sejak pernyataan yang di tuliskan Gana pada sosial medianya beberapa hari lalu berhasil membuat semua orang terkejut, pasalnya semua orang tau jika pria jangkung itu menghilang begitu saja semenjak memutuskan terbang ke Inggris.
tak ada seorangpun yang tau bagaimana kondisi Gana termasuk empat orang tua yang kini terduduk menatap dalam kearah Pandu. Pandu yang di intimidasi itupun hanya mampu terntunduk seraya mengumpat dalam hati pada Gana, sungguh siapapun tolong ingatkan Pandu untuk membunuh saudara kembarnya itu.
"jadi siapa dari kalian yg mau bicara?" ujar Tyo memecahkan keheningan
"ok kalau pandu diem, tapi kamu. ari kamu teh a'a kok bisa-bisanya kamu diem gak ngasih tau om Al soal Gana? kan kasian Naka sampai nyusulin gitu"
Panca melirik ke arah Pandu yang berada di sebelahnya, mereka berdua saat ini seolah sedang di sidang oleh Tyo, Al, Mile dan Neka.
"maaf atuh om, panca bukan gak mau ngasih tau, tapi panca fikir mereka punya cara sendiri untuk menyelesaikan masalah mereka apalagi yang Panca denger kalau Gana milih kabur ke inggris karena mau di nikanih paksa sama om tyo, Gana gak mau nikah sama yg lain selain Naka makannya dia milih ke Inggris dan ngilang biar bisa fokus buat nunjukin ke om tyo kalo dia pantas menikah dengan pilihannya. Gana mau nunjukin kalau dia itu bisa di berikan tanggung jawab yg besar."
"tunggu, tuan Tyo?" Mile mengerutkan keningnya kala mendengar pernyataan panca yang berhasil membuat Tyo terlihat sedikit kikuk dan gugup
"tunggu, ka-kamu kata siapa panca? pandu yang ngasih tau yah? ah itu hoax. tuan Mile, ini salah paham. saya gak bermaksud jodohin Gana sama orang lain loh, saya mau jodohinnya sama Naka kok tapi saya mau Gana sukses dulu gapai cita-cita dan mimpinya dia"
"tunggu jadi papa ga beneran mau jodohin gana?"
"pandu, kamu tuh masih aja gak ngerti papa kamu, om Neka dari awal aja udah tau maksud nya papa kamu tuh gimana"
pandu mendengus kesal, selama ini ia begitu kesal karena keputusan tyo yang ingin menikahkan Gana bahkan pandu membantu banyak cara dan segala hal keperluan Gana dalam pelariannya "aah sial. tau gitu gak Pandu bantuin si Gana. aargh tabungan panduuuuuu!"
semua orang tertawa melihat reaksi kesal yang menggemaskan dari pandu. pandu memang terlihat lebih dewasa dari Gana namun sesungguhnya pria jangkung itu jauh lebih manja dan menggemaskan.
.....
...
>Gana terbangun dari tidurnya kala di rasa keram melanda lengan kanannya, ia tersenyum kala kedua manik hitamnya menangkap sosok manis yang masih terlelap diatas lengan kekarnya. Naka berada di sampingnya, menjadi sosok indah pertama yg di abadikan dalam jepretan lensa matanya. cantik, Naka begitu cantik tertidur pulas seperti seorang bayi.
"Abang, jangan liatin adek kaya gitu"
"loh ? adek udah bangun?"
"udah, tapi ga berani buka mata, malu"
membayangkan apa yang terjadi tadi malam benar-benar membuat kedua pipi Naka memerah. bagaimana bisa Gana melakukan itu didepan begitu banyak orang tanpa rasa malu? Naka bahkan tak ingin keluar rumah hari ini
"kenapa malu hm? kamu cantik, abang suka liatnya"
"bang stop atau gue lempar lo kebulan"
"eh, gak boleh kasar sama calon suami loh"
"abaaannggg~" Naka semakin merengek dan masuk dalam pelukan Gana. sungguh ia tak ingin Gana semakin menggodanya jika semburat merah itu terlihat begitu jelas di kulit putihnya.
"hahaha ok ok ok, ayok mandi temenin abang ke kantor buat urus beberapa berkas setelah itu kita cari tanggal terbaik untuk pulang. sepertinya abang udah buat keributan- tuhkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Untuk Naka
FanfictionGana tak pernah tau siapa dirinya namun ia tau pasti bahwa ia mencintai sang Adik