20

804 43 1
                                    

Pagi ini terasa begitu menyenangkan bagi Naka. pria manis itu tak henti tersenyum sejak matanya terbuka tentu berkat notifikasi ponselnya yg selalu menampilkan nama Gana disana.

Naka kini tengah sibuk menata rambutnya hingga ia tak sadar bahwa sosok Gana kini tengah berada di kamarnya. "aduh cantik banget"

suara Gana berhasil menginterupsi kegiatan Naka, membuat nya segera menoleh ke arah sumber suara. Gana tersenyum seraya menyandarkan dirinya di pintu kamar Naka.

"Abang!" Ucap Naka seraya berlari kecil menghambur pada pelukan Gana. entahlah, Naka begitu merindukan Gana pagi itu.

"aduh duh awas jangan lari nanti jatuh sayang"

"ish apa tuh udah panggil sayang-sayang aja"

"loh kenapa? kan kamu pacar abang, pacar mungil abang" goda Gana seraya mencolek pucuk hidung Naka yg berhasil menambah semburat pink di wajah pria mungil dalam dekapannya itu

"bisa sehari gak gombal bang?"

"hm.. gimana yah? kayanya sulit sih Na, soalnya kamu gemesin"

"aku itu ganteng ya abang. enak aja, nih abang sama aku aja kalah tuh gantengnya"

"ya itu bener sih, makannya abang naksir banget kan?"

"tau ahh bete" Naka tak benar-benar marah karena meski bibirnya berkata demikian, tubuhnya tetap menelusup semakin dalam pada dekapan Gana seolah pria besarnya akan menghilang jika tak di peluk

"hahaha yaudah ini mau sampai kapan pelukannya? ga mau berangkat hm?"

"oh iyah lupa. bentar hehehe"

Jika saja jam tidak menunjukkan pukul 7.30, mungkin Gana sudah mengunci Naka di kamar saat itu juga. Naka begitu menggemaskan, status mereka yg telah berubah menjadi sepasang kekasih membuat Gana semakin sulit menahan setiap gejolak cinta di hatinya setiap bersama Naka. Gana begitu jatuh terlalu dalam pada pesona Naka.

seisi kampus tak henti memperhatikan keduanya dengan tatapan penuh tanya akan kedekatan keduanya. Naka dan Gana terlihat begitu serasi dan bahagia. beberapa dari mereka sudah menebak jika Gana dan Naka berubah status menjadi sepasang kekasih tapi beberapa dari mereka juga masih menyangkal karena cemburu.

yah, kemesraan mereka membuat siapapun iri pada keduanya. ada yg berharap menjadi Naka dan ada yg berharap menjadi Gana.

"yow yow yow. enih dia pasangan baru kita. bahahaha" ledek Mark kala Gana ikut berkumpul dengan mereka di kantin setelah mengantar Naka ke kelasnya

"yeuh sampe di anter ke kelas gitu si Naka nya. mau dong di anter juga hahahaha" sambung Neka

"gua ga sangka lo bisa setega itu Gan hiks. lo mematahkan hati gua dengan merebut ayang Naka" ucap Farel dengan segala drama nya, sikap itu berhasil memancing kegelian dari ketiga teman nya yg kini bergidik ngeri

"njir alay sia teh. hahaha tapi yah Gan kalo entar lu ga bisa jagain Naka, gua ambil balik tuh anak"

"emang anaknya mau sama lo mark?"

"nah itu masalahnya. dia ga mau sama gua hahaha"

Tawa mereka begitu pecah mengisi Kantin yg pagi itu terasa begitu ramai. Gana memperhatikan sekitarnya, sungguh dunianya begitu berubah saat ini. dunia yg semula sepi, dunia yg semula ia tak kenal itu kini terlihat begitu cerah, terlihat begitu penuh warna dan Gana begitu mensyukuri segalanya.

"Arga!" Gana menghentikan tawanya kala mendengar suara Pandu yg benar saja, pria itu menghampirinya dengan tergesa.

"kenapa? lu kok lari-lari gitu?"

Semesta Untuk Naka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang