kekeh Shalina

SHALINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang